A. ALTIMETER
Altimeter adalah alat untuk mengetahui ketinggian tempat. Alat
ini biasanya bekerja berdasarkan tekanan udara. Altimeter ini sangat
sensitive, oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam memakainya
(seperti tidak boleh kena air, guncangan atau benturan keras, dll).
Kadang-kadang
kita melihat dua atau lebih altimeter tidak menujukan ketinggian yang
sama pada suatu titik (tempat), hal ini karena keadaan altemeternya juga
karena kesalahan-kesalahan yang kita buat. Oleh karena itu untuk
menghindari, atau paling tidak memperkecil kesalahan-kesalahan, hal-hal dibawah ini perlu diketahui;
1. Sebelum digunakan, kalibrasikan/cocokan pada suatu tempat yang sama dan sudah diketahui ketinggiannya. Yang paling pasti di pantai (0 mdpl).
2. Cek/periksa
kembali atimeter tersebut bila kita dapat menggunakan resection, dengan
membaca kontur tersebut. Juga periksalah jika mendapatkan ketinggian
yang pasti (triangulasi, cabang sungai, desa, dll).
Ingat!!…
Setiap altimeter menunjukan angka ketinggian suatu tempat, bukan
berarti ketinggian tempat tersebut sam seperti yang terbaca. Tetapi
harus dilihat factor kesalahan dari tiap-tiap altimeter.
B. MENENTUKAN ARAH SELAIN DENGAN KOMPAS
1. Dengan matahari, terbit di timur, terbenam di barat
2. Kuburan islam, bagian kepala/nisan disebelah utara
3. Masjid, kiblat sebelah barat
4. Lumut, makin ke timur biasanya makin tebal
5. Dengan bulan:
a. Bulan muda, lengkung ke kanan, timbul dari barat
b. Bulan tua, lengkung ke kiri, timbul dari timur
C. KEHILANGAN ARAH
Dalam
melakukan suatu perjalanan/pendakian gunung tidak jarang seorang
pecinta alam/pendaki gunung kehilangan arah. Hal-hal ini biasanya
disebabkan:
1. Berjalan pada malam hari
2. Belum cukup sering menggunakan peta dan kompas dalam perjalanannya
3. Tidak tahu titik awal pemberangkatan di peta
4. Potong kompas dan tidakan – tidakan lainnya yang dilakukan secara terburu – buru
Kejadian diatas untuk seorang/regu yang membawa perlengkapan navigasi minimal peta dan kompas.
Jika kita kehilangan arah seperti diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan panik
2. Berhenti,
buka peta dan lihat kompas, coba ingat kembali perjalanan yang anda
lakukan dari awal, misalnya anda melewati beberapa bukit, memotong
beberapa lembah atau tetap dipunggungan, tafsir jarak, lewat sungai atau
tidak, dsb. Coba selusuri perjalanan anda dipeta. Rundingkan dengan kawan bila anda beregu.
3. Jika memungkinkan, kenali tanda medan sekeliling anda, dan coba orientasi atau coba resection. Kalau perlu cari tempat yang terbuka untuk orientasi medan.
4. Jika tidak dapat juga, cari punggungan yang mudah dicapai, susuri punggungan tersebut. Usahakan kearah turun
5. Jangan berjalan pada malam hari karena peta tidak dapat digunakan
6. Ingat!! Berjalanlah dipunggungan
D. MEDAN TIDAK SESUAI PETA
Kadang-kadang
dalam melakukan perjalanan, ketika kita membaca peta topografi, keadaan
alam tidak sesuai dengan peta. Jangan terlalu membuat keputusan bahwa
peta salah!!
Sebagai
contoh, ada sungai-sungai kecil yang tidak tergambar pada peta karena
sungai-sungai tersebut kering pada waktu musim panas, atau hanya ada
airnya dimusim hujan. Ada kampung yang sudah berubah, bahkan yang dipeta
tidak ada kampung, ternyata sekarang ada. Jalan setapak yang tidak ada
dipeta sekarang ada, atau jalan tersebut ada dipeta tidak ada
dilapangan, dsb.
Hal tersebut disebabkan dua faktor:
1. Faktor alam
Peta
yang dibuat (biasanya tahun 1940-an) antara tahun dibuat peta hingga
sekarang mungkin ada peraturan-peraturan seperti contoh-contoh diatas.
Tapi yang pasti letak punggungan/puncak gunung (bukit) dan tanda-tanda
medan lainnya kecil kemungkinan untuk berubah.
2. FaKtor dari manusia/kita sendiri
Yaitu
kesalahan kita dalam membaca peta seperti mengikuti punggungan yang
salah, salah melakukan resection atau salah menentukan titik awal
perjalanan, dsb
Jadi
bila kita menemukan/melihat sesuatu atau ketidak sesuaian antara peta
dengan komposisi lapangan, baca peta sekali lagi. Jangan terpaku oleh
satu gejala yang tidak sesuai. Kalau perlu cari tempat agak
lapang/terbuka untuk orientasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar