Jumat, 27 September 2013

Hasil Triage dan Triage Sekunder ( Triage Dalam Rumah Sakit)

Hasil Triage

§ pasien meninggal ditinggalkan di posisi dimana mereka ditemukan, sebaiknya ditutup. Pada pemantauan START, seseorang dianggap meninggal bila tidak bernapas setelah dilakukan pembersihan jalan napas dan percobaan napas buatan.Simple triage mengidentifikasi pasien mana yang memerlukan tindakan secepatnya. Di lapangan, triage juga melakukan penilaian prioritas untuk evakuasi ke rumah sakit. Pada sistem START, pasien dievakuasi sebagai berikut :
§ Immediate atau prioritas 1 (merah), dievakuasi dengan menggunakan ambulance dimana mereka memerlukan penanganan medis dalam waktu kurang dari 1 jam. Pasien ini dalam keadaan kritis dan akan meninggal bila tidak ditangani segera.
§ Delayed atau prioritas 2 (kuning), evakuasinya dapat ditunda hingga seluruh prioritas 1 sudah dievakuasi. Pasien ini dalam kondisi stabil namun memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
§ Minor atau prioritas 3 (hijau), tidak dievakuasi sampai prioritas 1 dan 2 seluruhnya telah dievakuasi. Pasien ini biasanya tidak memerlukan penanganan medis lebih lanjut setidaknya selama beberapa jam. Lanjutkan re-triage untuk mencegah terlewatnya perburukan kondisi. Pasien ini dapat berjalan, dan umumnya hanya memerlukan perawatan luka dan antiseptik.


Triage Sekunder (dalam rumah sakit)
Pada sistem triage lanjutan, triage sekunder dilakukan oleh paramedis atau perawat terlatih di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit selama terjadinya bencana. Pasien dipilah menjadi 5 kelompok.
-          hitam / expectant : pasien dengan cedera berat yang dapat meninggal karena cederanya, mungkin dalam beberapa jam atau hari selanjutnya. (luka bakar luas, trauma berat, radiasi dosis letal), atau kemungkinan tidak dapat bertahan hidup karena dalam krisis yang mengancam nyawa walaupun diberikan penanganan medis (cardiac arrest, syok septik, cedera berat kepala atau dada). Pasien ini sebaiknya dimasukkan dalam ruangan rawat dengan pemberian analgetik untuk mengurangi penderitaan.
-          merah / immediate : pasien yang memerlukan tindakan bedah segera atau tatalaksana lain untuk menyelamatkan nyawa, dan sebagai prioritas utama untuk tim bedah atau ditransport ke rumah sakit yang lebih lengkap. Pasien ini dapat bertahan hidup bila ditangani sesegera mungkin.
-          kuning /  observation : kondisi pasien ini stabil sementara waktu namun memerlukan pengawasan dari tenaga medis terlatih dan re-triage berkala serta perawatan rumah sakit
-          hijau / wait (walking wounded) : pasien ini memerlukan perhatian dokter dalam beberapa jam atau hari kemudian namun tidak darurat, dapat menunggu hingga beberapa jam atau dianjurkan untuk pulang dan kembali ke rumah sakit keesokan harinya (misal pada patah tulang sederhana, luka jaringan lunak multipel)
-          putih / dimiss (walking wounded) : pasien ini mengalami cedera ringan, pengobatan P3K dan berobat jalan sudah cukup, peranan dokter disini tidak mutlak diperlukan. Contoh cedera pasien ini seperti luka robek, lecet, atau luka bakar ringan.

Penderita yang mengalami kelumpuhan, walaupun tidak mengancam nyawa, dapat menjadi prioritas pada keadaan IGD yang sudah tenang. Selama masa ini juga, kebanyakan trauma amputasi dapat dianggap sebagai “merah” karena tindakan bedah perlu dilakukan dalam beberapa menit walaupun luka amputasi ini tidak mengancam  nyawa.


 Sistem Triage Rumah Sakit
Pada sistem rumah sakit, langkah pertama yang harus dilewati saat masuk rumah sakit adalah penilaian oleh perawat triage. Perawat ini kemudian melakukan evaluasi kondisi pasien, perubahan-perubahan yang terjadi, dan menentukan prioritas giliran untuk masuk ke IGD dan prioritas dalam mendapatkan penanganan. Setelah pemeriksaan dan penanganan darurat selesai, pasien dapat masuk ke dalam sistem triage rumah sakit.

Pada beberapa rumah sakit yang sudah menggunakan dokter triage, dokter tersebut dapat menganjurkan seorang pasien untuk masuk dan menerima penanganan dari dokter IGD atau dirawat langsung oleh dokter yang merawat di ruangan. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas dimana pasien dapat sesegera mungkin mendapat perawatan lebih lanjut.

Pemilahan dalam rumah sakit ini juga memerlukan pengetahuan akan bed control dan tenaga bantuan, bed mana yang dapat digunakan dan fasilitas apa saja yang diperlukan selama dalam penanganan di IGD dan dalam perawatan di ruang rawat inap.

Perhatian : Jika fasilitas kurang memadai maka lebih diutamakan yang potensial selamat.
Contoh : jika korban label merah lebih potensial selamat maka label biru dapat berubah menjadi label hitam dalam keadaan bencana, lebih baik memberi bantuan lebih daripada kurang.
Pikirkan kemungkinan yang paling buruk sehingga dapat mempersiapkan lebih baik.
Gambar skema Triage lapangan :
 

Advanced Triage

Advanced Triage / Triage lanjutan

Pasien dengan harapan hidup yang kecil dengan tersedianya peralatan dan tenaga medis yang lebih lengkap diharapkan dapat ditingkatkan harapan hidupnya. Namun apabila tenaga medis dan perlengkapan tidak dapat memenuhi kebutuhan dari pasien, misalnya pada bencana yang melibatkan banyak korban, tenaga medis dapat memutuskan untuk lebih memberikan perhatian pada pasien dengan cedera berat yang harapan hidupnya lebih besar sesuai dengan etika profesional. Hal inilah yang menjadi tujuan dari triage lanjutan.
Pemantauan pada triage lanjutan dapat menggunakan Revised Trauma Score (RVT) atau Injury Severity Score (ISS).

RVT menggunakan parameter kesadaran (GCS), tekanan darah sistolik (dapat menggunakan per palpasi untuk mempercepat pantauan), dan frekuensi pernapasan.
Skor 12 : delayed
11 : urgent, dapat ditunda
4 – 10 : immediate, memerlukan penatalaksanaan sesegera mungkin
0 – 3 : morgue, cedera serius yang tidak lagi memerlukan tindakan darurat

ISS menggunakan parameter 3 bagian tubuh.
A : wajah, leher, kepala
B : toraks, abdomen
C : ekstremitas, jaringan lunak, kulit
tiap parameter diberi skor 0 – 5 yaitu :
1. cedera ringan
2. cedera sedang
3. cedera serius
4. cedera berat
5. kritis
Hasil skoring tersebut kemudian dikuadratkan dan dijumlahkan.
ISS =  A2 + B2 + C2
Hasil lebih dari 15 dianggap sebagai politrauma. Hasil dari perhitungan ISS ini digunakan sebagai perbandingan dalam penentuan prioritas penatalaksanaan pasien massal.
Ada beberapa variasi dari penggunaan triage seperti di atas, pada beberapa kondisi atau di beberapa negara. Misalnya di medan perang, seringkali dilakukan reversed triage, dimana yang diprioritaskan adalah korban dengan luka paling ringan yang membutuhkanpertolongan sehingga korban dapat segera kembali ke medan perang.
Di beberapa negara terdapat pedoman lain dalam penentuan triage,namun intinya tetap sama. Misalnya di Jerman, tidak seluruh trauma amputasi mayor dianggap ditandai dengan kartu merah. Trauma amputasi lengan bawah, setelah ditangani pendarahannya, dapat dianggap sebagai kartu kuning dan kemudian ditransfer ke rumah sakit. Kadang kala pembagian triage pun menggunakan 4 macam warna.



Apa Itu Triage dalam PPGD ?

PENGERTIAN DARI TRIAGE
Triage adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi selanjutnya. Tindakan ini merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan musibah terutama musibah yang melibatkan massa.

Proses triage meliputi tahap pre-hospital / lapangan dan hospital atau pusat pelayanan kesehatan lainnya. Triage lapangan harus dilakukan oleh petugas pertama yang tiba ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena status triase pasien dapat berubah. Metode yang digunakan bisa secara METTAG (Triage tagging system) atau sistem triage Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).

Petugas lapangan memberikan penilaian pasien untuk memastikan kelompok korban seperti yang memerlukan transport segera atau tidak, atau yang tidak mungkin diselamatkan, atau mati. Ini memungkinkan penolong secara cepat mengidentifikasikan korban dengan risiko besar akan kematian segera atau apakah memerlukan transport segera, serta melakukan tindakan pertolongan primer dan stabilisasi_darurat.
Pada tahap rumah sakit, triage dapat juga dilakukan walaupun agak berbeda dengan triage lapangan. Dengan tenaga dan peralatan yang lebih memadai, tenaga medis dapat melakukan tindakan sesuai dengan kedaruratan penderita dan berdasarkan etika profesi. Saat menilai pasien, secara bersamaan juga dilakukan tindakan diagnostik, hingga waktu yang diperlukan untuk menilai dan menstabilkan pasien berkurang.


Simple Triage / Triage Sederhana / Triage inisial

START, sebagai cara triage lapangan yang berprinsip pada sederhana dan kecepatan, dapat dilakukan oleh tenaga medis atau tenaga awam terlatih. Dalam memilah pasien, petugas melakukan penilaian kesadaran, ventilasi, dan perfusi selama kurang dari 60 detik lalu memberikan tanda dengan menggunakan berbagai alat berwarna, seperti bendera, kain, atau isolasi.
§ Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak memungkinkan untuk resusitasi. Tidak memerlukan perhatian.
§ Merah : pasien cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan transport segera. Misalnya :
-        gagal nafas
-       cedera torako-abdominal
-       cedera kepala atau maksilo-fasial berat
-       shok atau perdarahan berat
-       luka bakar berat
§ Kuning : pasien cedera yang dipastikan tidak mengancam jiwa dalam waktu dekat. Dapat ditunda hingga beberapa jam. Misalnya :
-       cedera abdomen tanpa shok,
-       cedera dada tanpa gangguan respirasi,
-       fraktura mayor tanpa syok
-       cedera kepala atau tulang belakang leher tanpa gangguan kesadaran
-       luka bakar ringan
§ Hijau : cedera ringan yang tidak memerlukan stabilisasi segera. Misalnya :
-       cedera jaringan lunak,
-       fraktura dan dislokasi ekstremitas,
-       cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas
-       gawat darurat psikologis

Sikap Menolong dan Informasi Umum - PPGD

Sikap Menolong

Untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang menderita/mengalami kecelakaan, maka kita perlu :

1. Bersikaplah tenang, waspadalah, sopan, bijaksana dan ramah.

2. Dilakukan dengan ketulusan hati (ikhlas).

3. Percayalah pada kemampuan diri dan jangan ragu-ragu.

4. Merencanakan dengan segera, apa yang harus pertama dilakukan.

5. Perhatikan, apakah ada orang lain yang siap atau mau membantu.

GANGGUAN UMUM

Gangguan umum adalah terasa sakitnya seluruh tubuh si penderita karena kecelakaan (derita) yang dialami. Gangguan umum disebabkan fungsi (kerja) : jantung, paru-paru dan otak terganggu.

Sedangkan gangguan setempat adalah rasa sakit, yang diakibatkan karena luka (sakit tertentu) yang ada pada satu tempat.Tetapi, jika gangguan setempatnya cukup hebat/berat bisa mengakibatkan Gangguan Umum.

Gangguan Umum, terdiri dari :

1. Lena (Colapse/kolaps)

Suatu tanda-tanda kekurangan derajat kesadaran akibat terbakar sinar matahari, kekurangan oksigen (sesak), kedinginan, kurang makanan dan keletihan yang sangat.

Gejala: penglihatan terganggu, pusing dan mual.

Cara penanganan :

a. Tidurkan tanpa bantal jika wajah penderita pucat dan berikan bantal kalau wajah penderita tampak memerah.

b. Kompreslah dengan air dingin, lalu bawalah korban ke tempat yang teduh dan berudara segar.

c. Longgarkan pakaian yang kencang/mengikat.

d. Kalau menggigil, selimuti tubuhnya.

e. Berilah air minum (kalau bisa, biarkan si korban yang memegang sendiri cangkir atau gelasnya).

2. Gugat (shock)

Penyebabnya adalah kecelakaan/peristiwa yang mengejutkan.

Gejala : pucat, keringat dingin, gelisah, dan lemas.

Cara penanganan :

a. Bawa ketempat teduh.

b. Longgarkan pakaian yang kencang/mengikat.

c. Tenangkan/hibur si korban.

d. Jika ada luka, hentikan pendarahan dan hilangkan rasa

3. Pingsan (Tidak Sadarkan Diri)

4. Matisuri

Keadaan yang mirip dengan mati, akan tetapi belum atau tidak ada cirri-ciri mati (lebam kebiruan, suhu tubuh dingin).

Gejala : Tidak sadar, tidak terasa denyut darah dan napas (karena lemahnya/tertutup sebab lain).

Sebab : Tenggelam, tertimpa longsor, tersengat aliran listrik, keracunan, terkena gas, dan lainnya.

Cara penanganan :

a. Penyebabnya segera dihilangkan.

b. Bersihkan mulut, kerongkong dan hidung.

c. Longgarkan pakaian.

d. Mulailah pernapasan buatan, sampai ada tanda-tanda hidup.

e. Kemudian bawa korban sesegera mungkin ke dokter/rumah sakit.

PERNAPASAN BUATAN

Yang dimaksud pernapasan buatan ialah suatu usaha guna mencoba agar paru-paru dapat bekerja kembali, dengan jalan mengembangkan dan mengempiskan paru-paru.

Cara-cara atau metode pernapasan buatan yang terkenal :

1. Metode dari mulut-ke-mulut; (‘kiss of live’). Metode paling cepat dan juga paling efektif.

2. Metode dari mulut-ke-hidung; dilakukan jika tidak dapat memasukkan udara lewat mulut, akibat terhalang lidah si korban.

3. Metode Hoger Nielsen (H.N); adalah metode yang disarankan untuk korban tenggelam di air.

4. Metode Silvester; dipergunakan jika wajah si korban terluka keracunan atau terbakar sehingga tidak bisa menggunakan metode dari mulut-ke-mulut.

5. Metode Schapfer.

6. Metode Howard.

7. Metode Laborde.

Dalam melakukan metode-metode di atas, ada tahap-tahap yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Tahap persiapan.

2. Tahap pelaksanaan (pertolongan).

3. Tahap perawatan lanjutan.

PENDARAHAN

Pendarahan bila dilihat dari arah keluarnya/sumbernya, dibagi menjadi :

1. Pendarahan luar : darah keluar dari tubuh kita.

2. Pendarahan dalam : darah keluar dari dalam tubuh.

Kalau dilihat dari jenis pembuluh darah yang putus/sobek, pendarahan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

1. Pendarahan pembuluh nadi (aorta/arteri).

2. Pendarahan pembuluh balik (vena).

3. Pendarahan pembuluh rambut (kapiler).

Tanda-tanda pendarahan :

1. Dari pembuluh nadi, darah berwarna merah muda (mengandung banyak oksigen), memancar seirama denyut (pompaan) jantung.

2. Dari pembuluh balik, darah yang keluar berwarna merah tua (banyak karbon dioksida), darah mengalir.

3. Dari pembuluh rambut (kapiler), darah menetes atau merembes, tak berbahaya tetapi tetap diperhatikan.

Tanda-tanda pada penderita (korban) yang mengalami pendarahan :

1. Muka/wajah si penderita semakin pucat.

2. Denyut nadi semakin lemah.

3. Penderita menggigil, dan berkeringat dingin.

Cara-cara menghentikan pendarahan :

1. Tekan tempat keluarnya dengan pembalut cepat/kasa steril.

2. Jika darah keluar dengan cukup deras dan berbahaya, gunakanlah pembalut tekan/tornikuet (beban putar).

[Pemasangan tornikuet, adalah dipasang diantara luka dengan jantung, dibuka setiap 15 menit sekali (maksudnya agar jaringan tubuh tidak rusak/mati, sebab kalau terjadi kerusakan, bagian tubuh yang rusak harus diamputansi/dipotong) dilonggarkan, agar oksigen tetap sampai ke badan/bagian tubuh yang ditornikuer].

3. Dengan menekan pembuluh darah yang terletak antara luka dengan jantung.

Pertolongan lanjutan bagi penderita pendarahan :

1. Berilah selimut untuk menghangatkan badannya.

2. Berilah minum untuk menenangkan pikirannya.

3. Jika pendarahan terjadi didalam, pertolongan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau ahlinya.

KERACUNAN

Yang dimaksud dengan keracunan adalah tubuh kemasukan zat-zat asing yang beracun.

Keracunan ini dapat melalui :

1. Makanan

2. Pernapasan.

3. Gigitan binatang (ular, laba-laba, kalajengking, dsb).

4. Sentuhan/kontak langsung.

Keracunan dapat mengakibatkan kematian juga rusaknya anggota/alat-alat tubuh bagian dalam, bila tidak segera ditolong. Keracunan melalui makanan, bisa disebabkan oleh makanan/miniman yang beracun antara lain :

1. Tempe bongkrek

2. Ketela pohon yang beracun

3. Beberapa jrnis ikan laut dan

4. Daging beberapa jenis ular

Tanda-tanda (gejala) keracunan adalah :

1. Pusing kepala

2. Penglihatan terganggu

3. Keringat dingin

4. Tubuh menggigil

5. Lemas

6. Gelisah

7. Mual dan mulut berbuih

Cara-cara pertolongan :

Usahakan agar si korban muntah, sehingga racun keluar.

1. Bisa dengan tablet norit/bikarbonat natrikus ( 4-6 tablet)

2. Dengan air santan, susu atau minyak kelapa

3. Segeralah bawa kedokter/ahli

PENGETAHUAN KESEHATAN

Kemajuan-kemajuan bidang kesehatan dan kedokteran membuat kita tidak boleh berpangku tangan, tetapi harus dapat berperan serta, minimalnya dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri.

Karena seperti peribahasa “ Menjaga kesehatan lebih baik dari pada mengobati penyakit” setiap Pramuka harus :

1. Belajar hidup sehat dan membiasakan hidup sehat

2. Belajar merawat dan mengobati keluarga yang sedang sakit

3. Belajar menimbang atau memutuskan apakah pertolongan dokter diperlukan atau tidak

4. Belajar bagaimana kerjasama dengan dokter atau paramedic

Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui antara lain :

1. Penyakit jantung

2. Penyakit kangker

3. Penyakit darah tinggi (hipertensi)

4. Penyakit ginjal

5. Kecelakaan (lalu lintas, kecelakaan kerja) tindak kriminalitas/kejahatan)

6. Penyakit paru-paru ( pneumonia)

7. Penyakit Tuberkolosis (TBC) dsb

IMINISASI

Iminisasi (kekebalan) telah diuraikan pada pelajaran olah raga dan kesehatan di sekolah. Iminisasi artinya memasukan/menyuntikan sejenis antigen ( penyakit yang sudah dilemahkan yang bertujuan agar tubuh kita dapat menghasilkan sendiri zat yang dapat melumpuhkan penyakit tertentu) zat yang dapat dihasilkan tubuh untuk melawan penyakit dari luar disebut antibody.

Macam-macam inunisasi :

1. Immunitas jenis ( berlaku untuk jenis tertentu saja)

2. Immunitas bawaan ( dibawa sejak lahir/kandungan)

3. Immunitas buatan ( ada fasif dan ada aktif)

a.pasif : jika sakit ; kita disuntik dokter

b.aktif : immunisasi; dilakukan pada orang yang sehat

Dibawah ini adalah contoh-contoh immunisasi buatan.yaitu :

1.BCG; untuk TBC (Tubercolosi)

2.DPT; untuk Difteri,Pertusis (batuk rejan) dan Tetanus

3.Polio; untuk penyakit polio (lumpuh)

4.Campak; untuk penyakit campak,

5.TDC;

6.Cacar; untuk penyakit cacar,

7.Dsb

Penyakit-penyakit menular

Diantara yang harus diwaspadai adalah mengenai beberapa penyakit menular,sebab jika tidak cepat-cepat ditanggulangi, jenis-jenis penyakit ini sebagian besar dapat mengakibatkan epidemic dan wabah.

Contoh penyakit menular:

1. Malaria, penyebabnya adalah plasmodium (sejenis protozoa bersel satu) penularannya melalui Nyamuk Anoples (betina)

a.Malaria Tropicana,

b.Malaria Tertiana, dan

c.Malaria Quartana.

2. Demam berdarah,penyebabnya adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypty.

3. Thypus (tipes), penularannya melalui makanan dan minuman (pencernaan). Penderita penyakit ini harus banyak beristirahat dan makan/minum.

4. Kolera, penyebabnya adalah bakti Clohera yang pertama kali ditemukan oleh Robert Koch di tahun 1883, bisa mrnjadi wabah yang mematikan. Penularannya melalui makan dan minuman (pencernaan).

5. Pes, penyebabnya adalah bakteri pes, yang bisa ditularkan oleh binatang pengerat, Misalnya tikus.

6. Influlenza (Flu), penularannya melalui pernafasan. Penyebabnya adalah virus Infuenza.

7. Lepra/Kusta, penyakit yang mengerikan, yang pada zaman dahulu sering disebut sebagai penyakit kutukan pada manusia kiriman dari Tuhan. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi yang lama, gejala-gejalanya adalah rontoknya bagian-bagian tubuh (ujung-ujung anggota badan, jari tangan dan kaki). Penyebabnya belum bsa diketahui.

8. Cacar, penularannya melalui pernapasan dan sentuhan/kontak badan. Jika terjadi wabah atau epidemic, tingkat kematiannya sangat tinggi.

9. Mata, penyebabnya adalah berbagai macam virus,penularannya melalui kontak badan (sentuhan).

10. Rabies (Gila Anjing), penyebabnya virus rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang mengidap rabies. Cara penularannya melalui gigitan. Hewan pengidap rabies biasanya takut air. Hewan yang mudah terserang rabies adalah anjing, kucing dan kera.

11. Polio, adalah penyakit lumpuh yang biasanya menyerang anak-anak, Penyebabnya ada virus polio. Penularannya melalui pencernaan dan pernapasan.

12. Penyakit kelamin, seperti misalnya Syphilis dan Gonorhoe (GO), Penularannya melalui hubungan langsung atau keturunan (kandungan). Penyakit ini biasa terjangkit dari cara hidup yang tidak sehat.

Kamis, 26 September 2013

Peralatan dan Obat-obatan Standar dan Penggantinya

PERALATAN PPGD DAN OBAT-OBATAN

Peralatan PPGD yang harus kita siapkan, antara lain :

1. Kapas

2. Pembalut Perekat (plester)

3. Kain segi tiga/mitela (bahasa belandanya Driedhoek verband)

4. Pembalut gulung/kasa

5. Pembalut kasa/gaas verband

6. Gunting

7. Pipet/pentetes mata

8. Pinset/alat pencepit

9. Karet penasat/bebat putar/tornikuet ( untuk menahan pendarahan)

10. Bidai ( Spalk-bld, Split-ing)

11. Kotak/tas PPGD yang selalu tertutup rapat.

§ Peralatan/obat harus diberi etiket ( tanda) yaitu warna biru : untuk obat luar ( tak boleh diminum) warna putih untuk obat dalam, warna merah/hitam untuk obat-obat yang beracun/bahaya

§ Tuliskan tanggal penerimaan obat/pembelian dan batas kadaluarsanya

§ Simpan ditempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil

12. Obat-obatan yang harus disediakan, antara lain :

§ Obat merah ( Mercurochome/betadine) : untuk luka yang baru yang ringan

§ Yodium ( Yodiumtinctur) obat luka yang berat atau sudah lama

§ Perbalsem?salep : Obat luka lama

§ Amonia Liquida ( cairan amoniak : perangsang bagi yang pingsan)

§ Larutan burowi : Pembersih luka/pencuci luka

§ Boorwater : Pembersih/pencuci luka, bisa juga untuk mata

§ Zulfazincie : Pengobat mata yang sakit

§ Minyak kayu putih : penggosok, penghangat tubuh

§ Bubuk sulfanilamide : pengering/obat luka, tablet norit, obat sakit perut, mulas, keracunan

§ Tablet bikarbonat : obat sakit perut, mulas, keracunan

§ Tablet kina : untuk penyakit malaria

§ Tablet-tablet untuk sakit kepala, demam, dsb ( banyak dijual dipasaran)

§ Obat-obatan yang dianggap perlu.

OBAT-OBATAN DARURAT

Jika alat-alat dan obat-obatan di atas tidak tersedia, sedangkan kita harus segera memberikan pertolongan, maka kita bisa mempergunakan alat dan obat darurat dan sederhana, seperti di bawah ini :

1. Tablet norit diganti dengan arang dapur yang halus atau beras yang telah ditumbuk halus.

2. Amoniak dapat diganti dengan cuka bibit, bawang merah/putih, minyak wangi, atau jahe.

3. Burowi dapat diganti dengan air tebu yang disaring atau dengan air sabun.

4. Tauine Zalf dapat diganti dengan mentega, minyak, kecap (luka bakar).

5. Obat merah dapat diganti dengan daun babadotan yang ditumbuk.

6. Pembalut dapat diganti dengan daun pisang yang masih muda/menggulung atau dengan daun waru.

Teknik Bantuan Hidup Dasar - PPGD

IV. TEKNIK BANTUAN HIDUP DASAR (BLS-Basic Life Support)
Terdapat banyak keadaan yang akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat, tetapi semuanya berakhir pada satu akhir yakni kegagalan oksigenasi sel, terutama otak dan jantung.
Usaha yang dilakukan untu mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadan yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai “Bantuan Hidup” (Life Support). Bila usaha Bantuan Hidup ini tanpa memakai cairan intra-vena, obat ataupun kejutan listrik maka dikenal sebagai Bantuan Hiudp Dasar (Basic Life Support). Apabila BHD dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat dihindari seperti nampak dari tabel dibawah ini :


Keterlambatan kemungkinan berhasil
1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Catatan : Bila ada tanda kematian pasti seperti kaku mayat atau lebam mayat, sudah sia-sia untuk melakukan BHD.
Yang harus dilakukan pada BHD adalah :

    Airway (jalan nafas)
    Breathing (pernafasan)
    Circulation (jantung dan pembuluh darah)

    AIRWAY

Menilai jalan nafas dan pernafasan :
- Bila penderita sadar dapat berbicara kalimat panjang : Airway baik, Breathing baik
- Bila penderita tidak sadar bisa menjadi lebih sulit
- Lakukan penilaian Airway-Breathing dengan cara : Lihat-Dengar-Raba
Obstruksi jalan nafas
Merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation.lagipula perbaikan breathing tidak mungkin dilakukan bila tidak ada Airway yang baik.
1. Obstruksi total
Pada obstruksi total mungkin penderita ditemukan masih saar atau dalam keadaan tidak sadar. Pada obstruksi total yang akut, biasanya disebabkan tertelannya benda asing yang lalu menyangkut dan menyumbat di pangkal larink, bila obstruksi total timbul perlahan (insidious) maka akan berawal dari obstruksi parsial menjadi total.
- Bila penderita masih sadar
Penderita akan memegang leher, dalam keadaan sangat gelisah. Kebiruan (sianosis) mungkin ditemukan, dan mungkin ada kesan masih bernafas (walaupun tidak ada udara keluar-masuk/ventilasi). Dalam keadaan ini harus dilakukan perasat Heimlich (abdominal thrust). Kontra-indikasi Heimlich manouvre atau kehamilan tua dan bayi.
2. Obstruksi parsial
Disebabkan beberapa hal, biasanya penderita masih dapat bernafas sehingga timbul beraneka ragam suara, tergantung penyebabnya (semuanya saat menarik nafas, inspirasi)
- Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung dsb), bunti kumur-kumur.
- Lidah yang jatuh kebelakang-mengorok
- Penyempitan di larink atau trakhea-stridor
Pengelolaan Jalan nafas
a. Penghisapan (suction) – bila ada cairan
b. Menjaga jalan nafas secara manual
Bila penderita tidak sadar maka lidah dapat dihindarkan jatuh kebelakang dengan memakai :
Ø Angkat kepala-dagu (Head tilt-chin manouvre), prosedur ini tidak boleh dipakai bila ada kemungkinan patah tulang leher.
Ø Angkat rahang (jaw thrust)
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Fisik penderita.
a. Pernafasan Normal, kecepatan bernafas manusia adalah :
Dewasa : 12-20 kali/menit (20)
Anak-anak : 15-30 kali/menit (30)
Pada orang dewasa abnormal bila pernfasan >30 atau <10>
b. Sesak Nafas (dyspnoe)
Bila penderita sadar, dapat berbicara tetapi tidak dapat berbicara kalimat panjang : Airway baik, Breathing terganggu, penderita terlihat sesak. Sesak nafas dapat terlihat atau mungkin juga tidak. Bila terlihat maka akan ditemukan :
o Penderita mengeluh sesak
o Bernafas cepat (tachypnoe)
o Pemakaian otot pernafasan tambahan
o Penderita terlihat ada kebiruan
2. Pernafasan Buatan (artificial ventilation)
Bila diperlukan, pernafasan buatan dapat diberikan dengan cara :

        Mouth to mouth ventilation ( mulut ke mulut )

Dengan cara ini akan dicapai konsentrasi oksigen hanya 18% (konsentrasi udara paru saat ekspirasi).
Frekuensi Ventilasi Buatan
Dewasa 10-20 x/menit
Anak 20 x/menit
Bayi 20 x/menit

        Mouth to mask ventilation
        Bantuan Pernafasan memakai kantung (Bag-Valve-Mask, “Bagging”)

    CIRCULATION

1. Umum

        Frekuensi denyut jantung Frenkuensi denyut jantung pada orang dewasa adalah 60-80/menit.
        Penentuan denyut nadipada orang dewasa dan anak-anak denyut nadi diraba pada a.radialis (lengan bawah, dibelakang ibu jari) atau a.karotis, yakni sisi samping dari jakun.

2. Henti jantung
Gejala henti jantung adalah gejala syok yang sangat berat. Penderita mungkin masih akan berusaha menarik nafas satu atau dua kali. Setelah itu akan berhenti nafas. Pada perabaan nadi tidak ditemukan.
3. Karotis yang berdenyut
Bila ditemukan henti jantung maka harus dilakukan masase jantung luar yang merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP,CPR). RJP hanya menghasilkan 25-30% dari curah jantung (cardiac output) sehingga oksigen tambahan mutlak diperlukan.

    MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Cara :

        Menekan dengan jari tangan
        Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka
        Balut tekan
        Menekan dengan jari tangan

Pembuluh darah yang terdekat dengan permukaan kulit ditekan dengan jari. Dengan menekan pembuluh darah anatara jari dan tulang, maka pembuluh darah akan berhenti. Pada satu sisi manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yang dapat ditekan dengan jari : Arteri temporalis Superficialis, Arteri Subclavia, Arteri Femoralis, Arteri Femoralis, Arteri Fasialis, Arteri Carotis Kommunis, Arteri Brachialis

        Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka

i. Sapu tangan yang sudah disterilkan dan belum dipakai lipatan bagian dalam dianggap bersih
ii. Letakkan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan tekanlah
iii. Perdarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman-kuman dapat dihindarkan

        Balut tekan
        Torniket
        Pemasangan toniket hanya pada keadaan tertentu, yaitu apabila anggota badan atas (lengan) atau anggota badan bawah (kaki) terputus :

- Tutup ujung tungkai yang putus dengan kain yang bersih
- Bagian yang putus dimasukkan kekantong plastik yang berisi es salanjutnya dibawa bersama-sama korban ke rumah sakit.

Rabu, 25 September 2013

Luka, Patah Tulang dan Hipotermia - PPGD

 Gangguan Lain

1. Luka (Vulnus)
Luka merupakan suatu keadaan terputusnya konuitas jaringan secara tiba-tiba karena suatu kekerasan atau trauma.

PEMBIDAIAN
Tujuan Pembidaian :
Ø Mencegah pergerakan-pergerakan/ pergeseran dari ujung tulang yang patah
Ø Memberikan istirahat bagi anggota badan yang cidera
Ø Mengurangi rasa sakit
Ø Mempercepat penyembuhan

Prinsip pembidaian :
Ø Melakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mendapat cidera
Ø Lakukan juga pembidaian pada persangkan patah tulang, jadi tak perlu dipastikan dulu
Ø Persendian diatas atau dibawah tempat atah tulang harus dibidai agar tidak bergerak

Persyaratan Pembidaian
Ø Bidai harus meliputi dua atau lebih persendian dari tulang yang patah sebelum dipasang. Diukur lebih dulu pada anggota badan yang Sehat
Ø Ikatan tidak oleh terlalu longgar ataun pun terlalu kencang
þ bidai harus terbuat dari bahan yang keras,kaku dan lurus
þ bidai harus diberi alas
þ ikatannya cukup jumlahnya, dimulai dari atas dan bawah perut

Banyak benda yang dapat dipergunakan untuk bidai ( darurat) apabila bidai yang sudah jadi tidak tersedia antara lain :
1. Anggota badan sendiri ( sangat darurat)
2. Papan bilah bamboo, dahan kayu
3. Karton atau majalah yang agak tebal
4. Bantal, guling atau selimut ( mengurangi rasa sakit)
5. “air splint’ ( bantalan udara )
6. “ Vacuum matras”

PATAH TULANG DAN RETAK TULANG

Patah tulang (fractuura) menurut keadaan patahnya, dibagi menjadi :
1. Patah tulang terbuka;
Apabila patah tulangnya sampai menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
2. Patah tulang tertutup;
Apabila patah tulangnya tidak sampai menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakan\memar.
a) Retak tulang (Fisura) disebut juga Greenstick.
b) Patah tulang tertutup (simple), dan
c) Patah tulang terbuka (compound).
Pertolongan pertama bagi orang yang mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si korban tidak mengalami kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan umum.

GEJALA PATAH TULANG
1. Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan
2. Bentuk tubuh\anggota yang patah mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
3. Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan.
4. Berderak-derik
5. Demam dan rasa nyeri yang hebat.
Pertolongan pertama yang dapat dikerjakan:
1. Hentikan pendarahan dengan pembalut\penasat.
2. Tutuplah luka dengan pembalut steril.
3. Kerjakanlah pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah ditinggikan. Segeralah bawa Kerumah Sakit atau ahli penanganan\perawatan tulang patah.

LUKA
Jenis-jenis luka berdasarkan sebabnya,terdiri dari :
1. Luka iris,
2. Luka gigitan binatang,
3. Luka gores\parut,
4. Luka bakar,
5. Luka tusuk,
6. Luka akibat zat kimia, atau penyakit, dsb.
Jenis-jenis luka berdasarkan tempat luka itu, adalah :
1. Luka dalam (jika luka terjadi di dalam tubuh), terdapat darah yang menetes atau mengalir keluar.
2. Luka luar (pendarahan di dalam tubuh, memar)
Luka adalah peristiwa dimana jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, missal karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb. Sebagai akibatnya menimbulkan pendarahan, patah tulang, inpeksi, dan lainnya.

Penanganan Luka
Cara-cara umum pertolongan terhadap luka, yaitu :
1. Hentikan terjadinya pendarahan.
2. Siram\usap dengan obat merah (mercurochrome) atau yodium tinctuur (antiseptic lain).
3. Berilah Sulfatilamide powder (jangan terkena air).
4. Tutuplah dengan kain kasa steril\kain yang bersih.
5. Jangan sekali-kali melekatkan kapas tanpa obat\salep.
Keterangan (catatan tambahan) :
1. Obat merah (yodium) dapat digunakan untuk mematikan hama\kuman.
2. Yodium harus disimpan dalam keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal adalah yodium kental atau yang konsentrasinya besar.

LUKA BAKAR
Yang disebut luka bakar, adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang suhunya di atas 60 derajat celcius.
Luka bakar, dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan atau disebut juga stadium :
1. Luka bakar tingkat I ;
Kulit kemerahan, terbakar hanya kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
2. Luka bakar tingkat II ;
Kulit melepuh, bengkak, merah dan perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar 100 derajat celcius.
3. Luka bakar tingkat III;
Kulit hangus, pembakaran sampai ke bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.
Penyebab luka bakar, antara lain :
1. Api (bara yang menyala)
2. Cairan gas (benda yang menyala).
3. Bahan kimia.
4. Sinar matahari.
5. Listrik, dsb.
Cara-cara pertolongan :
1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si korban, dengan kain basah/pasir.
2. Cegahlah gugat dari kemungkinan infeksi.
3. Tutuplah luka dengan kain steril.
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang).
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga.
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.

LUKA GIGITAN
Gejala-gejala luka gigitan (biasanya gigitan), yaitu :
1. Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit membiru.
2. Terasa sakit,panas dan terasa kaku.
3. Penderita gelisah dan berkeringat.
4. Timbul pendarahan.
5. Pada luka gigitan ular, ada bekas berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.
Pertolongan :
1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir.
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.

2. HIPOTERMIA (SUHU RENDAH)
Biasanya terjadi pada keadaan basah dan berangin, ditandai dengan rasa dingin dan lemah. Di Indonesia hal ini terjadi terutama di musim penghujan/musim peralihan. Karena pada kondisi basah dan berangin tubuh kehilangan hampir 90% kemampuan insulin (kemampuan untuk menahan panas tubuh)
Gejala-gejala yang timbul :
Suhu (o)
Tanda-tanda
37
Suhu Normal
36- 35
ü Mengigil sampai bulu roma berdiri tapi masih terkendali
ü Gerak langkah mulai lamban
ü Koordinasi tubuh mulai terganggu
35
ü Mengiggil tidak terkendali
35-33
ü Pengambilan keputusan dan koordinasi tubuh mulai kabur
ü Langkah kaki mulai tersandung
32-29
ü Mengigil berhenti
ü Kebingungan meningkat, merancau, ingatan hilang, gerak tersentak-sentak
29-28
ü Otot menjadi kaku, biji mata membesar
ü Denyut nadi melemah
ü Tarikan naafas melemah
ü Tingkah laku kacau dan menuju tidak sadar
27
ü Pingsan, biji mata tidak lagi menjawab gerakan cahaya
ü Kehilangan gerakan spontan,tampak mati
26-…
ü Koma
ü Suhu tubuh turun cepat sekali
20
ü Denyut jantung berhenti
ü Semoga Cepat Sampai Disurga (Amin)
Hehehe. . .


Pertolongan
Ø Jangan penderita tertidur, karena itu dapat membuatnya kehilangan sadaran sehingga tidak apu menghangatkan tubuhnya sendiri
Ø Biarkan tubuhnya menggigil karena menggigil adalah usaha tubuh untuk mempertahannkan suhu tubuh
Ø Berikan minuman hangat dan manis kepada penderita
Ø Gantilah pakaian yang basah dengan kering
Ø Usahakan mencari tempat yang aman dari hembusan angin, misalnya dengan mendirikan tenda
Ø Jangan baringkan penderita ditanah, usahakan agar kantong tidur itu dihangatkan dulu.dengan cara orang sehat masuk terlebih dulu untuk menghangatkan kantong tidur
Ø Masukkan botol penuh air hangat (bukan panas) kedalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantong tidur
Ø Kalau memungkinkan orang yang sehat dapat masuk kekantong tidur untuk tidur bersama penderita
Ø Kalau bisa buatkan api dikedua sisi penderita
Ø Segera setelah penderita sadar berikan makanan yang manis-manis.

Macam-Macam Gangguan Umum dan Penangannya - PPGD

Macam-macam Gangguan dan Penanganannya
Pada kegiatan alam bebas yang sering kita lakukan, biasanya beberapa gangguan sering terjadi dengan sebab dan gejala yang berbeda sehingga diperlukan pertolongan yang berbeda pula.

    Gangguan Umum

1. Gangguan Kesadaran

        Shock

Merupakan keadaan darurat karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh kurang. Sebab-sebab :
þ Pendarahan
þ Luka bakar yang luas
þ Muntah berak
þ Tak tahan terhadap obat tertentu
Pertolongan:
Ø Bila penderita mengeluarkan darah, harus dihentikan terlebih dahulu
Ø Letakkan penderita ditempat aman, udara segar
Ø Tidurkanlah
Ø Longgarkan pakainnya dan selimuti
Ø Perhatikan tanda-tanda umum (pernafasan, nadi)
Ø Rawat luka-lukanya
Ø Beri bau-bauan segar
Ø Bawa ke rumah sakit

        Pingsan

Adalah gangguan kerja otak sedemikian rupa sehingga penderita tak sadar diri. Tanda-tanda :
þ Muka pucat
þ Diam tak bergerak
þ Badan lemas
Sebab-sebab :
Ø Tenggelam
Ø Pendarahan otak
Ø Keracunan
Ø Kena listrik
Ø Dll.
Pertolongan yang diberikan sama dengan yang diberikan pada penderita shock
2. Gangguan Otot

        Keseleo

Tanda-tanda :
þ Terasa sakit bila berjalan
þ Bengkak/dipegang sakit
Pertolongan :
Ø Kompres dengan es
Ø Bebat luka kuat-kuat dari bagian luka yang sakit sampai keatas, jika keseleo berat, sambil menunggu pertolongan, tinggikan posisi kaki.

        Cramps/kram

Tanda-tanda :
þ Otot kaku
þ Nyeri yang sangat amat
Pertolongan :
Ø Pijat bagian yang sakit perlahan-lahan
Ø Telapak kaki ditekan keatas
Ø Diberi balsem

    Pendarahan dan Luka

Adalah : keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak
Pendarahan dibedakan :
1. Pendarahan kedalam darah tubuh
Disebabkan rusaknya pembuluh darah yang letaknya didalam tubuh.
Tanda-tanda : Tidak nampak nyata dari luar
Gejala-gejala :
þ Pucat, denyut nadi lemah dan keluar keringat dingin
þ Darah keluar berbuih adri mulut hingga hidung
Pengobatan :
Ø Rebahkan dan tenangkan
Ø Bawa kerumah sakit
2. Pendarahan Keluar Tubuh
a. Pendarahan pembuluh nadi atau arteri, ciri-ciri
þ Darah memancar
þ Warna merah
b. Pendarahan keluar tubuh, ciri-ciri :
þ Darah mengalir
þ warna merah kehitam-hitaman
c. Pendarahan pembuluh kapiler,
ciri-ciri : darah keluar sedikit-sedikit, tidak berbahaya
Pertolongan
- Tekan bagian yang berdarah selama 5- 15 menit, beri pembalut tekan pada tempat pendarahan. Bila belum berhasil dapat ditambah pembalut lain tanpa membuka pembalut pertama
- Usahakan agar tempat pendarahan berada diatas jantung
- Bila pendarahan agak berat adan tidak dapat dihentikan dengan cara : diatas dapat dipergunakan torniket. Tempat terbaik torniket/ ikatan : pada kaki,5 jari dibawah lipat paha dan pada tangan, 5 jari dibawah ketiak.
- Bawa kerumah sakit terdekat


Tujuan dan Prinsip Dasar PPGD

I. PENDAHULUAN

    Latar Belakang

Pada kegiatan alam bebas yang sering dilakukan, misalnya mendaki gunung, panjat gunung, menjelajah hutan, arung jeram, jelajah goa dan lain-lain. Kemungkinan timbulnya kecelakaan besar misal, hilang di hutan, jatuh dari tebing, tengelam, dan sebangsanya. Kemungkinan untuk sembuh atau selamat akan lebih besar jika korban ditangani secepat mungkin, disinilah pentingnya PPGD. Pertolongan pertama yang diberikan pada korban akan sangat membantu paramedis dalam penanganan selanjutnya.
Jadi dengan memakai dasar PPGD diharapkan dapat menanggulangi kecelakaan yang terjadi pada orang ataupun diri sendiri sehingga dapat menyelamatkan korban.
Pengertian : PPGD merupakan pemberian pertolongan dan perawatan yang pertama kali diberikan kepada penderita/korban dengan cepat dan tepat. Pertolongan ini adalah langkah awal sebelum diteruskan ke paramedis.

    Tujuan

Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang diberikan. Tujuan dari PPGD adalah :
1. Mencegah bahaya kematian atau mempertahankan hidup
2. Mencegah cacat
3. Mencegah penurunan kondisi fisik
4. Mencegah infeksi
5. Mengurangi rasa sakit

    Prinsip-Prinsip Dasar

Langkah-langkah dasar apabila timbul keadaan gawat darurat :
1. Jangan panik, kuasai keadaan, bertindak cekatan dan jangan lambat
2. Lindungi penderita dari keadaan yang membahayakan / memperberat luka
3. Memberikan pertolongan pertama sedini mungkin. Jika lokasi korban atau kecelakaan sangat berbahaya dan sulit untuk melakukan pertolongan, pindahkan korban dengan hati-hati, perhatikan pernafasan dengan denyut jantung
4. Tenangkan penderita. Dalam melakukan perawatan gunakan peralatan korban terlebih dahulu
5. Setelah keadaan darurat teratasi, periksa kemungkinan luka-luka lain/penderita
6. Setelah pertolongan pertama dilakukan dan korban telah tenang dan aman, seluruh luka diketahui, atau ditandu, jangan pindahkan korban secara buru-buru
7. Buat catatan lengkap mengenai penderita, lokasi kecelakaan dan pengobatan atau yang telah dilakukan
Beberapa pertimbangan yang lain bagi si penolong adalah :
1. Memperhatikan tempat dan keadaan disekitar kejadian
2. Memperhatikan keadaan korban
3. Merencanakan pertolongan yang tidak gegabah, cepat, tepat, dan aman.
4. Jika korban dalam kondisi kritis, memikirkan tindakan bila korban meninggal

    Upaya dan Penguasaan Teknik Dasar

Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu system yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari pre hospital stage, hospital stage, dan rehabilitation stage. Hal ini karena kualitas hidup penderita pasca cedera akan sangat bergantung pada apa yang telah dia dapatkan pada periode Pre Hospital Stage bukan hanya tergantung pada bantuan di fasilitas pelayanan kesehatan saja. Jika di tempat pertama kali kejadian penderita mendapatkan bantuan yang optimal sesuai kebutuhannya maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Bisa diilustrasikan dengan penderita yang terus mengalami perdarahan dan tidak dihentikan selama periode Pre Hospital Stage, maka akan sampai ke rumah sakit dalam kondisi gagal ginjal. Penderita dengan kegagalan pernapasan dan jantung kurang dari 4-6 menit dapat diselamatkan dari kerusakan otak yang ireversibel. Syok karena kehilangan darah dapat dicegah jika sumber perdarahan diatasi, dan kelumpuhan dapat dihindari jika upaya evakuasi & tranportasi cedera spinal dilakukan dengan benar.
Oleh karena itu orang yang menjadi first responder harus menguasai lima kemampuan dasar yaitu :
· Menguasai cara meminta bantuan pertolongan
· Menguasai teknik bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru)
· Menguasai teknik menghentikan perdarahan
· Menguasai teknik memasang balut-bidai
· Menguasai teknik evakuasi dan tranportasi
II. Pemeriksaan Lengkap
Pemeriksaan ini betujuan untuk mengetahui cidera yang diderita korban dan dapat ditangani dengan semestinya agar tidak bertambah parah.
Contohnya, patah tulang tertutup dapat menjadi patah tulang terbuka, apabila korban bergerak. Pemeriksaan meliputi seluruh badan dari kepala sampai jari kaki. Ada sepuluh tahapan yang dimulai dari pemeriksaan bagian kepala.

    Periksa kulit kepala, mulai bagian dekat leher sampai kebagian atas kepala. Tujuannya untuk memeriksa adanya luka memar atau gores
    Periksa tengkorak apakah ada bagian yang terdesak kedalam
    Periksa telinga dan hidung apakah ada luka
    Periksa tulang leher apakah patah atau ada goresan
    Periksa bagian data, apakah patah atau luka. Perhatikan dan periksa
    Periksa perut apakah kejang lunak atau berubah warna
    Periksa bagian panggul apakah patah
    Periksa seluruh anggota badan apakah ada yang patah
    Periksa apakah ada kelumpuhan
    Periksa bagian pantat, apakah ada yang patah atau luka, berhati-hatilah bila menduga ada kerusakan pada tulang belakang

PPGD - Pertolongan Pertama Gawat Darurat

Kegiatan Alam Terbuka adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, gunung, pantai dan lain-lain. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Ilahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keanekaragaman hayati yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih `lami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.

Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.

II. DEFINISI

Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:

1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.
2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban.

III. DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.

Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.

a. Prinsip Dasar

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya
2. Pakailah metode atau car` pertolongan yang cepat, mudah dan efesien
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb

b. Sistematika Pertolongan Pertama

1. Jangan Panik.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
4. Pendarahan.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.

IV. KASUS-KASUS KECELAKAAN / GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA

Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering terjadi dalam kegiatan di alam terbuka, berikut gejala dan penanganannya:
a. Pingsan (Syncope/collapse)
b. Dehidrasi
c. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
d. Maag/Mual
e. Lemah jantung
f. Histeria
g. Mimisan
h. Kram
i. Memar
j. Keseleo
k. Luka
l. Pendarahan
m. Patah Tulang/fraktur
n. Luka Bakar
o. Hipotermia
p. Keracunan makanan atau minuman
q. Gigitan binatang
    1. Gigitan Ular
    2. Gigitan Lipan
    3. Gigitan Lintah dan Pacet
    4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya

V. EVAKUASI KORBAN

Adalah salah satu tahapan dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yng aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.

Prinsip Evakuasi:
1. Dilakukan jika mutlak perlu
2. Menggunakan teknik yang baik dan benar
3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian

VI. PENUTUP

Pertolongan Pertama adalah sebagai suatu tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun memiliki dampak yang sangat besar bagi penderita atau korban. Kesalahan diagnosa dan penanganan dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat bahkan kematian. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Serahkan penangan`n selanjutnya (bila diperlukan) pada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Selasa, 17 September 2013

Iseng iseng bikin jinggel untuk naik gunung lagi

Bukan malapa juga bukan sispala
Kita bukan saspala apalagi sok pecinta alam
Kita doyan gunung, gunung aktip ataupun kaldera
Kita bukan rangers tapi kita hanya seorang porter
purpala Indonesia makin go green

Idolanya gunung, gunung aktip atau kaldera
kita juga doyan bukit, bukit berbunga ataupun berdebu
Kita bukan rangger tapi hanya seorang porter
Purpala Indonesia makin ok

10 Kebohongan MLM dan NM

Inilah 10 kebohongan MLM yang sering tidak kita sadari

Kebohongan #1 :

MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar dibandingkan dengan model bisnis dan profesional konvensional lainnya.

Kebenaran :
Bagi kebanyakan investor MLM praktek ini akan merupakan kerugian. Ini bukan pendapat, tetapi kenyataan sejarah. Timbanglah beberapa contoh penting yang terjadi pada MLM besar berikut:

Dalam MLM yang terbesar, Amway, hanya 1/2 persen dari semua distributor menjadi basis langsung sebagai distributor, dan pendapatan rata-rata semua distributor adalah $40 sebulan. Ini adalah pendapatan kotor sebelum dikenai pajak dan ongkos-ongkos. Bila biaya dijadikan faktornya, sudah jelas bahwa hampir semua mengalami kerugian. Menjadikannya agar memasarkan secara 'langsung' bagaimanapun bukanlah karcis menuju keuntungan, tetapi menuju kerugian yang lebih besar lagi. Ketika Jaksa Agung Wisconsin mengajukan tuntutan kepada Amway, pajak dari semua distributor di Amerika Serikat menunjukkan rata-rata kehilangan $918 bersih untuk pemerintah.

Penjualan yang luar biasa dan kegagalan pemasaran menjadi faktor utama dari kegagalan ini, namun walaupun bisnis ini lebih layak, perhitungan matematik saja sudah akan membatasi kesempatan demikian. Tipe struktur bisnis MLM hanya dapat menunjang sekelompok kecil pemenang. Bila satu orang membutuhkan 1.000 orang down-line untuk mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan, dan 1.000 orang itu membutuhkan satu juta orang untuk mengulangi sukses yang sama, berapa banyak orang sebenarnya yang dapat bergabung sebagai anggota ? Kebanyakan dari yang disebut pertumbuhan pada dasarnya adalah
pengulangan dari terkecohnya pendaftar-pendaftar baru. Uang untuk pemenang yang sedikit diperoleh dari banyak pendaftar-pendaftar baru yang masuk secara terus menerus.

Kebanyakan mereka yang rugi dalam MLM akan keluar pada tahun pertama. Pada pengadilan Melaleuca di tahun 1999, salah satu dari MLM besar di Amerika Serikat, perusahaan itu mengaku mencapai tingkat pengumpulan tertinggi diantara paradistributor industri MLM. Tingkat drop-out Melaleuca adalah 5.5% per bulan. Ini berarti sekitar 60% per tahun bila drop out diganti setiap bulan.

Dalam laporan tahunan kepada SEC, Pre-Paid Legal, MLM besar lainnya, terungkap bahwa lebih dari setengah pelanggan dan distributor berhenti setiap tahun dan digantikan oleh kelompok lain yang masih memiliki pengharapan akan bisnis ini.

Pola yang mencapai 50-70% dari semua distributor dalam setahun juga berlaku untuk NuSkin, industri kedua terbesar dalam MLM. NuSkin juga menunjukkan contoh dimana hanya kecil sekali persentasi distributor yang memperoleh keuntungan mayoritas komisi perusahaan. Di tahun 1998, NuSkin membayarkan 2/3 dari seluruh komisinya kepada hanya 200 upliners dari 63,000 distributor yang "aktif". Uang yang mereka terima diperoleh langsung dari investasi yang tidak menguntungkan dari 99,7% lainnya.

Di tahun 1995, Excel Communications, MLM "yang cepat berkembang" lainnya, melaporkan kepada pejabat adanya 86% tingkat pergantian distributor dan 48% tingkat drop-out pelanggan.

Untuk mengaburkan angka-angka keanggotaan yang suram, beberapa MLM membagi para distributor dalam dua kelas, "aktif" dan "pasif". Kelompok Aktif mencakup hanya para anggota baru dan mereka yang masih membeli produk-produk atau menerima komisi. Statistik pembayaran dan penerimaan komisi hanya terbatas pada mereka yang termasuk "golongan Aktif".

Bila SEMUA distributor yang terlibat dimasukkan, kerugian dan penghasilan rata-rata akan makin terungkap lebih buruk lagi. Dan, bila semua distributor yang terdaftar dan keluar dalam beberapa tahun dimasukkan, mujizat sukses bagi distributor / investor baru akan terlihat rendah sekali. Namun, perusahaan perusahaan demikian akan tetap mempromosikan bisnis mereka sebagai "kesempatan seumur hidup" dengan "pontensi yang tidak terbatas."

Kebohongan #2 :

Pemasaran Jaringan adalah cara yang paling populer dan efektif untuk memasarkan produk ke pasar. Pelanggan menyukai membeli produk dengan dasar satu-kepada-satu dalammodel MLM.

Kebenaran :

Bila kita melepaskan MLM dari aktivitas resmi penjualan ke-distributoran yang terus menerus, yaitu cara penjualan eceran atas dasar satu-kepada-satu produk kepada pelanggan, kita akan menjumpai sistem penjualan yang tidak produktif dan tidak praktis diatas mana seluruh struktur bertumpu. Penjualan secara pribadi adalah hal masa lalu, bukan gelombang masa depan. Menjual secara eceran secara langsung kepada teman-teman atas dasar satu-kepada-satu menuntutorang-orang untuk secara drastis mengubah kebiasaan belanja mereka. Mereka harus membatasi pilihan mereka, sering harus membayar lebih untuk barang barang, membeli dengan enggan, dan secara janggal melakukan transaksi dengan teman dekat dan keluarga. Pengeceran dari pintu-ke-pintu yang tidak layak itulah sebenarnya MLM, dalam kenyataan, MLM adalah sebuah bisnis yang hanya menjual kesempatan untuk merekrutdistributor baru.

Kebohongan #3 :

Pada akhirnya semua barang akan dijual dengan MLM, sebuah bentuk pemasaran yang baru. Toko-toko eceran, mal-mal, katalog dan sebagian besar iklan oleh MLM akan segera dianggap tidak lagi diperlukan.

Kebenaran :
MLM bukan hal baru. Itu sudah muncul sejak akhir dasawarsa 1960-an. Kenyataannya, saat ini hanya mencapai kurang dari satu persen penjualan eceran di Amerika Serikat. Menurut Departemen Perdagangan Amerika Serikat, di tahun 2000, jumlah penjualan eceran adalah $3.232 triliun dan jumlah penjualan melalui MLM hanya sekitar $10 milyar. Jumlah ini hanya sekitar sepertiga persen dan sebagian besar penjualan dibeli calon-calondistributor yang masih penuh harapan yang sebenarnya membayar uang pendaftaran memasuki suatu bisnis yang segera akan mereka tinggalkan. Bukan saja penjualan melalui MLM tidak terlalu berarti di pasar, tetapi kegagalan MLM sebagaimodel penjualan juga berdampak pada faktor lain yaitu mempertahankan pelanggan. Sebagian besar langganan MLM akan berhenti membeli barang-barang secepat mereka berhenti mencari "kesempatan bisnis". Tidak ada loyalitas pada merk produk.

Fakta-fakta dasar ini menunjukkan, sebagai model pemasaran, MLM tidaklah menggantikan bentukbentuk pemasaran yang sudah ada. Itu sama sekali tidak menyaingi pendekatan pemasaran yang lain. sebaliknya, MLM mewakili sebuah skema investasi yang menggunakan bahasa pemasaran dan penjualan barang. Produk sebenarnya adalah ke distributoran yang dijual dengan janji-janji penghasilan yang memberi kesan keliru dan dibesar-besarkan.Orang-orang membeli produk agar memperoleh posisi yang aman dalam piramid penjualan. Kemungkinannya selalu dikemukakan bahwa seseorang akan kaya bila tidak dari usaha sendiri akan datang dariorang tak dikenal yang akan bergabung sebagai 'downline,' yang disebut mereka sebagai 'ikan besar'.

Pertumbuhan MLM bukanlah manifestasi dari nilainya kepada ekonomi, pelanggan atau distributor, tetapi dari ketakutan ekonomi dan rasa tidak aman masa kini yang tinggi dan pengharapan yang meningkat akan kemakmuran yang cepat dan mudah. Ini bertumbuh dengan cara yang sama seperti penjualan sehari-hari di bursa saham, perjudian resmi dan undian.

Kebohongan #4 :

MLM adalah sebuah cara hidup yang baru yang menjanjikan kebahagiaan dan pemenuhan harapan. Ini adalah cara untuk mencapai semua hal baik dalam hidup ini.

Kebenaran :
Motivasi yang paling ditonjolkan dalam industri MLM yang dapat dilihat dalam brosur-brosur industri ini dan persentasi pertemuan-pertemuan promosi, adalah sebuah bentuk materialisme yang mencolok. Perusahaan-perusahaan 'Fortune 100 companies' akan merah mukanya bila dibandingkan dengan janji-janji kemakmuran dan kemewahan yang ditawarkan penjual MLM. Janji-janji ini ditawarkan sebagai tiket pribadi menuju pemenuhan harapan hidup mandiri. Promosi MLM yang berlebihan menuju kemakmuran dan kemewahan bertentangan dengan keinginan sebagian besarorang akan pekerjaan yang berarti dan memenuhi bakat dan minat mereka. Pendeknya, budaya bisnis ini menyimpangkan banyak orang dari nilai-nilai dan keinginan pribadi untuk mengungkapkan bakat dan minat mereka yang unik.

Kebohongan #5 :

MLM adalah sebuah gerakan spiritual.

Kebenaran :
Penggunaan konsep spiritual seperti kesadaran akan kemakmuran dan visualisasi kreatip untuk mempromosikan pendaftaran MLM, penggunaan kata-kata seperti 'persaudaraan' untuk menjelaskan sebuah organisasi penjualan, dan klaim bahwa MLM adalah pemenuhan nubuatan Alkitab tentang prinsip-prinsip Kristiani, adalah penyimpangan dari praktek Kristen yang benar. Mereka yang memusatkan pengharapan dan impian mereka sebagai jawaban atas doa-doa mereka kehilangan pengertian sebenarnya akan arti spiritualitas sebenarnya yang diajarkan oleh agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan besar umat manusia. Penyalahgunaan prinsip-prinsip spiritual seharusnya menjadi tanda bahwa kesempatan investasi itu menyesatkan. Bila sebuah produk dibungkus dalam bendera atau agama, pembeli harus waspada! 'Kekeluargaan' dan 'dukungan' yang ditawarkan oleh organisasi-organisasi MLM kepada calon-calon anggota baru bergantung sepenuhnya dari penjualan mereka. Bila penjualan dan pemasukan pendaftar baru menurun, begitu juga 'kekeluargaan' itu.

Kebohongan #6 :

Sukses dalam MLM adalah mudah. Teman-teman dan keluarga adalah calon yang alami. Mereka yang mencintai dan mendukung akan menjadi pelanggan seumur hidup.

