Senin, 31 Agustus 2009

Masih Ada Harapan

Harapan yang dulu pernah ada kini telah hilang

Terbawa arus waktu yang kejam

Hingga aku terdampar disini sendiri

Sudah tak ada yang peduli lagi denganku

Hanya sedikit waktu yang ku punya

Saat-saat seperti ini yang telah ku tunggu

Lelah memang

Tapi aku sangat bersyukur

Dengan semua yang telah kudapatkan

Hanya satu kini yang kembali hilang

Sebuah kenangan akan masa lalu

Yang entah akan sampai kapan

Kembali lagi kedalam ingatanku

Ragaku yang mulai melemah

Semakin membuatku terjatuh

Aku yang tak tahu harus sampai mana lagi

Untuk semua yang ku inginkan

Hanya ada beberapa titik yang kukenali

Saat aku kembali sendiri

Sudut kamarku

Saat aku melihat secercah cahaya

Yang telah datang kepadaku

Aku menunggu ini

Tapi sampai kapan aku menunggu cahaya tersebut

Hingga ujung usia ku kah ?

Kini hanya air mata yang terjatuh

Antara memilih dan dipilih

Aku yang semakin tak paham dengan semua ini

Pilihan yang manakah yang harus ku pilih

Foto zaman dulu




kenangan masa lalu di Keraton, Taman Suaka Marga Satwa Jogjakarta, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Borobudur bersama sodara dari LN tanggal 08 10 Nov 2005

Minggu, 30 Agustus 2009

Kasih Dimanakah Aku Harus Mencarinya

Kini semua yang ku sayang meninggalkan ku

Aku kembali sendiri dalam kepiluan ku

Dalam bayangan angan ku yang semakin tinggi

Ingin sekali aku mempunyai keluarga yang utuh

Seperti mereka semua

Aku tak pernah menginginkan materi

Aku hanya ingin kasih sayang

Tapi . . .

Kenapa kedua orang tua ku selalu mengukur dengan materi

Apakah aku salah dengan pilihan ku

Jika hanya ingin mereka jadi satu

Walau jalan Tuhan telah berbeda

Aku hanya ingin senyum dan kasih dari mereka

Bukan materi seperti yang mereka pikirkan

Dalam setiap sepiku

Selalu saja muncul kenangan masa lalu tentang mereka

Yang dulu mengasihiku

Dan menyanyangiku

Hingga kini aku tak tahu harus kemana

Untuk menacari kasih sayang tersebut

Yang telah lama hilang

Hingga semua asa yang telah ku genggam menjadi arang

Tak tersisa

Jumat, 28 Agustus 2009

Untuk Yang Ku Sayangi

Kini waktu yang ku tunggu akhirnya datang juga

Waktu dimana saat aku sedang jatuh hati

Walau aku tahu akan apa yang terjadi

Pasti rasa sakit yang akan terjadi padaku

Tapi tak maslahlah aku mencoba

Sebelum semua berubah

Semua yang ada dan kini aku hanya mencoba untuk diam

Diam untuk menghayati semua yang ingin kau lakukan kepadaku

Cucuran air matapun tak tertahankan lagi

Kini . . .

Isak tangis mulai keluar

Hanya untuk sebuah kata cinta yang engkau berikan

Saat yang tak pasti

Saat yang kau berikan penuh dengan tanda tanya

Semua kepalsuan yang kau berikan kepadaku

Hanya untuk beberapa lembar rupiah kau begitu

Apakah cinta itu harus dilihat dari materi

Apakah harus

Sayangku yang kini engkau entah ada dimana

Tapi aku yakin bahwa cintaku tak akan pudar

Sampai kapanpun walau kamu telah melupakan aku dan membuatku sakit

Walau aku tak bisa memberikan apa yang kamu inginkan

Tapi sayangku tak akan pudar

Walau harga dari kasih sayangmu adalah seharga beberapa lembar rupiah

Maafkan akau yang terlanjur sayang dan cinta kepadamu

Dan aku sadar dengan semua

Semua yang ku miliki

Ku hanya memiliki kasih sayang untukmu

Ku tak mempunyai materi yang cukup seperti yang kamu minta

 

Kamis, 27 Agustus 2009

Maafkan aku dd

Kini yang kurasakan hanyalah sebuah kesalah yang terlalu besar

Kesalah yang tak mungkin untuk dimaafkan

Walau aku telah berkali-kali minta maaf tapi tak berguna

Dia yang terlalu marah dengan apa yang telah aku lakukan

Walau semua itu hanya untuk kepentingan sebuah pengakuan

Aku yang tak meminta izin untuk semua itu

Walau aku tahu semua yang ada dan telah diberikan adalah

Sesuatu yang masih bersifat pribadi dan tertutup

Kisah sejati tentang pengakuan yang terkadang membuat hati ini miris

Tak ada yang kurang dengan dia

Semua dia dapatkan

Fisik, materi, untuknya mudah

Tapi ketika ditanya tentang kasih sayang

Hanya isak tangis yang keluar dan pelukan hangat datang kepadaku

Hingga yang tak tyerduga dan tak ku inginkan pun terjadi . . .

Saat-saat ku menyerahkan semua yang ada

Tak terkecuali semua yang dia minta

Satu persatu benang pembungkus tubuh ku terlepas

Hingga tak ada lagi yang menutupi tubuhku dan tubuhnya

. . . pecuma ku sesali sekarang

Percuma, karena ku talh menikmati semua permainan yang diberikannya

Kenikmatan yang tak akan pernah terulang didalam hidupku

Ya, bercinta dengan orang yang telah ku anggap sebagai seorang ade

Jika, semua itu hanyalah pelampiasan emosi ku kenapa harus dengannya ?

Dengan seorang yang sangat ku sayangi

Ade ku yang ku sayang

Ade, maafkan kakak ya

Maafkan kakak ade

Semau telah kakak berikan untukmu

Terima kasih ade yang telah memberikan sebuah pengajaran kepada kakak

Maafkan kakak . . .

Antara kota dan desa

Pagi hari ini kembali cerah. Alunan sinar sang surya menghilangkan dingin pagi ini, pagi y ang indah untukku disuatu kota yang penuh dengan keramah tamahan orangnya, senyum yang menghiasi pagi ini disetiap orang yang kutemui. Sapaan yang hangat, mengingatkan aku tentang indahnya alam desaku yang kini tinggal sebuah kenangan. Semua keramahan ini yang tak seperti biasanya. Umbaran senyum yang membuatku bahagia dengan keadaan lingkungan ini. Ku susuri pematang sawah yang masih terasa basah embuh di telapak kakiku. Ku hirup dalam-dalam udara pagi ini, diamana aku masih diperbolehkan mendapatkan kesempatan hidup sekali lagi oleh sang Pencipta yang maha agung. Kebahagian ini tentu tak akan hilag begitu saja, walau waktu telah berjalan dan beranjak siang, ditandai dengan semakin meningginya sang surya yang memberikan efek panas. Tapi banyak sekali ibu-ibu yang semangat memetik padi, padi yang menguning dan penuh dengan bulir-bulir isi. Merunduk menandakan tak sombong. Angin yang sepoi nan sejuk kembali menerpaku dan membuatku terpana. Memang aku tergolong masih baru didesa ini. Ya, setelah sekian lama aku menghilang dikebisingan kota dan keegoisan kota akhirnya aku kembali kepelukan tempatku dilahirkan. Tak bising dan tak dikejar oleh waktu. Semua dapat ku kerjakan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Walau banyak pemandangan yang menggangguku. Tak seperti dulu lagi memang, telah banayak juga pohon beton yang kokh berdiri menghalau pemandangan indah desa itu tapi tak masalah. Tak sebanayk di kota yang hanya kita lihat adalah kesombongan pohon-pohon beton yang berdiri kokoh dengan luxnya menantang kita. Tapi jika kita cermati disekitarnya, kumuh tak seperti disini. Bersih dan sejuk nan asri. Jam tanganku telah menunjukkan pukul 9 pagi dan saatnya aku kembali keaktifitasku yang telah tak terurus seak 2 hari yang lalu. Kini, dengan lapanag dada dan senang hati aku kembali kegubuk ditengah persawahan itu untuk menikmati pemangdang sebelum semuanya berubah menjadi pohon beton yang kokoh nan sombong seperti dikota . . .

Hingga Ujung Tangisku

Tangisku kini kembali lagi

Saat ini aku tak tahu harus kemana lagi

Untuk mengadu kepada siapa

Masih ada yang peduli dengan seorang pelacur

Masih adakah

Saat-saat malam yang sunyi tanpa ada belaian dari yang memujaku

Kini hanya ada serpihan sesal yang berserakan

Entah sampai kapan akan kembali untuk tak meyesal

Tapi semua sesalku itu hanya sebuah pemborosan energi yang tek berguna

Walau aku tahu, tapi kenapa juga ku lakukan

Hanya untuk membuat semua yang ku sayangi tahu tentang rasa ini

Rasa akan penyesalan yang akan membuatku berubah

Walau semua yang ku pikirkan

Tak juga kau tahu dan tak juga kau mengerti

Aku tahu akan apa yang ada dalam hatimu saat ini

Saat dimana aku mulai sayang dengan semua

Semua yang telah baik

Kepadaku selalu teringat didalam hatiku dan pikiranku

Kini hanya satu yang ku harapkan dari semua yang ku sayang

Sebuah arti kesetian dan arti dalam sesungguhnya arti sahabat

Sahabat sejati yang ku ingin kan

Walau masih sebuah keingian tapi aku yakin semua pasti terwujud

Tak akan ada kehidupan jika kita tak mempunyai mimpi

Mimpi yang baik dan buruk

Entah mana yang banyak mendominasi tapi semua yang ada akan terwujud

Sesuai dengan apa yang kini telah terpikirkan

Saat-saat indah

Saat-saat duka

Tak ada yang tahu

Sudah tak ada yang peduli lagi dengan diriku ini

Diri yang penuh dengan dosa ini

Kini hanya ada penyesalan

 

Saat-saat indah itu telah berlalu

Saat ini yang tertinggal hanyalah sebuah penyesalan

Yang tiada akhir

Sampai ku harus benar-benar merelakan apa yang ku miliki

Hingga ujung usiaku yang tak kan lama lagi

Hingga aku benar-benar telah lega dengan apa yang ku dapatkan

Walau kini bayangan semu tentang dirimu kembali hadir kembali

Membuatku tak tenang

Membuatku merana tanpa sebab yang jelas

Hanya hanaya aku dan kamu yang mengerti tentang semua ini

Aku yang selalu mencarimu

Mencari tanpa lelah dan tak tahu harus mencari dimana

Yang kini telah jauh disana bersamanya

Walau aku juga telah menikmati dengan yang kamu nikmati

Tapi rasa ini tak dapat berbohong

Tak dapat ku pungkiri

Bahwa tetap hanya ada dirimu disetiap waktuku

Disetiap kesendirian dan kesepianku

Parasmu tak bisa lekang sampai sekarang

Walau aku memang tak berusaha melupakan seperti kamu

Ya, hanya pasrah dengan semua yang ada

Ku terdiam dan terpaku disini

Hingga ujung usiaku

Sebuah pengakuan

Sekarang semua orang telah tahu dengan paa yang ada dan kualami. Semua telah paham dengan keluh kesahku selama ini. Walau aku tak akan membeberkan semua yang aku alami tapi setidaknya akau sedikit merasa lega dengan semua ini. Lega telah ada tempat untuk saling berbagi dengan semua permasalahan yang ada. Bukanya aku seorang munafik dengan keadaan. Aku selalu berusaha untuk jujur walau terkadang dengan kejujuran ku itu ada yang tak suka. Tapi keyakinan ini yang membuatku lebih bahagia, tak ada beban. Aku lebih suka hidup seperti ini, hidup apa adanya. Mereka yang tak suka denganku maka akan semakin membenci dengan apa yang ku lakukan, tapi buat sebagaian orang yang sadar akan pentinya kejujuran maka aku tak pantas untuk di contoh, karena aku rela membuka aibku sendiri yang menurut sebagaian orang sangat tak pantas.

 

Untuk apa aku berbagai jika tak ada tujuannya? Untuk semua hal ini hanya ada dan untuk satu oarang yang sangat aku sayangi. Kedustaan yang berkepanjangan juga tak menyelesaikan masalah bukan? Hanya satu yang dapat ku ungkapkan. Walau aku seorang bajingan dan pelacur tapi akau masih mempunya harga diri. Harga yang sangat tinggi dengan mengakui semua kesalahan yang ada. Yang tak akan pernah aku ulangi. Hanya sebuah perjalanan untuk mencari jati diri, dimana aku telah terjerembab di dalam dunia yang salah. Akupun menyadarinya tentang hal initapi aku tak ingin ini berkepanjangan. Maka semua tulisan ini hadir untuk menguak sebuah fakta dan perjalanan hidup dari ku dan orang-orang terdekatku. Saat ini, aku tak mengerti apakah aku salah atau benar dalam penyampaian tentang semua hal ini. Baik yang secara lugas mauanya secara puitis yang terkadang tak ada sambungannya. Hanya kisah-kisah pilu yang tersaji, kisah tentang kehidupan yang menyimpang, tentang kelainan jiwa yang tak adaa ujungnya. Hanya sebuah tulisan yang dapat mengerti tentang aku.

 

Kini kesendirian telah menghantui. Ia datang karena kejujuranku, kejujuran yang membuatku terjatuh. Hingga aku merasa tak akan dapat hidup kembali ke fitrahku. Saat ini aku sedang galau. Kasih yang dulu kau tanamkan sekarang telah benar-benar kandas. Kandas dalam api kemunafikkan mu. Walau kamu juga tak dapat melupakan aku tak suatu saat, kau akan dapat dan jangan pernah kau cari lagi tentang aku. Aku yang telah membuatmu malu ini, dengan membongkar semua yang ada. Maafkan akau yang mungkin tak dapat kau maafkan. Aku kan kembali kejalan yang benar dan jalan yang lurus walau aku harus merelakan kepergianmu untuk selamanya sayang. Rasa ini tak akan berubah sampai kapanpun walau kamu telah merubahnya. Rasa yang pertama kali kau ucapkan adalah sebuah janji yang akan selalu mengahantui dirimu sendiri sampai kapanpun. Jika telah tahu, maka berusahalah untuk menepati semua yang telah kau ucapkan.

Akhir dari . . .

Akhir dari sebuah penantian datang juga

Akhir dari semua yang kita tunggu

Walau semua itu tak indah

Dan tak membawa kebahagian

Tapi telah mambuatku lega

Dengan semua yang ada dan ku dapatan

Hanyasebuah angan yang tak pasti

Sebuah kebahagian semu

Adakah yang bisa menyadarkan aku tentang ini

Tentang semua keragauan yang ada di dadaku

Walau kamu bukan seperti yang lain

Tapi aku ingin dianggap selayaknya seorang yang brarti

Waluapun aku hanay berangan tentang dirimu tapi aku tak ingin semua ini

Hanya angan belaka yang akan segera hialang saat ku terjagal

Dari angan ini

Ku bukalan pemain cinta yang pandai dengan kata-kata

Ku hanya ingin menunjukan tentang arti cinta

Cinta yang tak memandang fisik dan materi

Apa daya ku sekarang

Yang ada dalam pikiranmu hanya materi

Akhir dari perjuanaku yang sia-sia

Akhir dari kebahagianku

Akhir dari semua yang telah kau berikan kepada

Akhir yang membawaku kedalam dukamu

Akhir yang tak daat ku mengerti dengan bahasamu

Akhir yang selamanya akan membuatku terjatuh kedalam kenistaan

Akhir untuk mengakhiri hidupku . . .

Kisah-kisah indah

Kisah-kisah indah ini telah terjadi kembali

Antara dua individu yang sedang jatuh hati

Walau aku tahu hubungan ini sangat aneh

Tak wajar tapi ku menenikmatinya

Figur seorang ayah yang telah hilang sejak kepergiannya

Hingga aku menjadi begini

Aku hanya menjalani apa adanya

Banyak yang tak suka tapi tidak apalah

Aku sadar akan kekeruangku dan semua ambisiku

Semua ambisiku bisa membuat orang lain terancam

Tapi aku tak akan membuat begitu

Aku tahu tentang resiko yang telah ada

Semua orang membenciku

Karena aku hanya seorang pelacur murahan

Yang hanya rela dibayar dengan lembaran ribuan

Ribuan yang hanya cukup untuk sesuap nasi

Walau tak halal tapi aku harus dapat mempertahankan hidup

Aku tak bisa berbuat banyak

Karana aku tak mempunyai ketrampilan apapun kecuali

Dalam menjual diri

Hanya itu yang bisa ku lakukan

Hanya itu

Kini rasa bersalah dn menyesal sudah tak berguna

Figur yang ku cari juga tak kutemukan

Entah diamana dia sekarang

Setelah apa yang diingkan tak didapatkan maka

Akupun dicampakan

Hingga aku begini

Tak jelas mau kemana

Telah ku susuri jalan setapak itu

Hanya ada keramaian dan tak ada yang peduli denganku

Hingga hal itu datang

Ketika keabadian menjemputku

Jerit tangis yang tak jelas

Yang ku tahu hanya hitam dan suara klakson . . . 

Kamboja-kamboja itu

Bunga itu kembali mekar

Mekar dalam kesendirian

Gugurpun tak ada yang peduli lagi

Warna-warna nan elok itu hanya sebatas warna

Sudah banyak yang tak peduli lagi

Hanya sebagai pengingat

Tentang kehidupan yang abadi selamanya

Dan juga kesendirian

Tentang dimana kita akan tertidur abadi

Hingga ada tiupan terompet

Terompet tentang penghisapan amal

Yang tak akan tahu kapan

Akan berbunyi

Kita hanya sementara menikmati semua yang ada saat ini

Hingga suatu hari akan datang panggilan dari-Nya

Panggilan yang membawa kita dalam keabadian

Dan hanya warna-warna indah yang tak dianggap itu menemani kita

Warna yang akan membuat kita akan teringat duka lara

Tapi ketika kita masih dapat menikmati warna tersebut

Alangkah indahnya

Walau ia hanya sebagai pengingat duka lara

Duka yang selalu saja dalam

Hingga kita tak akan bertemu dengan ia yang telah tertidur abadi

Hanya nama dan perbuatan baik dan buruk yang kita tahu

Sebagai suatu tanada akan ia yang pernah hidup

Warna-warna indah itu telah gugur

Berjatuhan dipusaran seseorang

Dahan yang meninggalkan bekas

Angkuh berdiri sombong

Walau sang mahkota indat tersebut telah gugur

Tapi akan kita ingat sebagai lambang dari kematian

Yang tak akan tahu kapan kita dijemputnya

Hingga Akhir Waktuku

Kembalinya rasa ini membuatku sedih

Sepi sendiri kini yang kurasakan

Kemabali aku ditemani oleh sang rembulan

Yang memancarkan sianr keemasan nan anggun

Saat-saat yang telah ku tunggu

Hinga sepi kembali datang menyapa

Gelap malam yang mulai memudar

Sinar sang surya mulai memberikan kehangatan

Kehangatan dalam semua hal

Hal yang paling banayk ditunggu

Saat-saat yang sangat indah

Sang surya datang

Memberikan penerang kepada semua umat

Hangatnya membawa suka cita

Hingga dia kembali diperaduannya dan digantikan dengan sang rembulan

Saat ini aku sendiri disini

Menatap kehampaan malam

Air mata kembali terjatuh

Tak terasa sudah

Hanya pedih yang ada disini

Hingga akhir waktuku

Senin, 24 Agustus 2009

Apalah arti hidup

Aku yang tak mengerti akan arti hidup

Kembalinya aku terperangkap dalam duka yang dalam

Hingga ujung waktuku

Saat dimana semua menjadi suram

Menjadikan aku yang selama ini

Mencoba untuk tegar tapi tak berdaya

Hanya serpihan sesal yang muncul

Saat-saat ku sendiri

Air mata kepedihan kembali datang

Menyambut dengan adanya

Kepedihan yang kembali terbuka

Yang kini dan selamanya tak akan tahu kapan tertutupnya

Hanya serpihan itu yang datang

Datang dan tak akan kembali

Saat-saat ini aku sedang merenung

Akan sebuah nasib yang terburuk

Saat yang indah itu kini telah lenyap

Lenyap tiada tersisa

Hanya pedih yang ada disini

Kini semua akankah kembali seperti dulu

Minggu, 23 Agustus 2009

Kembalinya keraguan

Kembali sebuah keraguan yang datang menemaniku

Keraguan akan datangnya sebuah kasih sayang

Kasih yang tulus itu akan kah bisa aku dapatkan ?

Ya, Tuhan . . .

Ku mohon berikanlah aku sebuah rasa

Untuk kembali mendapatkan rasa kasih yang tulus

Dari orang yang benar-benar menyanyangiku dan ku sayangi

Aku tak ingin mengecewakan meraka yang telah sayang kepadaku

Tapi aku juga tak ingin diriku sendiri terluka

Kini kebimbangan menghantuiku

Aku tak tahu hurus memilih yang mana diantar semua pilihan yang ada

Antara aku yang akan selalu sakit hati atau aku yang akan bahagia selamanya

Saat yang mendebarjab sebentar lagi

Saat yang indah dan yang menyenangkan

Yang akan selalu hadir selamanya

Walau sekarang hanya ada keraguan didalam hati

Hati yang kini telah sakit karea luka

Luka yang tak tahu harus kemana untuk mencari penyembuhnya

Yang kin akan aku cari entah kemana

Tanpa ada ara dan tujuan

SEBEL !!! CSO Indosat menyebalkan, bukannya memberikan solusi malah memberikan emosi, mana sudah berbayar tapi tidak membuahkan hasi, 9877 layanan apa itu ? Aku tak pernah ikut dan daftar tapi ada datanya, mana aku juga tak ada sms dari layanan itu samapai detik ini. Pengen ganti nomor tapi sayang, nomorku cantik dan sudah lama aku gunakan, enaknya bagaimana ya ?

SEBEL !!! CSO Indosat menyebalkan, bukannya memberikan solusi malah memberikan emosi, mana sudah berbayar tapi tidak membuahkan hasi, 9877 layanan apa itu ? Aku tak pernah ikut dan daftar tapi ada datanya, mana aku juga tak ada sms dari layanan itu samapai detik ini. Pengen ganti nomor tapi sayang, nomorku cantik dan sudah lama aku gunakan, enaknya bagaimana ya ?

Sabtu, 22 Agustus 2009

Keraguan itu

Kembali sebuah keraguan yang datang menemaniku

Keraguan akan datangnya sebuah kasih sayang

Kasih yang tulus itu akan kah bisa aku dapatkan ?

Ya, Tuhan . . .

Ku mohon berikanlah aku sebuah rasa

Untuk kembali mendapatkan rasa kasih yang tulus

Dari orang yang benar-benar menyanyangiku dan ku sayangi

Aku tak ingin mengecewakan meraka yang telah sayang kepadaku

Tapi aku juga tak ingin diriku sendiri terluka

Kini kebimbangan menghantuiku

Aku tak tahu hurus memilih yang mana diantar semua pilihan yang ada

Antara aku yang akan selalu sakit hati atau aku yang akan bahagia selamanya

Saat yang mendebarjab sebentar lagi

Saat yang indah dan yang menyenangkan

Yang akan selalu hadir selamanya

Walau sekarang hanya bimbang

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan bagi yang menjalankannya

Ingatlah hal ini

Ditepi rasa rindu ini, aku merasakan hal yang tak wajar dan belum pernah aku rasakan. Apakah aku cemburu atau tidak aku juga tidak mengerti tentang rasa ini. Yang pasti aku sangat sakit sekali ketika aku mendapatkan fakta yang baru.  Aku tak faham dengan semua ini. Aku hanya dapat meneteskan air mata kepedihan. Disaat aku merasa bahagia kenapa banayak yang tak suka dengan keadaanku? Apakah aku benar-benar seorang pelacur yang jalang?

Hingga banyak orang yang tak sika dengan kehadiranku? Orang yang telah ku anggap seperti adeku sendiri benci kepadaku dan berani menawarku? Sehina itukah aku? Ku mohon jangan samakan aku dengan pelacur-pelacur yang lain dan yang kamu kenal. Aku adalah aku, yang beda dengan apa yang kamu kenal. Karena aku mempunyai sifat sendiri yang berbeda dengan kebanyakkan orang. Disini aku hanya ingin berbicara tentang fakta kehidupan yang terkadang masih dilihat tabu. Fakta tentang semua hal yang belum terkuak. Aku ingin tahu tentang kehidupan mereka yang seperti kamu. Tapi sekarang aku tak paham dengan semua tindakakn kamu yang posesif terhadapku. Maafkan aku yang telah mencampur adukan semua. Yang pribadi ataupun yang tidak. Aku tak ingin kamu seperti itu selamanya. Terima kasih yang telah memberikan kepadaku sebuah alamat yang sanagt lengkap, tinggal bagaimana aku bisa datang kelamat tersebut. Silahkan saja yang ingin marah kepadaku, tapi jangan salahkan aku jika hal kedepan akan lebih fatal. Semakin kamu melupakan aku maka semakin sulit kamu akan berpaling dariku. Buat semua yang pernah dekat kepadaku ingat hal terebut terutam orang-orang yang telah melukaiku. 

Tangisan terakhir seorang pelacur

Tetes air mata kembali mengalir

Membentuk anak sungai di kedua belah pipiku

Air mata ini tak berhenti juga

Seakan tak ingin berhenti

Aku yang semakin terpuruk

Lalu ada yang memdekatiku dan bertanya

Kenapa kau menangis ?

Hanya diam yang ku berikan tanpa ada kata-kata yang tak berarti

Hingga aku bertanya

Apa yang tuan tanyakan kepadaku?

Kenapa kau menangis?

Aku ingin berhenti menjadi seorang pelacur

Apakah aku masih bisa?

Kembali air mata ini mengalir dengan derasnya

Diamku tak akan pernah menyelesaikan semua ini

Yang menjadi sebuah pertanyaan dalam hatiku sekarang

Apakah aku bisa berhenti?

Tuhan, dibulan yang suci ini

Aku memohon kepada-Mu untuk membukakan pintu ampunan

Aku ingin kembali lurus

Kejalan yang telah benar dan Engkau ridhoi ya, Tuhan

Kabulkanlah keinginanku dan harapanku ini

Kamis, 20 Agustus 2009

Penyesalanku

Maafkan jika aku selama ini salah

Salahkah aku jika aku telah menulis tentang kenyataan yang ada

Banyak yang menggugat semua tulisanku

Tapi aku yakin

Yang ditulis dengan perasaan maka akan berakhir baik

Karena pelarianku saat itu hanya dengan menulis

Semua aku curahkan kedalam tulisanku

Semua rasa yang aku rasakan

Hanya satu pelarianku yaitu menulis

Karena aku tak tahu harus lari kemana

Aku yang sudah terbuang dan dicampakan

Dengan semua yang ada

Yang kini hanya meninggalkan duka lara

Duka yang selalu saja menghampiriku

Sekarang apa yang aku tulis selalu salah

Semua salah karena aku memang tak ada yang menyayangiku

Aku yang hanya dapat menangis disetiap malam-malamku

Inginku memcenci tapi pada siapa

Tak ada yang pantas untuk ku benci

Karena semua sayang kepadaku

Aku yang tak mengerti tentang semua ini

Aku sayang kepada yang telah membuatku sakit

Ayah, ibu, kakak, dan semua

Aku mohon maaf jika banyak salah

Baik yang disengaja ataupun tak sengaja

Maafkan aku yang banyak dosa ini

Permintaan Maaf

Maafkan aku jika ada yang sama dalam kisah yang saya dengan judul “ Antara Aku dan Keluarga ku . . .” diposting pada 10 April 2009 at 11:17 AM. Jika ada persamaan atau ada yang menyangkut kisah tersebut saya mohon maaf sebesar-besarnya. Karena bukan maksud saya utnuk membuat kisah yang sama, tapi kisah tersebut benar-benar tejadi, bukan hanya  sebuah imajinasi belaka. Terima kasih.

Rabu, 19 Agustus 2009

dukaku

Malam kembali datang

Harapan-harapa indah untuk esok hari telah disusun

Yang indah dan sangat penuh arti kehidupan

Aku yang mulai menyususun mimpi

Mimpi tentang kehidupan yang akan ku lalui

Dengan indah telah ku susun

Aku tak ingin hari esok hanya berlalu sia-sia

Tanapa ada angan yang tercapai

Walau mungkin tak akan tahu samapai kapan lagi

Aku dapat bertahan

Dengan semua yang ku alami ini

Yang kini hanya akan menjadi duka

Duka yang akan abadi bila ku tak segera menghapusnya

Tapi bagaimana aku bisa menghapus duka yang telah dalam ?

Yang kini aku resapi

Hanyalah sisa-sisa kepedihan yang telah

Terlampaui pada masa laluku yang suram

Hanya ada sececrcah cahaya yang membuatku bertahan

Pada semua ini

Semua yang dahulu sering membauatku bahagia

Tapi kenapa sekarang menjadikan ku penuh dengan duka ?

Apakah aku merasa sangat kesepian ?


Selasa, 18 Agustus 2009

MIMPI

saat yang paling bahagia kini telah datang

walau disatu sisi merasa kehilangan

tapi

semua pasti akan terjadi

 

saat-saat laraku telah musnah..

walau  masih terasa sakit di relung kalbu

nada suara mu masih terngiang lewat desahan-desahan rindu

namun aku hrs bangun dari mimpi panjangku

 

ya , mimpi yang telah menyelimuti

serta membawa ke khayal yang semakin tinggi

hingga aku terbuai

akan pesonamu

 

petikan-petikan mimpi menemani malamku

khayalan-khayalan indah pengggoda pertengahan malam ku

buaian-buain mesra penenang tidurku

namun , semuanya hanya khayalan yang tak nyata

 

dari awal yang tak nyata

semua hal berawal demikian 

tapi karena mimpi

kita bisa jadi seperti apa yang kita inginkan

 

Secercah Harapan

aku yang kembali dengan duniaku

yang penuh dengan sebuah kesaksian

bisu dan hampa

hanya menyaksikan kerlip lilin

 

dunia yang penuh kepiluan

kesaksian para insan yang menertawakan

lilin secuil cahaya pelita malam

pelipur hati yang kesepian

 

kesepian yang akan segera berakhir

bulan yang dia tunggu telah datang

disambut oleh seluruh umat dengan suka cita

walau banyak kekurangan disekitar kita

 

hati yang sepi terasa terobati dengan secuil kata yang tiada pasti

secuil bualan yang semu penawar lara hati

sang insan hanya bisa  melihat dan menghina

namun kenapa mereka tak bisa merasakan akan hati yang penuh duka

 

secercah harapan kini

datang menyambut insan yang siap menerima akan adanya hidayah

hidayah tentang apa yang telah mereka lakukan

jika kita mempunyai suatu kebajikan

maka , lakukanlah tanpa menunggu

 

dikala sang malam mulai datang

kupersembahkan butiran doa kepanya-Nya

aku menunggu akan datangnya hidayah

 

walau kini aku telah berlumur dosa

akankah aku kembali fitrah ?

butiran hatiku telah terpecah belah

akankah aku dapat bertahan dan mempertemukan semua ini ?

 

luuran dosa yang kurasakan

begitu melekat dilapang jiwa

kita pasti akan menemui sejengkal fitrah

butiran-butiran hati mu akan menjadi sebuah butiran yang suci

 

saat yang ditunggupun telah datang

suara beduk dan kumandang kemenangan telah tiba

sedih rasanya untuk meinggalkan semua ini

hari yang penuh berkah

 

wahai penguasa jagat yang abadi

dengarkanlah akan lantunan-lantuna doaku

walau terlalu berat untuk beranjak

namun aku harus bangun dari dan melangkah

untuk menjadikan hati dan jiwa yang terlatih

menuju dan merasakan nikmat-Mu yang abadi

karya Abie'- Drie dan Syasa salam ( Kuntianak Beringin )


Senin, 17 Agustus 2009

Desa yang terlupakan

Malam tak berbintang

Tak ada rembulan

Hanay ada aku yang sendiri disini

Untuk melupakan semua kejenuhan dikota

Yang selalu penuh dengan hiruk pikuk

Tak ada yang peduli dengan kejenuhan

Tapi jika sini

Suasana desa yang tenang dan damai

Seakan membuatku melupakan semua yang ada

Sejuknya alam Indonesia yang masih subur

Sawah-sawah yang menghijau

Hijau dengan pemandanagn yang indah

Menyejukkan mata

Jiwa dan hati yang memandangnya

Hati yang dulu pilu kini telah tersenyum

Senyum kebahagian yang telah lepas

Lepas tanpa beban

Tak ada yang dibuat semua natural

Tak ada paksaan

Itu yang membuatku suka dengan alam desa

Desa yang sangat indah

Tapi sekarang ?

Dimana lagi ada yang bisa ramah tamah ?

Sopan santun ?

Tak ada bedanya antara kota dan desa

Sebelum ada kota semua orang itu dari desa tapi

Kenapa banayak yang melupakan desanya ?

Minggu, 16 Agustus 2009

Empat bulan sudah aku menikmatinya

Empat bulan sudah aku menjalani hidup yang tidak wajar. Hidup yang aneh dan semakin aneh sejak aku berkenalan dan bertelepon ria dengan dia yang membuatku semakin tertarik padanya, hingga aku tak bisa melupakannya wlau sekarang dia sudah membenciku dan memiliki yang lain. Tapi aku tak akan menyerah. Apa yang pernah dia katakan untuk setia padaku akan menjadikan dia yang selalu memikirkanku. Dalam bulan  pertama aku memang tak banyak berharap karena aku hanya melakukan epidisi tapi untuk bulan ke dua setelah aku mengenal dia, aku semakin jatuh hati padanya. Yang awal mulanya akuanggap aneh tapi ternyata itu semua indah dan nikmat. Dikala aku juga dirundung masalah. Masalah yang saat itu benar-benar membuatku untuk lari. Lari menghindar. Tapi aku juga sadar, jika aku lari juga tak akan menyelesaikan masalah yang ada hanya akan memperpanjang masalah yang ada. Aku selalu tak ingin menjadikan sebuah masalah itu untuk ditunda-tunda. Aku yang akan selalu tegar untuk semua itu. Tapi aku adalah manusia juga yang masih mempunyai rasa jenuh dengan semua yang ada. Ada kalanya aku ingin merasakan apa yang dirasakan mereka.

 

Saat aku telah dapat merasakan apa yang mereka rasakan kenapa aku jadi ketagihan untuk merasakan hal ini ? Terpaksa aku menikuti arus yang ada, berjalan apa ade dengan semua ini. Aku telah menimati semua yang aku rasakan. Walau aku tak separah mereka yang lain. Tapi tetap saja aku sakit.  Keinginan yang besar untuk berubah kearah yang lebih baik tapi kenapa aku tak bisa ? Kenapa semua itu hanya menjadi sebuah keinginan ?

Kapan bisa terwujud ? Semua pertanyaan itu yang selalu muncul dalam benakku, benak yang selalu terhantui dengan semua pikiran tersebut.

 

Kini, kujalani semua dengan apa adanya. Tak ada yang direkayasa. Jalan sesuai dengan apa yang akan dihadapai. Aku tak akan menyerah untuk semua mimpi yang aku miliki. Aku kan selalu berusaha agar aku bisa mewujudkan semua. Walau aku akan mengalami kesulitan tapi sesuai dengan prinsip ku, aku tak akan menyerah untuk semua itu.

 

Cukup empat bulan aku mengalami sperti ini. Bulan Agustus ini bulan terakhirku. Tapi apakah aku bisa menghentikan semua ini ? sebuah pertanyaan yang kembali muncul dalam hari-hariku disaat aku mempunyai keinginan untuk berhenti. Tapi aku yakin aku bisa, bisa untuk semua yang ada. Aku tak ingin semua sia-sia. Data yang aku butuhkan telah memenuhi target. Aku akan segera meninggalkan dunia ini. Kembali kedunia yang nyata walau masih membutuhkan pengorbanan yang sangat panjang. Aku akan melakukan itu semua, demi aku yang akan kembali kedunia normalku.