Cadel atau cedal atau pelo merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengucapkan suatu huruf, sehingga akan mengucapkan suatu huruf menjadi huruf lainnya (yang paling umum adalah mengucapkan ‘R’ menjadi huruf ‘L’).
Fenomena yang berhubungan dengan ini disebut juga
Rhotacism.Ketidakmampuan ini umumnya dialami pada usia anak-anak. Namun
adapula orang yang cadel hingga usia dewasa.
Sejak dulu banyak
orang beranggapan bahwa cadel disebabkan karena lidah yang pendek.
Sebenarnya, tidak ada istilah lidah tebal dan pendek. Ini karena panjang
lidah untuk setiap orang tidaklah ada perbedaan yang drastis.
Sebenarnya bukan disebabkan oleh lidah yang pendek, tetapi adanya
perbedaan pada bagian yang dinamai frenulum linguae, yang menyebabkan
gangguan sulit melafalkan salah satu huruf, atau lebih dikenal dengan
istilah cadel.
Frenulum linguae dapat dilihat ketika Anda
menggerakkan lidah ke atas. Terdapat seperti jaringan yang menghubungkan
antara dasar mulut dan lidah; itulah frenulum linguae.Perbedaan panjang
dan pendek frenulum linguae inilah yang menyebabkan lidah sulit
bergetar, sehingga pada akhirnya menyebabkan kesulitan pelafalan salah
satu jenis huruf.
Solusi untuk hal ini adalah dengan speech
therapy (terapi bicara) oleh ahlinya asalkan memang betul tidak ada
kelainan atau gangguan kesehatan lain yang dapat pula menyebabkan
keluhan ini. Latihan ini mencakup gerakan napas atau pelafalan huruf
tertentu yang sulit bila dilakukan tanpa bantuan pakar atau ahlinya
karena melibatkan koordinasi lidah dan bagian lain di rongga mulut.
Perhatikan:
Bila melihat batita yang belum fasih mengucapkan kata-kata, kita
sebagai orang dewasa sering tergoda mengikut cara bicaranya yang cadel.
Maksud hati ingin lebih akrab dengan anak, penggunaan bahasa cadel yang
keseringan malah bisa bikin anak cadel hingga dewasa.
Beberapa
anak kecil seperti memiliki bahasa ‘planet’ yang kadang sulit dimengerti
oleh orang lain. Salah satunya adalah anak berbicara cadel yang
terdengar lucu sehingga banyak orang dewasa yang justru mengikuti gaya
bahasa si anak.
Namun, jika tidak diberi tahu bahwa si anak
salah dalam mengucapkan kata, bisa-bisa kebiasaan cadel tersebut terbawa
hingga si anak dewasa yang bisa membuat si anak malu karena diejek oleh
teman-temannya.
Orangtua sebaiknya tidak membiasakan anak
salah dalam mengucapkan suatu kata, beritahu anak bagaimana cara
mengucapkan yang benar. Jika anak mengulanginya terus jangan dimarahi,
tapi beritahu secara baik dimana letak kesalahan si anak.
Jika
orangtua tidak ingin memiliki anak yang cadel, biasakan untuk
mengucapkan semua kata dengan benar agar si anak memiliki contoh yang
baik. Mengikuti anak berbicara cadel bukanlah suatu cara untuk
mendekatkan diri yang benar dengan si anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar