Senin, 30 April 2012

kisah malam

mentari telah beranjak pergi keperaduannya 

senja datang dengan lembayung nan elok diufuk barat 

ketika rintik air mulai berjatuhan 

memberikan ketentram kepada jiwa yang haus 

membawa hawa sejuk bagi jiwa yang panas

menentramkan jiwa yang bergejolak

menetralkan degup kencang dalam hati 

angin yang berkejar-kejaran membuat jiwa ini kembali berucap 

menenangkan apa yang telah terjadi 

air yang menetes semakin rapat

membasahi daun-daun yang kering 

malampun kini telah beranjak 

waktu yang terbunuh dengan sia-sia

hanya ada emosi yang kini melanda

menuntun akal sehat tuk kembali 

menikmati dunia kelam yang kini ada dihadapanku 

merasuk pada jiwa yang sepi 

tanda ketenangan 

gundah gulana yang ku hadapi

antara mengikuti atau diikuti 

antara benar atau salah 

dan diantara nafsu-nafsu yang tak terkendali 

terselip diantara hati yang bimbang 

malam yang dingin 

tanpa hamparan bintang 

tanpa sinra purnama

hanya hamparan gelap yang tak berbatas 

kisah malam

mentari telah beranjak pergi keperaduannya 
senja datang dengan lembayung nan elok diufuk barat 
ketika rintik air mulai berjatuhan 
memberikan ketentram kepada jiwa yang haus 
membawa hawa sejuk bagi jiwa yang panas
menentramkan jiwa yang bergejolak
menetralkan degup kencang dalam hati 
angin yang berkejar-kejaran membuat jiwa ini kembali berucap 
menenangkan apa yang telah terjadi 
air yang menetes semakin rapat
membasahi daun-daun yang kering 
malampun kini telah beranjak 
waktu yang terbunuh dengan sia-sia
hanya ada emosi yang kini melanda
menuntun akal sehat tuk kembali 
menikmati dunia kelam yang kini ada dihadapanku 
merasuk pada jiwa yang sepi 
tanda ketenangan 
gundah gulana yang ku hadapi
antara mengikuti atau diikuti 
antara benar atau salah 
dan diantara nafsu-nafsu yang tak terkendali 
terselip diantara hati yang bimbang 
malam yang dingin 
tanpa hamparan bintang 
tanpa sinra purnama
hanya hamparan gelap yang tak berbatas 

Minggu, 29 April 2012

sisi lainku




emosi

" tanyakan apa yang akan kalian tanyakan namun jangan menjadi dungu dengan apa yang ingin kalian ketahui dari perkataan tersebut "

seperti sebelum-sebelumnya ketika ada dalam sebuah kelas reguler, sebuah pepatah sering mengatakan dengan hal yang sama. namun jika kita terlalu terselubung dengan apa yang ingin kita ketaui dari perkataan seseorang. sore ini mendapat sebuah pelajar berharga dari seorang, saat kelas presentasi.
sore ini saat hujan belum turun aku masih dapat melihat lembayung jingga nan indah. namun itu hanya sesaat, seperti saat kita dapat menahan gejolak emosi yang datang, maka kita akan mendapat sebuah hal yang akan lama bertahan.
gejolak emosi itu yang akan menghancurkan reportasi kita, yang akan menghancurkan apa yang ingin kita ketaui.

Jumat, 27 April 2012

pertempuran hati

" telah sering ku utarakan apa yang menjadi pendirianku namun apakah kalian mengerti ? apakah kalian peduli ? jawabannya tidak bukan, kalian sibuk membandingkan aku dengan mereka yang kalian anggap sukses "


jujur sebenarnya aku sakit ketika kalian perbandingkan, ketika aku sadar bahwa aku seperti tak dianggap. pekerjaanku memang tak berprofit seperti mereka. harusnya kalian juga mengerti kenapa aku memilih jalan yang ini. apa yang kalian berikan kepadaku semenjak kalian berpisah. aku menjadi dewasa lebih cepat dibandingkan mereka. terkadang aku juga merasa iri ingin seperti mereka yang selalu dapat apa yang mereka inginkan, tanpa bersusah payah. sedangkan aku hanya untuk menikmati sebuah sepeda butut aja aku harus berusaha keras mengumpulan koin-koin untuk membelinya karena ku tahu saat ku meminta kepada kalian mesti kalian menolaknya apalagi jika aku meminta motor, semakin mengada-ada jawaban kalian. 

bahkan ketika aku ingin membuka usaha dan butuh modal beberapa ratus ribu rupiah aja tidak kalian berikan. malah kalian mencaci kepadaku dan tak percaya akan usaha yang ku buat yang notabene aku ini adalah anak kalian. aku tak ingin membuat kalian repot dengan semua keinginanku tapi terkadang kalian yang membunuh apa yang menjadi keinginanku. asakupun sepertinya tak boleh melayang diatas sana, sedangkan pemikiranku tak ingin sama dengan kalian. aku ingin lebih baik lagi tanpa merepotkan kalian namun apa yang menjadi keinginanku itu malah kalian hancurkan tanpa sisa sama sekali, lebur kembali bersama tanah dan ucapak kalain kepada teman-teman kalian.

hingga ku putuskan, aku meninggalkan dunia yang menurut kalian mewah. dunia kepenyiaran dan jurnalistik. dunia yang sempat melambungkan namaku diatas sana walau bukan dikota tercinta ini, bukan disini tapi dikota pahlawan sana. harusnya kalian juga mengerti kenapa aku meninggalkan dunia itu dan kembali kesini didunia yang sama namun hanya beberapa bulan saja katena aku tau kalian selalu berpendapat bahwa dunia itu penuh dengan harta yang melimpah, pemikiran kalian salah, tak sepaham denganku. kini, ketika ku sadar bahwa masa remajaku telah hilang karena harus mandiri apakah kalian peduli ? tetap tidakkan. 

setelah lama aku meninggalkan dunia tersebut sekarang kalian telah mengetahui dari saudara kalian yang bekerja diduniaku dahulu.

kalia baru tersadar bukan bahwa pendapat selam beberapa jam hanya dihitung dalam belasan ribu rupiah yang dulu pernah kalian pikir hingga  ratusan ribu rupiah. 

aku tak pernah silau dengan pendapatan itu dan aku selalu bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, bukankah kalian yang mengajariku untuk selalu bersyukur kepada-Nya, selalu berbagi atas apa yang kita miliki, tapi kenapa kenapa sekarang kalian melupakan apa yang kalian ajarkan kepadaku ?

 

pertempuran hati

" telah sering ku utarakan apa yang menjadi pendirianku namun apakah kalian mengerti ? apakah kalian peduli ? jawabannya tidak bukan, kalian sibuk membandingkan aku dengan mereka yang kalian anggap sukses "

jujur sebenarnya aku sakit ketika kalian perbandingkan, ketika aku sadar bahwa aku seperti tak dianggap. pekerjaanku memang tak berprofit seperti mereka. harusnya kalian juga mengerti kenapa aku memilih jalan yang ini. apa yang kalian berikan kepadaku semenjak kalian berpisah. aku menjadi dewasa lebih cepat dibandingkan mereka. terkadang aku juga merasa iri ingin seperti mereka yang selalu dapat apa yang mereka inginkan, tanpa bersusah payah. sedangkan aku hanya untuk menikmati sebuah sepeda butut aja aku harus berusaha keras mengumpulan koin-koin untuk membelinya karena ku tahu saat ku meminta kepada kalian mesti kalian menolaknya apalagi jika aku meminta motor, semakin mengada-ada jawaban kalian. 
bahkan ketika aku ingin membuka usaha dan butuh modal beberapa ratus ribu rupiah aja tidak kalian berikan. malah kalian mencaci kepadaku dan tak percaya akan usaha yang ku buat yang notabene aku ini adalah anak kalian. aku tak ingin membuat kalian repot dengan semua keinginanku tapi terkadang kalian yang membunuh apa yang menjadi keinginanku. asakupun sepertinya tak boleh melayang diatas sana, sedangkan pemikiranku tak ingin sama dengan kalian. aku ingin lebih baik lagi tanpa merepotkan kalian namun apa yang menjadi keinginanku itu malah kalian hancurkan tanpa sisa sama sekali, lebur kembali bersama tanah dan ucapak kalain kepada teman-teman kalian.
hingga ku putuskan, aku meninggalkan dunia yang menurut kalian mewah. dunia kepenyiaran dan jurnalistik. dunia yang sempat melambungkan namaku diatas sana walau bukan dikota tercinta ini, bukan disini tapi dikota pahlawan sana. harusnya kalian juga mengerti kenapa aku meninggalkan dunia itu dan kembali kesini didunia yang sama namun hanya beberapa bulan saja katena aku tau kalian selalu berpendapat bahwa dunia itu penuh dengan harta yang melimpah, pemikiran kalian salah, tak sepaham denganku. kini, ketika ku sadar bahwa masa remajaku telah hilang karena harus mandiri apakah kalian peduli ? tetap tidakkan. 
setelah lama aku meninggalkan dunia tersebut sekarang kalian telah mengetahui dari saudara kalian yang bekerja diduniaku dahulu.
kalia baru tersadar bukan bahwa pendapat selam beberapa jam hanya dihitung dalam belasan ribu rupiah yang dulu pernah kalian pikir hingga  ratusan ribu rupiah. 
aku tak pernah silau dengan pendapatan itu dan aku selalu bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, bukankah kalian yang mengajariku untuk selalu bersyukur kepada-Nya, selalu berbagi atas apa yang kita miliki, tapi kenapa kenapa sekarang kalian melupakan apa yang kalian ajarkan kepadaku ?

Kamis, 26 April 2012

Jangan samakan aku dengan yang lain, aku beda !!!

" bu, yah, jangan samakan aku dengan yang lain, mereka semua diberi oleh ibu dan ayah mereka. sedangkah ayah apa peduli dengan keadaanku ??? "

 

ya, seperti biasa sebuah perselisihan terjadi kembali malam itu hanya karena faktor uang. masalah yang terkadang membuatku semakin dewasa dengan pilihan dan pemikiran yang membuatku semakin mengerti akan apa arti sebuah keluarga. namun bagiku keluargaku bukan yang terbaik dan lebih banyak menonjolkan sebuah kehidupan yang serba mewah. aku sadar aku bukan siapa-siapa di keluarga keduaku, ketika ayahku kembali memperistri yang lain. 

namun aku tak ingin membuat mereka kecewa, semenjak dari sekolah menengah atas hingga kini aku jarang meminta seperti anak kebanyakan. aku sadar akan diriku, aku sadar dengan keadaan serta faktor ekonomi. namun bukan diriku jika aku tak mampu menutup biaya ku sendiri. bukan ingin sombong atau apalah kata orang, tapi inilah kenyataan. aku yang mengalami, aku yang merasakan dan aku yang menjalankan, 

sebgai buktinya adalah ketika aku ingin mencoba merantau keluar kota yang dinamakan dengan ibu kota. untuk epertama kali memang mereka yang memberikanku bekal walau tak seberapa namun itu ku hargai. kini ketika aku kembali ke kota ini dan disini aku kembali merintis karir, mulai dari kuli hingga yang dianggap orang itu sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang banyak menurut pandangan mereka tapi kenyataan hanya popularitas yang kudapatkan.

aku tak munafik, aku lama di dunia broadcaster dan mengisi beberapa kegiatan yang diadakan disekolah menengah atas, tapi asal kalian tau aja, aku tak mematok harga atau menjual apa yang ku miliki, aku hanya ingin berbagi dengan semua, hingga pilihan itu ku jatuhkan pada sebuah hal yang menurut kalian tak menghasilkan. 

ya, berbagi cerita dengan mereka yang dijalanan yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya atau karena masalah dengan orang tuanya dan mereka milih untuk hidup bebas dijalanan, beratapkan langit dan beralaskan bumi. mungkin bagi sebagian orang akan memandang sebagai anak brutal atau anak yang tak mampu.

keadaan mereka bukan karena sebab, pelarian mereka menjadi seperti itu ketika semua telah berada di posisi puncaknya, 

bu, yah, kalian tau apa yang ada dalam pemikiranku ? kalian ingin tau kan ?

yah, sekarang setelah sekian tahun aku menyibukkan diri dengan semua pekerjaan kenapa aku tak pernah membeli apa yang ayah dan ibu pikirkan, sebuah motor.

yah, aku masih ingin seperti ini, hidup bebas dengan sepeda bututku. hidup bebas polusi dan tak menghamburkan uang.

yah, bu mungkin kesalahkan adalah ketika buku itu jatuh dan kalian melihat jumlah rupiah yang tertera disitu, 

bukan maksud aku untuk tak memberikan kepada ayah dan ibu, tapi apakah selama ini ayah peduli dengan keadaanku ? peduli dengan apa yang orang katakan kepadaku ? apakah ayah peduli, jawabannya tidak bukan. bahkan ayah lebih memilih dengan ibu yang baru. memang aku anak laki yah, aku bisa  mandiri dan harus mandiri, tapi waktu itu aku terlalu muda tuk mandiri, terlalu awal dan efeknya ayah dan ibu tau kan ?

jangan samakan aku dengan yang lain, aku beda !!!

" bu, yah, jangan samakan aku dengan yang lain, mereka semua diberi oleh ibu dan ayah mereka. sedangkah ayah apa peduli dengan keadaanku ??? "

ya, seperti biasa sebuah perselisihan terjadi kembali malam itu hanya karena faktor uang. masalah yang terkadang membuatku semakin dewasa dengan pilihan dan pemikiran yang membuatku semakin mengerti akan apa arti sebuah keluarga. namun bagiku keluargaku bukan yang terbaik dan lebih banyak menonjolkan sebuah kehidupan yang serba mewah. aku sadar aku bukan siapa-siapa di keluarga keduaku, ketika ayahku kembali memperistri yang lain. 
namun aku tak ingin membuat mereka kecewa, semenjak dari sekolah menengah atas hingga kini aku jarang meminta seperti anak kebanyakan. aku sadar akan diriku, aku sadar dengan keadaan serta faktor ekonomi. namun bukan diriku jika aku tak mampu menutup biaya ku sendiri. bukan ingin sombong atau apalah kata orang, tapi inilah kenyataan. aku yang mengalami, aku yang merasakan dan aku yang menjalankan, 
sebgai buktinya adalah ketika aku ingin mencoba merantau keluar kota yang dinamakan dengan ibu kota. untuk epertama kali memang mereka yang memberikanku bekal walau tak seberapa namun itu ku hargai. kini ketika aku kembali ke kota ini dan disini aku kembali merintis karir, mulai dari kuli hingga yang dianggap orang itu sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang banyak menurut pandangan mereka tapi kenyataan hanya popularitas yang kudapatkan.
aku tak munafik, aku lama di dunia broadcaster dan mengisi beberapa kegiatan yang diadakan disekolah menengah atas, tapi asal kalian tau aja, aku tak mematok harga atau menjual apa yang ku miliki, aku hanya ingin berbagi dengan semua, hingga pilihan itu ku jatuhkan pada sebuah hal yang menurut kalian tak menghasilkan. 
ya, berbagi cerita dengan mereka yang dijalanan yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya atau karena masalah dengan orang tuanya dan mereka milih untuk hidup bebas dijalanan, beratapkan langit dan beralaskan bumi. mungkin bagi sebagian orang akan memandang sebagai anak brutal atau anak yang tak mampu.
keadaan mereka bukan karena sebab, pelarian mereka menjadi seperti itu ketika semua telah berada di posisi puncaknya, 
bu, yah, kalian tau apa yang ada dalam pemikiranku ? kalian ingin tau kan ?
yah, sekarang setelah sekian tahun aku menyibukkan diri dengan semua pekerjaan kenapa aku tak pernah membeli apa yang ayah dan ibu pikirkan, sebuah motor.
yah, aku masih ingin seperti ini, hidup bebas dengan sepeda bututku. hidup bebas polusi dan tak menghamburkan uang.
yah, bu mungkin kesalahkan adalah ketika buku itu jatuh dan kalian melihat jumlah rupiah yang tertera disitu, 
bukan maksud aku untuk tak memberikan kepada ayah dan ibu, tapi apakah selama ini ayah peduli dengan keadaanku ? peduli dengan apa yang orang katakan kepadaku ? apakah ayah peduli, jawabannya tidak bukan. bahkan ayah lebih memilih dengan ibu yang baru. memang aku anak laki yah, aku bisa  mandiri dan harus mandiri, tapi waktu itu aku terlalu muda tuk mandiri, terlalu awal dan efeknya ayah dan ibu tau kan ?

Rabu, 25 April 2012

Sisi Lain Kehidupanku




Neo Groovy Glagahsari

Inilah Kehidupanku Yang Tak Akan Sama Dengan Kalian

" semakin terusik dengan keadaan yang membuatku tak nyaman 

ketika semua menjadi satu namun tak pernah bersatu 

menjadi apa yang diinginkan "


entah kenapa dengan semua ini namun ku tak akan bertanya pasti dengan apa yang akan terjadi 

yang ku lakukan adalah yang ku inginkan, dalam sebuah angan yang tak pasti menurut kebanyakan orang dan mustahil menurut mereka. namun disini aku yakin jika aku akan bisa dengan semua keinginanku, semua yang ku lakukan tak akan memperngaruhi mereka, aku berjalan sesuai dengan apa yang telah tertuliskan untukku, aku bukan seperti mereka yang selalu memarkan apa yang mereka miliki, aku bukan penggila kekayaan seperti mereka, aku hanya ingin menjadi diriku yang bukan diperbudak dengan harta benda, seperti mereka. ketika semua telah berjalan dan ketika aku bahagia dengan semua yang ku jalani, ada saja aral melintang yang harus ku lewati, tak pernah ku merasa duka lara, semua hilang ketika aku berada disini, disuatu tempat yang menurut sebagian orang menyebalkan. disini aku bisa berbagi, tertawa, menangis, merasakan apa yang mereka rasakan dan tanpa ada rasa lelah. ya hidup dijalanan menjadi pilihanku, ketika semua memandang sebelah mata tentang aku namun aku tak akan pernah goyah dengan apa yang ku lakukan, bersama mereka dijalanan aku bisa melupakan semua pandangan negatip mereka.


disini jiwaku terpanggil, disini aku mengadu dan mencoba mengabdi,

menghibur mereka tanpa mengharap balasan apapun 

mencoba menjadi orang yang berguna

mencoba menjadi apa yang lain 

walau pandangan nyiyir kepadaku selalu ada 

membandingkan pendapatanku dengan yang lainpun ada

bahkan dari keluargaku sendiri 

namun aku tak akan goyah 

aku tetap akan berjalan disini 

sesuai dengan apa kata hati 

bukan untuk memperkaya diri

bukan untuk memamerkan diri 

tapi untuk berbagi bersama, membaur bersama, diantara mereka, 

canda tawa dan kepolosan yang terkadang membuatku tersentuh 

cukup bagiku apa yang telah Tuhan berikan kepadaku sedikit harta benda namun semua itu akan lenyap dalam sesaat, namun ketika harta yang bernama kebahagian itu telah hadir maka ia tak akan dapat lenyap 



sisi lain kehidupanku










Inilah Kehidupanku Yang Tak Pernah Sama Dengan Kalian

" semakin terusik dengan keadaan yang membuatku tak nyaman 
ketika semua menjadi satu namun tak pernah bersatu 
menjadi apa yang diinginkan "

entah kenapa dengan semua ini namun ku tak akan bertanya pasti dengan apa yang akan terjadi
yang ku lakukan adalah yang ku inginkan, dalam sebuah angan yang tak pasti menurut kebanyakan orang dan mustahil menurut mereka. namun disini aku yakin jika aku akan bisa dengan semua keinginanku, semua yang ku lakukan tak akan memperngaruhi mereka, aku berjalan sesuai dengan apa yang telah tertuliskan untukku, aku bukan seperti mereka yang selalu memarkan apa yang mereka miliki, aku bukan penggila kekayaan seperti mereka, aku hanya ingin menjadi diriku yang bukan diperbudak dengan harta benda, seperti mereka. ketika semua telah berjalan dan ketika aku bahagia dengan semua yang ku jalani, ada saja aral melintang yang harus ku lewati, tak pernah ku merasa duka lara, semua hilang ketika aku berada disini, disuatu tempat yang menurut sebagian orang menyebalkan. disini aku bisa berbagi, tertawa, menangis, merasakan apa yang mereka rasakan dan tanpa ada rasa lelah. ya hidup dijalanan menjadi pilihanku, ketika semua memandang sebelah mata tentang aku namun aku tak akan pernah goyah dengan apa yang ku lakukan, bersama mereka dijalanan aku bisa melupakan semua pandangan negatip mereka.

disini jiwaku terpanggil, disini aku mengadu dan mencoba mengabdi,
menghibur mereka tanpa mengharap balasan apapun
mencoba menjadi orang yang berguna
mencoba menjadi apa yang lain
walau pandangan nyiyir kepadaku selalu ada
membandingkan pendapatanku dengan yang lainpun ada
bahkan dari keluargaku sendiri
namun aku tak akan goyah
aku tetap akan berjalan disini
sesuai dengan apa kata hati
bukan untuk memperkaya diri
bukan untuk memamerkan diri
tapi untuk berbagi bersama, membaur bersama, diantara mereka,
canda tawa dan kepolosan yang terkadang membuatku tersentuh
cukup bagiku apa yang telah Tuhan berikan kepadaku sedikit harta benda namun semua itu akan lenyap dalam sesaat, namun ketika harta yang bernama kebahagian itu telah hadir maka ia tak akan dapat lenyap


Senin, 09 April 2012

Lara


Lalui masa sang kebencian
Tak pernah musnah
Luka jiwa tertikam cinta
Oleh perihnya
Sampai tiba terkuak rasa
Tabir itu terbuka
Dan menghantar jutaan getar
Pesona

Riang hati terbawa pergi
Ombak samudera
Gemuruhnya seolah akan membawa lara
Namun cinta semakin terhembas
Ditelan kenyataan
Badai tiba dan tiada kunjung reda

Menghindari bayangan
Ingkari perasaan
Menepismu dalam bisu
Merajut sembilu
Menusuk keinginan
Berjolak tak tertahan
Merasakan perpisahan
Satu percintaan dari masa silam
Bergelora dan kembali
Tetapi kini penuh semak, onak dan duri