Selasa, 31 Juli 2012

sksd

ah entah lah ketika rasa galau telah hilang kenapa berubah menjadi rasa yang tak menentu yak ??? rasa yang aneh menurutku namun mungkin alami aja dia datang dan pergi. kangen? jelaslah kangen dan rindu mana ada kata-kata yang selalu hadir dibenakku akan sosoknya yang mulai menghiasi akan benakku.
pertama kali ketemu langsung ku merasakan ada getaran yang berbeda dari sikapnya yang berbeda pula, ah sksd itu yang membuatku tak tenang, membuatku selalu memikirkannya walau aku tak mengerti akan apa maksud yang ada dibalik dia itu. sudahlah aku tak akan membahas lagi, aku hanya rindu akan senyuman yang manis itu, yang selalu memberikan sebuah semangat akan perjuangan yang telah ku korbankan untuk disini, ramah tamahnya dan sksdnya itu yang membuatku makin g jelas begini. hehehehe :)) sebuah hal yang musti ku hilangkan kali ya. over pdku hahahahahaha ah sudahlah udah g menarik !!!!

besuk saja deh edit-editnya sana sini , aku lagi galau !!!!

lama g dibuka ternyata banyak yang berubah

Senin, 30 Juli 2012

yang terlewatkan

malam terlihat begitu indah
langit bersih tanpa ada bintang yang berkelip
hanya pancaran kilau emas sang rembulan yang merayu
merayu mata untuk menikmati keelokannya
angin dingin bergerelia menjalari tubuhku
yang tidak terbalut oleh benang-benang penghangat 
namun ku tak beranjak dari tempat ini
tuk memuaskan mataku memandang sang rembulan
yang telah lama ku lupakan
menunggu dengan seksama dan menghilangkan rasa dingin yang mulai menyerbu tubuh ini
sang penari malampun telah datang diiringi dengan sayup-sayup nyanyian kesunyian
yang menyemarakan gelap malam
berlatarkan kilau emas sang rembulan yang mulai memudar
waktu berlalu begitu saja
tak terasa ayam jantanpun kembali berkokok
menandakan kerajaan sang fajar akan segera hadir
membawa tubuh ini yang mulai melepas keawang-awang
melemah dan ketika sang fajar menyapa
hanya gelap yang ku saksikan

Kamis, 26 Juli 2012

memberikan kehampaan

mereka pun satu persatu menghilang dari pandanganku memberikanku sebuah ruang hampa yang baru . . .
meninggalkan pilu
yang semakin terasa mengguncang dijiwa
menyesakkan dada
namun inilah kenyataan yang harus ku hadapi
silih berganti satu persatu
yang dulu belum pernah memberikan salam
meminta maaf
namun semua telah berguguran dalam perjuangan
digantikan oleh isak tangis mereka
yang merasakan kehilangan

Jumat, 20 Juli 2012

tarian malam

malam yang tenang
hening dan sendiri
menikmati suasa malam
seperti biasa
dikerindangan pohon yang sunyi
terdengar nyanyia musik malam nan merdu
bermunculan penari-penari malam
yang membawa cahaya nan elok
menghiasi ruang-ruang gelap yang menjadi latar
serasi tanpa ada cacat
seiring dengan para pengiringnya
riang dan tak pernah bersedih
walau aku tak mengerti apakah ia menyanyikan lagu sedih atau bahagia
yang ku dengarkan hanya merdu
menenangkan hati yang gundah gulana
membawa pesan kedamaian

bimbang

Entahlah malam telah berganti dengan cepat menggantikan sang surya yang sedari pagi telah menyengat dan memberikan semangat pagi kepadaku. namun malam ini, seperti beberapa hari kebelakang dingin dan sunyi menyambut bulan suci ramadhan kali ini, tak seperti biasa.

Dingin suasana tanpa bulan dan bintang, hanya kelam yang ada. Tanpa cinta yang ada dihatiku, hanya ada bongkahan sisa-sisa kekecewaan yang ada, akan seseorang yang kini entah dimana. Tanpa komunikasi tanpa sapaan maupun . . .

Ah, sudahlah. Malam makin larut dalam hawa yang dingin menyambut datangnya bulan Ramadhan pagi nanti, telah berniat untuk berpuasa dari segala hal. Tak boleh mengeluh .  . .

Jumat, 06 Juli 2012

sebuah lagu yang membawaku teringat akan sosoknya

Disaatku mengenangmu
Ku tuliskan isi hatiku
Semua rasa dalam diriku
Kau curahan hatiku

Betapa lega rasa hatiku
Bila dengar nasehatmu
Kasih nan lembut terasa
Semua tutur katanya
Kau nenekku tercinta

Hanya engkau nenekku sayang
Hanya engkau nenek tercinta
Kasih sayangmu selalu
Selalu dihatiku

Hanya engkau nenekku sayang
Hanya engkau nenek tercinta
Kasih sayangmu selalu
Kau selalu dihatiku

Betapa lega rasa hatiku
Bila dengar nasehatmu
Sangat lembut tutur katanya
Halus budi bahasanya
Kau nenekku tercinta

" Lagu Untuk Nenek - Maissy - 2002 ( ost Melati putih ) "

Kamis, 05 Juli 2012

tak pernah ada mantan saudara selama ini, yang ada hanya manta sahabat, mantan pacar dan mantan teman

Malam kembali datang memberikan sedikit ketenangan dalam gelapnya. Mengusir kelelahan yang telah melanda, diringi oleh sayup-sayup nyanyian hewan malam dan ditemani tarian sang kunang-kunang yang indah membawa damai dalam pancaran sinarnya



Sang rembulanpun tak malu-malu tuk menunjukan wajahnya nan pucat pasi namun berseri-seri memancakan sinar emasnya yang indah. Cermin malam yang tenang seakan menjadi layar malam ini, memberikan pantulan cahaya kolaborasi yang indah antara sang rembulan dan sang kunang-kunang serta harmonisasi musik yang semakin merdu dari sang katak, jangrik dan lain sebangsanya yang memerikan suasana serta menghilangkan rasa dingin yang sedari tadi ingin menusuk tulang.



Andai ia masih ada disisiku pasti aku kan mengajak dia menikmati malam ini berdua bersamanya, malam yang begitu indah tanpa ada abu seperti tahun yang lalu saat kita masih berdua. Namun ini mungkin sudah takdir dari Tuhan yang memaksa kita untuk berpisah, untuk saling mengenal lebih banyak lagi tentang arti kasih sayang dan arti kehidupan.  Mungkin kamu telah lupa akan tempat ini namun ketika malam datang dan kesendirian melandamu, aku yakin kamu akan mencari tempat ini. Tanpa diriku disisimupun aku tak mengapa, tak akan meminta kamu untuk mengajakku.



Laju waktupun tak dapat dibendung, kamu pun tumbuh menjadi lebih dewasa dan lebih bijak. Aku yakin jika aku bertemu denganmu pasti kamu udah tak ingat akan diriku atau mungkin juga sengaja tak ingin bertemu denganku hingga ajalku menjemput. Namun aku masih punya pengharapan kepada Tuhan untukmu agar kamu lebih dewasa. Senyummu masih menghiasi indah di dalam kepalaku, renggek manjamu dan manis bibirmu pun masih terasa dalam jiwaku hungga saat ini.



Ku ingin jujur kepadaku namun aku terlanjur membuatmu kecewa ketika aku datang berkunjung keistanamu yang begitu megah, begitu kau rahasiakan kepadaku. Aku tak tahu apa yang kau ucapkan kepada itu sesuai dengan apa yang terjadi saat itu hanya sebuah rasa emosi kepadaku yang tak dapat memuaskan apa yang kau inginkan. Aku saat itu sadar aku hanya tukang juice dan tukang pulsa yang tak seperti orang lain yang kau kenal. Walau aku juga seorang penyiar tapi kerjaanku yang ini hanya sebagai sampinagn bukan pokok.



Inginku mengakhiri semua saat kamu memutuskan untuk tak ingin mengenalku lagi. Pernah kau ucap sebuah kata yang begitu bersahaja untukku saat itu, " tak pernah ada mantan saudara selama ini, yang ada hanya manta sahabat, mantan pacar dan mantan teman " itu kalimat yang pernah kamu ucapkan kepadaku saat itu, namun aku yakin ketika kamu tak ingin menemuiku memiliki alasan yang kuat bahwa aku memang tak layak untuk dijadikan sebagai saudara.



Entah alasan apa dan karena apa kamu memutuskan itu namun aku masih menganggap kamu adek hingga sekarang. Kabarmu ku dapatkan dari keluarga sesekali jika aku rindu dan ingat kepadamu, hanya sekedar kabar yang mungkin basi ketika aku tak menemuimu namun ketika mendengar ucapan mereka, akupun tenang dan dapat menlanjutkan tidurku untuk sesaat, sebelum kamu hadir kedalam mimpiku kembali seperti biasa yang menghiasi malam-malamku.




tak pernah ada mantan saudara selama ini, yang ada hanya manta sahabat, mantan pacar dan mantan teman

Malam kembali datang memberikan sedikit ketenangan dalam gelapnya. Mengusir kelelahan yang telah melanda, diringi oleh sayup-sayup nyanyian hewan malam dan ditemani tarian sang kunang-kunang yang indah membawa damai dalam pancaran sinarnya


Sang rembulanpun tak malu-malu tuk menunjukan wajahnya nan pucat pasi namun berseri-seri memancakan sinar emasnya yang indah. Cermin malam yang tenang seakan menjadi layar malam ini, memberikan pantulan cahaya kolaborasi yang indah antara sang rembulan dan sang kunang-kunang serta harmonisasi musik yang semakin merdu dari sang katak, jangrik dan lain sebangsanya yang memerikan suasana serta menghilangkan rasa dingin yang sedari tadi ingin menusuk tulang.


