Bunda Teresa dilahirkan di Skopje, Albania pada 26 Agustus 1910. Bunda Teresa merupakan anak bungsu dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxhiu. Ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang saudara lelaki. Ketika dibaptis, ia diberi nama Agnes Gonxha. Ia menerima pelayanan sakramen pertamanya ketika berusia lima setengah tahun dan diteguhkan pada bulan November 1916.
Ketika memasuki usia remaja, Gonxha bergabung dalam kelompok pemuda jemaat lokalnya yang bernama Sodality. Melalui keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan yang dipandu oleh seorang pastor Jesuit, Gonxha menjadi tertarik dalam hal misionari. Tampaknya hal inilah yang kemudian berperan dalam dirinya sehingga pada usia tujuh belas, ia merespons panggilan Tuhan untuk menjadi biarawati misionaris Katolik.
Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah pada 21 Desember 1948 di lingkungan yang kumuh. Karena tidak memiliki dana, ia membuka sekolah terbuka, di sebuah taman. Di sana ia mengajarkan pentingnya pengenalan akan hidup yang sehat, di samping mengajarkan membaca dan menulis pada anak-anak yang miskin. Selain itu, berbekal pengetahuan medis, ia juga membawa anak-anak yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka.
Selama bertahun-tahun menolong sesama serta mendapatkan berbagai macam penghargaan dari insan dunia tidak membuat Bunda Teresa besar hati. Beliau tetap mengasuh serta mendidik anak-anak serta orang yang membutuhkan bantuan.
Bunda Teresa akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Berbagai petinggi dari 23 negara menghadiri pemakamannya. Upacara pemakaman diadakan pada 13 September 1997, di Stadion Netaji, India, yang berkapasitas 15.000 orang. Atas kebijakan Missionary of Charity, sebagian besar yang menghadiri upacara tersebut adalah orang-orang yang selama ini dilayani oleh Bunda Teresa.
Pembahasan yang banyak didiskusikan oleh umat muslim seputar kehidupan Bunda Teresa adalah apakah kebaikan Bunda Teresa akan dibalas oleh Allah S.W.T.? Kemanakah Bunda Teresa pergi setelah meninggal dunia?
Menurut keyakina umat muslim, yang akan masuk surga adalah orang yang taat kepada Allah S.W.T. dan beragama Islam. Kemudian semua orang non-muslim akan masuk neraka. Semua kebaikan umat muslim akan mendapat balasan. Tetapi bagaimana dengan kebaikan umat non-muslim? Apakah kebaikan mereka akan dibalas juga oleh Allah S.W.T.? Apabila kebaikan umat non-muslim tidak mendapat balasan dari Allah S.W.T., hal ini bertentangan dengan keadilan Allah S.W.T.. Dalam Al-Qur'an, Allah S.W.T. berfirman bahwa manusia yang paling baik adalah yang menjadi rahmatan lil alamin, atau bermanfaat bagi manusia lainnya. Namun tidak dijelaskan hal ini berlaku untuk manusia yang beragama Islam saja atau seluruh manusia.
Pertanyaan yang muncul dibenak saya adalah manakah yang lebih baik antara umat non-muslim yang berbuat kebaikan untuk sesama dengan umat muslim yang menghabiskan waktu untuk duduk dipojok masjid atau umat muslim namun tidak menjalankan shalat dan kewajiban lain sebagai umat muslim? Apakah seorang muslim yang dilahirkan oleh orang tua yang juga seorang muslim namun tidak menjalankan perintah Allah S.W.T. akan masuk surga? Dan apakah orang non-muslim yang membantu sesama karena kecintaan mereka kepada Tuhan dan kepada sesama umat manusia akan masuk neraka karena mereka tidak beragama Islam?
Bunda Teresa merupakan salah satu contoh orang non-muslim yang mengabdikan dirinya untuk membantu sesama karena rasa cintanya kepada Tuhan dan kepada sesama umat manusia dengan tidak membeda-bedakan siapa yang beliau bantu dan membantu tanpa pamrih. Lalu apakah Bunda Teresa akan masuk neraka hanya karena tidak beragama Islam?
Bagaimanakah pandangan Anda mengenai hal ini?
Source:
Buku Haruskah Bunda Teresa Masuk Neraka?
kolom-biografi.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar