Minggu, 26 Agustus 2012

kesaksian seoarang pelacur

aku yang telah terjerumus
terjerumus dalam hubungan sesama
hubuang terlarang
pelarianku dari kota kelahiranku ternyata membuatku begini
dua puluh satu hari telah ku lalui
tapi ku tak ingin selalu begini
tak ingin ku  menjadi jalang
walau dalam tulisanku mengangkat tema ini
tapi itu semua terjadi kepadaku
sebuah kenyataan hidup yang keras
dalam suasana metropolitan, Jakarta
pelacur seakan biasa dan sama
namun bagiku , . .


Jakarta, 22 November 2009 09:30 pm

Sabtu, 25 Agustus 2012

Ibu tua penjual kacang rebus itu menahan air mata ketika saya membeli sepuruh ribu rupiah

Sore itu, suasa sebuah perkampungan kecil yang tak jauh dari hiruk pikuk sebuah kota di jawa tengah begitu lengang, tenang dan damai. Sinar sang mentari yang telah berada diufuk barat memberikan warna jingga yang begitu indah. Aku dan anak istriku sedang menikmati sore sembrani jalan-jalan tuk melepas penat.

" Kacang, kacang ", terdengar suara pelan dari seorang ibu renta yang menawarkan dagangannya semberani menggendong anak kecil sekitar usia 4 tahunan.

" Bu, beli sepuluh ribu ", ucapku kepada ibu penjual itu. Ibu itu hanya sedikit senyumdan membungkuskan pesanku, namun raut mukanya berubah seketika. Bola matanya terlihat berkaca-kaca semberani mengucapkan syukur kepada Tuhan secara perlahan.

Setelah itu ia pun berlalu dan berjalan menuju warung makan yang ada didekat sini. Rasa penasaranku datang, ku ajak anak dan istriku kewarng itu dengan tujuan hanya ingin bercakap sedikit dengan ibu tua penjual kacang tersebut.

Dengan uang hasil penjualan kacang ia membeli satu bungkus nasi dan satu gelas teh hangat, kemudia ia menyuapin anak ia yang gedong dari tadi. Dan si anak makan dengan lahapnya hingga nasi yang dibeli oleh si ibu itu habis tak tersisa sama sekali.

Akupun memberanikan diri untuk mendekat dan memuali percakapan.
" Kenapa ibu tidak makan ?", tanyaku
" Nanti dirumah mas, Saleh anak saya dan bapaknya belum makan. Biar nanti sekalian makan bareng dengan saya ", jawab ibu itu lirih
" Lho kenapa bukan Bapak dan si Saleh yeng berkerja bu ? ", lanjutku.
" Bapak sedang sakit mas, sudah hampir lima tahun bapak lumpuh. Ketika bapak kerja menyapu jalan ia diserempet mobil dan si pengendara mobil itu tidak bertanggung jawab. Jadi si Saleh ngurus bapaknya dirumah, mas ", jawbanya lagi dengan nada datar dan semakin terlihat kedua bola mulai berkaca-kaca.
" Kalau boleh tau, Saleh umur berapa bu? ", tanyaku kepada ibu itu.
" Baru kelas 4 sekolah dasar mas, anak saya yang pertama telah meninggal . . . ", jawab ibu itu datar dan kemudian menghela napas.
" Maaf bu, kalau ibu jualan kacang sehari bisa dapat berapa ribu ?", tanyaku penuh dengan kehati-hatian agar tidak menyinggung perasaannya.
" Lima belas ribu, kalau kacangnya habis semua . . . ", jawab ibu itu dengan lirih.

Jeder !!! Astarfilullah,  aku tak berani melanjutkan pertanyaanku. Jawaban ibu itu membuat hatiku tersentuh dan sedikit termenung jika ibu penjual kacang itu adalah ibuku.

Apakah kalian pernah berpikir jika ibu itu adalah ibu kalian ?
Apakah kalian masih bisa menghamburkan uang yang kalian dapat ?
Pernahkah kalian menyiisihkan sebagian pendapatan kalian untuk ibu ?

Ingat kawan, uang dan kekayaan bukanlah barang abadi dan jaminan untuk segalanya. Namun kasih sayang yang tulus ikhlaslah yang dapat menjadikan diri kita sebagai orang yang patut dicontoh

Kamis, 23 Agustus 2012

Ayam dan Sapi

 " Sebuah pelajaran dari negeri yang tak pernah ada namun manfaatnya selalu ada untuk kita, itulah negeri dongeng "


" Kenapa sih semua orang mengataiku pelit. Padahal semua orang tahu kalau nanti aku wafat, aku akan memberikan semua yang ku punya ke yayasan sosial dan panti asuhan ", kata seorang kaya kepada pelayanannya.
" Akan saya ceritakan fabel tentang ayam dan sapi ", jawab pelayannya.

Sapi sangat populer sedangkan ayam tidak sama sekali. Hal ini membuat heran sang ayam. Dan inilah percapakan ayam dan sapi.
" Orang-orang berkata begitu manis dan kelemah lembutan dan begitu memancarkan penderitaan. Mereka mengira kamu murah hati, karena kamu tiap hari memberikan mereka susu dan krim. Tapi bagaimana dengan aku ? ", kata ayam kepada sapi.
" Aku memberikan semua yang aku punya, aku memberikan daging, bulu-buluku bahkan mereka memasak dan membuat sup serta kaldu dari kakiku. Tapi tidak ada seperti yang kamu peroleh ? Kenapa sih kok bisa begitu ?" lanjut ayam kepada sapi.

" Apakah Tuan tahu jawab sang sapi kepada ayam ? ", tanya pelayan kepada seorang kaya.

Jawaban sang sapi, " Mungkin karena aku memberikannya kepada mereka ketika aku masih hidup ".



Sabtu, 18 Agustus 2012

secercah harapan

aku yang kembali dengan duniaku
yang penuh dengan sebuah kesaksian
bisa dan hampa
hanya menyisakan kerlip lilin


dunia yang penuh kepiluan
kesaksian para insan yang menertawakan
lilin secuil cahaya pelita malam
pelipur hatiyang kesepian


kesepian yang akan segera berakhir
bulan yang di tunggu telah datang
disambut oleh seluruh umat dengan suka cita
walau banyak kekuranag disekitar kita


hati yang sepi terasa terobati
dengan secuil kata yang tiada pasti
secuil bualan yang semu penawar lara hati
sang insan hanya bisa melihat dan menghina
namun
kenapa mereka tak bisa merasakan akan hati yang penuh duka


secercah harapan kini
datang menyambut insan yang siap menerima akan adanya hidayah
hidayah tentang apa yang teah mereka lakukan
jika kita mempunyai kebajikan
maka, lakukanlah tanpa menunggu


dikala sang malam mulai datang
kupersembahkan butiran doa kepada-Nya
aku menunggu akan datangnya hidayah


walau kini aku telah berlumur dosa
akankah aku kembali fitrah
butiran hatiku telah terpecah belah
akankah aku dapat bertahan dan mempertemukan semua ini


lumuran dosa  yang kurasakan
begitu melekat dilapan jiwa
kita pasti akan menemui sejengkal fitrah
butiran-butiran hatimu akan menjadi sebuah butiran yang suci


saat yang ditunggu telah datang
suara beduk bertalu-talu
dan kumandang kemenangan telah tiba
sedih rasanya untuk meninggalkan semua ini
hari yang penuh berkah


wahai pengusaha jagat yang abadi
dengarkanlah akan lantunan-lantunan doaku
walau terlalu berat untuk beranjak
namun aku harus bangun dan melangkah
untuk menjadikan hati dan jiwa yang tertatih
menuju dan merasakan nikma-Mu yang abadi

17 Agustus 2009 02:14 PM

kolaborasi http://www.facebook.com/abiedrie dan http://www.facebook.com/butiran.bientang

Minggu, 12 Agustus 2012

Sejenak

Malam kembali menyapa
Memberi ketenangan
Dalam bingkai-bingkai selimut nan tenang
Hening
Sunyi
Menemani jiwa yang penat
Yang sedang gundah
Tuk menyelesaikan beban yang dialaminya

posted from Bloggeroid

Tangisan Terakhir Seorang Pelacur

tetes air mata kembali mengalir
membentuk anak sungai dikedua pipiku
air mata ini tak berhenti juga
seakan tak ingin berhenti
aku yang semakin terpuruk
lalu ada yang mendekatiku dan bertanya
kenapa kau menangis
hanya diam tanpa ada anggukan ataupun gelengan yang berarti
hingga aku bertanya kembali
apa yang tuan tanyakan kepadaku
kenapa kau menangis
aku ingin berhenti menjadi seorang pelacur
apa aku masih bisa
kembali air mataku mengalir semakin deras
diamku tak akan menyelesaikan masalah ini
yang menjadi sebuah pertanyaan dalam hatiku kini
apa aku bisa berhenti
Tuhan, dibulan yang suci ini
aku mohon kepada-Mu untuk membukakan pintu ampunan-Mu
aku ingin kembali lurur berjalan dijalan-Mu
jalan yang Engkau ridhoi ya, Tuhanku
kabulkanlah keinginan dan pengharapanku ini kepada-Mu

Jakarta, 21 Agustus 2009 12:05 PM


Kak Muhammad Alif Edo, tenang disisi Allah ya . . .



Jumat, 10 Agustus 2012

duka lara

pagi telah menjelang
harapan-harapan indah semalam telah disusun
yang indah dan sangat penuh arti kehidupan
aku yang mulai menyusun mimpi
mimpi tentang kehidupan yang akan ku lalui
dengan indah telah ku susun
aku tak ingin hari ini berlalu begitu saja
tanpa ada angan yang tercapai
walau mungkin tak tahu akan sampai kapan lagi
aku dapat bertahan
dengan semua yang ku alami saat ini
yang kini hanya akan menjadi duka
duka yang abadi jika ku tak segera menghapusnya
tapi mana bisa aku menghapus duka yang terlalu dalam
yang kini aku resapi
hanyalah sisa-sisa kepedihan yang telah
terlampaui pada masa laluku yang suram
hanya ada secercah cahaya yang membuatku bertahan
pada semua ini
semua yang membuatku bahagia
tapi sekarang mengapa membuatku penuh duka
kini aku merasa sangat kesepian 

Kamis, 09 Agustus 2012

Mimpi

saat yang paling bahagia kini datang
walau disatu sisi merasa kehilangan
tapi
semua akan terjadi

saat lara-laraku telah musnah
walau masih tersisa direlung kalbu
nada suaramu masih terngiang lewat desah-desahan rindu
namun aku harus bangun dari mimpi panjangku

ya, mimpi yang menyelimuti
serta membawa ke khayal yang semakin tinggi
hingga aku terbuai
akan pesonamu

petikan-petikan mimpi yang menemani malamku
khayalan-khayalan indah penggoda pertengahan malamku
buaian-buaian mesra penenang tidurku
namun, semua hanya khayalan yang tak nyata

dari awal yang tak nyata
semua hal berawal demikian
tapi karena mimpi
kita bisa jadi seperti apa yang kita inginkan


yogyakarta, 17 Agustus 2009 03:23pm

Lembaran Usang

ku buka lembaran-lembaran usang
lembaran buku catatan yang telah lama tak tersentuh
kembali ku jelajahi kata demi kata dan bait demi bait
tak terasa air mata kembali menetes
membaca kisah-kisah masa lalu
yang telah menjadi kenangan indah
yang tersimpan indah dalam memori waktu yang tak akan dapat terulang
yang kini masih menyisakan sebuah asa
asa yang belum terwujud
dan entah sampai kapan akan terwujud
namun semangatku kembali bangkit
untuk kembali menumbuhkan
mimpi-mimpi yang dulu terpendam
dalam lambaran-lembaran usang
yang hanya tertuliskan belum terwujud
namun kini satu asa kembali ku ambil
ku tanam dalam hati dan berusaha ku wujudkan
agar ia tak hanya menjadi sebuah mimpi ku yang abadi
namun ia yang akan membuatku berbeda

gelisah

malam ini seperti minggu lalu
sepi, hampa dan tak ada sinar rembulan
entah aku yang tak melihatnya atau memang sang rembulan sedang bersembunyi
kembali terusik akan sebuah pikiran yang pernah ku lupakan untuk sesaat
sebuah rasa yang sedikit demi sedikit harus ku relakan pergi
hari yang di janjikan belum tertepati
namun ia telah menghadap-Nya terlebih dahulu
kembali malam ini teringat akan dirinya yang selalu memberikan semangat
memberikan sedikit arti tentang kehidupan
usia memang hanya Tuhan yang mengetahuinya
dan Ia pula yang akan memanggil
namun malam ini benar-benar sunyi dalam keramaian kota pelajar ini
hiru pikuk suasana kota ini tak membuatku tenang
gelisah
setiap akan terpejam mata ini hanya muncul bayangan dirinya
yang telah berpulang kesisi-Nya
terbayang-bayang akan sosoknya yang selalu riang, ramah, dan sopan
entahlah . . .
apa yang ku rasakan
apa yang ingin ku perbuat

Jumat, 03 Agustus 2012

Untukmu Sahabatku

Tuhan , inikah jawab akan kalutku kemarin malam 

Jawaban yang begitu sedih untuk seorang yang lemah seperti diriku
Tuhan , sore itu aku masih bisa bercanda dan menyusun hal baik untuk esuk
Namun Engkau telah mengambil apa yang ingin Engkau ambil 

Tuhan , berikanlah ia di tempat yang terbaik-Mu 

Di tempat terindah-Mu

Karena Engkau maha mengetahui mana yang terbaik untuk umat-Mu 

Tuhan , seharian ini aku mencari dimana ia dikebumikan
Namun  telah susah payah ku cari dengan informasi yang minim yang ku miliki tak membuahkan hasil

Tuhan , aku hanya dapat memohon kepada-Mu
Agar apa yang terjadi ini menjadi pelajaran berharga untukku

Tuhan , apakah niat baikku akankah selalu berujung baik dimata-Mu 

Namun Tuhan , aku menyadari 

Aku hanyalah manusia biasa 

Aku hanya dapat merencanakan apa yang ingin ku lakukan
Dan semua kepurtusan itu ada di tangan-Mu ya Tuhan
Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang 

Aku yakin ini adalah jalan yang terbaik bagi ia yang telah Engkau panggil 

Sekali lagi Tuhan berikan tempat terindah untuk ia 


Untuk Muhmmad Alif Edo _ mualimin 03 agustus 2012

untukmu sahabatku

Tuhan , inikah jawab akan kalutku kemarin malam
Jawaban yang begitu sedih untuk seorang yang lemah seperti diriku
Tuhan , sore itu aku masih bisa bercanda dan menyusun hal baik untuk esuk
Namun Engkau telah mengambil apa yang ingin Engkau ambil
Tuhan , berikanlah ia di tempat yang terbaik-Mu
Di tempat terindah-Mu
Karena Engkau maha mengetahui mana yang terbaik untuk umat-Mu
Tuhan , seharian ini aku mencari dimana ia dikebumikan
Namun  telah susah payah ku cari dengan informasi yang minim yang ku miliki tak membuahkan hasil
Tuhan , aku hanya dapat memohon kepada-Mu
Agar apa yang terjadi ini menjadi pelajaran berharga untukku
Tuhan , apakah niat baikku akankah selalu berujung baik dimata-Mu
Namun Tuhan , aku menyadari
Aku hanyalah manusia biasa
Aku hanya dapat merencanakan apa yang ingin ku lakukan
Dan semua kepurtusan itu ada di tangan-Mu ya Tuhan
Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang
Aku yakin ini adalah jalan yang terbaik bagi ia yang telah Engkau panggil
Sekali lagi Tuhan berikan tempat terindah untuk ia

Untuk Muhmmad Alif Edo _ mualimin 03 agustus 2012

Kamis, 02 Agustus 2012

pembuka

tak ada yang abadi
semua telah berjalan sesuai dengan jalan yang telah di tetapkan-Nya
pertemuan perpisahan itu telah menjadu sepasang yang sulit dipisahkan
hukum-hukum itu yang berlaku disemua kerajaan-Nya
dimanapun kita berdiri dan dimaanapun kita dilahirkan dan dibesarkan
semua sama
semua telah berpasang-pasangan