Kebenaran :
Komersialisasi hubungan kekeluargaan dan teman atau penggunaan kehangatan hubungan yang dibutuhkan dalam program pemasaran MLM merupakan elemen yang merusak dalam masyarakat dan tidak sehat bagi perorangan yang terlibat. Komersialisasi hubungan kekeluargaan dan loyalitas persahabatan untuk membangun bisnis dapat menghancurkan fundasi sosial seseorang. Hal itu menekankan hubungan yang tidak akan pernah mengembalikan kepada dasar asli dari cinta, loyalitas dan dukungan. Di atas aspek sosial yang merusak, pengalaman menunjukkan bahwa sedikit manusia menikmati atau menghargai bujukan keluarga dan teman untuk membeli produk yang ditawarkan.

Kebohongan #7 :

Anda dapat mengerjakan bisnis MLM pada waktu senggang. Sebagai bisnis, MLM menawarkan kebebasan yang paling besar dan kebebasan waktu perorangan. Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan penghasilan yang cukup berarti dan dapat bertumbuh menjadi penghasilan yang besar, dan menjadikan pekerjaan lainnya tidak diperlukan lagi.

Kebenaran :
Puluhan tahun pengalaman melibatkan jutaan orang membuktikan menghasilkan uang di MLM membutuhkan komitmen waktu yang tidak sedikit termasuk tipu daya, keuletan dan penipuan perorangan. Melebihi diperlukan sedikit kerja keras dan sikap khusus, model bisnis pada dirinya sendiri mengkonsumsi lebih banyak wilayah kehidupan dan waktu seseorang. Dalam MLM, semua orang adalah bakal calon. Setiap waktu bangun adalah waktu yang potensial untuk pemasaran. Tidak ada batasan tempat, orang orang, atau waktu untuk penjualan. Sebagai konsekwensi, tidak ada tempat dan waktu luang atau sekali
seseorang bergabung dalam sistem MLM.

Dibalik kedok untuk menghasilkan uang secara mandiri, sistem ini mengontrol dan mendominasi segenap aspek khidupan orang-orang dan membutuhkan keloyalan ketat pada program. Ini terlihat dari kenyataan mengapa begitu banyak orang yang sudah terlibat terlalu dalam akan berakhir dengan kebutuhan dan ketergantungan akan MLM secara mati-matian. Mereka mengasingkan atau membubarkan hubungan-hubungan lain yang berkesinambungan.

Kebohongan #8 :

MLM adalah bisnis baru yang positif dan dapat diandalkan, yang meneguhkan jiwa dan kebebasan pribadi manusia.

Kebenaran :
Brosur-brosur pemasaran MLM menunjukkan kebanyakan pesannya adalah untuk melepaskan rasa takut manusia dan berdasarkan menipuan akan potensi penghasilan. Bujukan sering mencakup ramalam tentang hancurnya bentuk-bentuk distribusi lainnya, disintegrasi tentang ketidak pekaan perusahaan Amerika, dan
langkanya kesempatan pada profesi atau lain. Profesi, perdagangan dan bisnis konvensional secara rutin direndahkan dan disalahkan karena tidak menjanjikan 'penghasilan yang tidak terbatas'. Pekerjaan digambarkan sebagai perbudakan bagi mereka 'yang kalah'. MLM digambarkan sebagai harapan terbesar untuk banyak orang. Pendekatan ini, sebagai tambahan penipuan, sering mendatangkan efek yang menakutkan orang-orang yang sebenarnya ingin menggapai visi sukses dan kebahagian mereka yang unik. Kesempatan bisnis yang sehat tidak perlu mendasarkan semangatnya pada ramalan-ramalan dan peringatan-peringatan yang negatip.

Kebohongan #9 :

MLM adalah pilihan terbaik untuk memiliki perusahaan sendiri dan memperoleh kebebasan ekonomis yang sebenarnya.

Kebenaran :
MLM bukan pekerjaan-mandiri yang sebenarnya. 'Memiliki' sebuah kedistributoran MLM adalah ilusi. Beberapa perusahaan MLM melarang distributornya untuk juga mengembangkan down-line baru. Sebagian besar kontrak MLM memudahkan pemutusan kedistributoran dan cepat bagi perusahaan. Bila terjadi pemutusan, down-lines dapat diambil dengan segala cara. Keanggotaan membutuhkan kepatuhan yang ketat akan model 'duplikasi,' bukan kebebasan pribadi dan individualitas. Distributor MLM bukan pengusaha tetapi peserta dalam sistem hirarki yang kompleks dibawah mana mereka hanya memiliki sedikit kontrol.

Kebohongan #10 :

MLM bukan skema piramid karena menjual produk.

Kebenaran :
Penjualan produk tidak lain hanyalah usaha pengamanan diri terhadap peraturan-peraturan anti-piramid atau praktek-praktek dagang yang tidak jujur yang dikeluarkan oleh undang-undang negara. MLM yang menjual barang-barang yang bermanfaat, produk yang berkwalitas telah berhasil diadili oleh para pejabat negara dibawah undang-undang anti-piramid. MLM adalah bentuk bisnis yang sah hanya dibawah persyaratan yang ketat yang dikeluarkan oleh FTC dan Jaksa Agung. Banyak MLM sekarang melanggar ketentuan itu dan tetap beroperasi hanya karena mereka belum diadili. Peraturan pengadilan yang baru menentukan peraturan 70% untuk menilai sah tidaknya sebuah MLM. Sedikitnya 70% dari barang-barang yang dijual oleh perusahaan MLM harus dijual kepada bukan distributor. Standar ini akan menempatkan sebagian besar perusahaan MLM di luar hukum. MLM terbesar mengaku bahwa hanya 18% penjualannya yang dijual untuk umum non-distributor.

Kamis, 12 September 2013

kesetiaan

dan ketika jingga itu hadir dalam kehidupanku
selalu hadir dalam setiap hariku yang mengisi kehampaan hati ini
jingga yang selalu setia kepada sang fajar
seperti embun pagi yang selalu datang setiap esok
menjadi bulir-bulir air disetiap ujung semak yang melambai
ketika jingga hadir dan sang surya memancarkan hangatnya
embun yang berada diujung semakpun mulai memudar
memudar menjadi uap karena kesetiaannya
kesetian untuk melembabkan ujung-ujung semak yang menering
agar kembali basah dan mempunyai keinginan
begitu juga dengan jingga
jingga yang semakin memudar dan berganti menjadi terang
jingga yang segera lenyap dari pandangan mata
begitu juga saat senja hadir
jingga akan kembali hadir
menemani sang fajar menuju ketahtanya
hingga langit menjadi gelap dan jinggapun menghilang
menjadi kelam yang menenangkan semua ...

Selasa, 10 September 2013

rindu kebersamaan

aku langsung jatuh cinta dengan suasana malam itu
udara malam  yang menusuk tulang
dingin semilir angin yang sepoi-sepoi membuat bulu kuduk berdiri
ngopi dan bercanda bersama
saling berbagi pengalaman tentang gunung dan alam
pengalaman petualangan yang semakin seru
namun tatapan matanya tak biasa
membuatku semakin tak nyaman
hati ini berdegub kencang
ketika tatapan matanya tertangkap oleh mataku
saling memandang
mengagumi keindahan
memberikan petunjuk yang lain
tentang apa dan siapa dia sesungguhnya
tak banyak bicara dan hanya diam menyimak pembicaraan ini
namun mata tajamnya seolah ingin berkata lain
ingin berkata siapa aku

malam-malam telah berlalu
telah terpisah antara aku dan dia
jarak yang membentang
bukan sebagai alasan namun bisa menjadi sebuah jarak penghantar
penghantar kisah-kisah kerinduanku
rasa ini ingin segera berjumpa
ingin segera kembali menatap kedua bola mata itu
kedua bola mata elang yang penuh rasa curiga
rasa curiga yang menyimpan sejuta makna
malam itu
malam pertama kita berjumpa dan bercanda

dan sekarang
ketika aku memikirkannya
sepajang bayangan bola mata yang menatap tajam
kembali berada di pelupuk mataku
rasa rindu ini
rasa kebersamaan ini ingin kembali kuulang

Senin, 09 September 2013

ost legenda - trans tv

dari ufuk timur
terukir dengan indah jejak langkahmu
silam ku nyatakan
menghapus kisahku
bumi pertiwi ini bersamayam selamanya
matahari terus bersinar
tak kan ada galau pedihku
kisahkupun akan abadi selamanya

Kamis, 05 September 2013

kesetiaan jingga

jingga kembali hadir dalam senja sore ini
dalam sebuah keindahan lembayung
yang telah lama menghilang dari hati
hati yang semakin jatuh cinta kepada jingga
namun ...
aku sebagai manusia biasa
hanya dapat mencintai dan mengagumi keindahannya
aku belum dapat setia
seperti jingga yang selalu hadir
dalam pagi maupun senja