Andai ia masih ada disisiku pasti aku kan mengajak dia menikmati malam ini berdua bersamanya, malam yang begitu indah tanpa ada abu seperti tahun yang lalu saat kita masih berdua. Namun ini mungkin sudah takdir dari Tuhan yang memaksa kita untuk berpisah, untuk saling mengenal lebih banyak lagi tentang arti kasih sayang dan arti kehidupan.  Mungkin kamu telah lupa akan tempat ini namun ketika malam datang dan kesendirian melandamu, aku yakin kamu akan mencari tempat ini. Tanpa diriku disisimupun aku tak mengapa, tak akan meminta kamu untuk mengajakku.


Laju waktupun tak dapat dibendung, kamu pun tumbuh menjadi lebih dewasa dan lebih bijak. Aku yakin jika aku bertemu denganmu pasti kamu udah tak ingat akan diriku atau mungkin juga sengaja tak ingin bertemu denganku hingga ajalku menjemput. Namun aku masih punya pengharapan kepada Tuhan untukmu agar kamu lebih dewasa. Senyummu masih menghiasi indah di dalam kepalaku, renggek manjamu dan manis bibirmu pun masih terasa dalam jiwaku hungga saat ini.


Ku ingin jujur kepadaku namun aku terlanjur membuatmu kecewa ketika aku datang berkunjung keistanamu yang begitu megah, begitu kau rahasiakan kepadaku. Aku tak tahu apa yang kau ucapkan kepada itu sesuai dengan apa yang terjadi saat itu hanya sebuah rasa emosi kepadaku yang tak dapat memuaskan apa yang kau inginkan. Aku saat itu sadar aku hanya tukang juice dan tukang pulsa yang tak seperti orang lain yang kau kenal. Walau aku juga seorang penyiar tapi kerjaanku yang ini hanya sebagai sampinagn bukan pokok.


Inginku mengakhiri semua saat kamu memutuskan untuk tak ingin mengenalku lagi. Pernah kau ucap sebuah kata yang begitu bersahaja untukku saat itu, " tak pernah ada mantan saudara selama ini, yang ada hanya manta sahabat, mantan pacar dan mantan teman " itu kalimat yang pernah kamu ucapkan kepadaku saat itu, namun aku yakin ketika kamu tak ingin menemuiku memiliki alasan yang kuat bahwa aku memang tak layak untuk dijadikan sebagai saudara.


Entah alasan apa dan karena apa kamu memutuskan itu namun aku masih menganggap kamu adek hingga sekarang. Kabarmu ku dapatkan dari keluarga sesekali jika aku rindu dan ingat kepadamu, hanya sekedar kabar yang mungkin basi ketika aku tak menemuimu namun ketika mendengar ucapan mereka, akupun tenang dan dapat menlanjutkan tidurku untuk sesaat, sebelum kamu hadir kedalam mimpiku kembali seperti biasa yang menghiasi malam-malamku.



Rabu, 04 Juli 2012

siapa aku

siapa aku ? lupa akan sebuah nama yang pernah membesarkan namaku waktu itu, nama yang telah membawaku kedalam sebuah keluarga baru. sebuah keluarga yang harmonis dan penuh dengan kegembiran walau . . . ya empat tahun yang lalu aku masuk kedalam sana dengan bertekatan baik, berawal dari sebuah relasi kerja dan akhirnya bisa juga menjadi sebuah keluar yang baik hingga sekarang. perjalanan waktu telah merubah semuanya

berjalan pelan namun pasti hingga tak terasa aku telah berganti nama kembali. perubahan nama yang membawaku semakin dewasa dalam menghadapi segala masalah yang ada, namun nama lamaku yang telah membawaku dalam meraih semua ini telah ku lupakan.

hingga kemarin sore ketika aku berkunjung kerumahnya, seperti biasa disambut dengan baik namun terkadang aku lupa dengan nama yang mana aku dikenal disana. terlalu banyak nama yang ku pakai hingga aku terkadang bingung ketika bertemu dengan 3 orang yang berbeda dalam satu waktu dan satu tempat. tapi itulah keunikanku atau bisa jadi itu kelemahanku mungkin semakin banyak yang kenal namun bukan namaku sebenarnya hingga saat ini.

hingga saat ini banyak yang tidak mengenal nama asliku bahkan hingga kini hampir 90 % temanku g ngenalin nama asliku, sebuah luar biasa bukan. atau malah menjadi sebuah petaka. ya biarlah saja mereka menebak siapa nama aku sebenarnya, karena aku telah terlanjur tenar dengan nama-nama samaranku hehehehehe.

pernah ku berfikir untuk menggunakan nama asliku namun aku takut dengan apa yang terjadi diluar sana. aku masih terlalu takut untuk membayangkan apa yang akan mereka lakukan kepadaku walau secara jujur namaku lebih baik disimpan hingga kelak mereka tahu ketika aku akan mengarungi kembali bahtera rumah tangga.

entah sampai kapan aku akan menggunakan nama ini, namun aku yakin nama ini yang akan membawaku hingga dewasa nanti . . . .