TEKNIK MEMBACA PETA TOPOGRAFI DI LAPANGAN
Dalam
kenyataannya di lapangan resectian dan intersection sangatlah sulit
digunakan, karena keadaan alam itu sendiri, seperti hutan yang lebat dan
rapat, kabut, tertutup oleh lembah, dll. Oleh karena iitu setelah kita
mengetahui dan mempelajari mulai dari peta (peta topografi) sampai
orientasi medan, maka pembahasan terakhir adalah teknik membaca peta
topografi di lapangan.
Teknik
membaca peta topografi di lapangan ini sangatlah penting untuk
mengetahui dan dimengerti oleh seorang pecinta alam, khususnya pendaki
gunung. Cara yang paling baik untuk mempelajarinya adalah langsung di
lapangan dan dari pengalaman.
Untuk
yang baru pertama mengenal Navigasi Darat, khususnya mengenai peta
topografi, maka tahapan-tahapan pekerjaan di lapangan sebagai berikut :
1. Titik Awal Perjalanan
Titik awal ini yang pertama diketahui dan harus diketahui!! Bila
tidak dapat resection, sebaliknya tahu nama tempat tersebut. Misalnya
Desa Warung Loa, nama sungai, dll. Kemudian pindahkan plot/titik
tersebut pada peta topografi.
2. Tanda Medan
Perhatikan
tanda medan. Jadikan tanda medan sebagai pedoman arah perjalanan,
misalnya puncak gunung, sungai di sebelah kiri atau di kanan, tebing,
penggunungan, dan tanda medan lainnya.
3. Arah Kompas
Gunakan
kompas untuk melihat arah perjalanan anda. Apakah sesuai dengan arah
gunung, punggungan, sungai, atau tanda medan lainnya yang anda tuju.
4. Tafsir Jarak
Hitung atau tafsir jarak yang kita jalani dengan menafsirkan berapa jauh tiap bagian perjalanan kita.
Caranya:
a. Dengan melihat ke belakang dan memperkirakan jarak berhenti
b. dapat juga dengan menghitung langkah
5. Orientasi Medan dan Resection
Lakukan
teknik orientasi medan dan resection seserius mungkin, setiap kali ada
kesempatan dan keadaan medan memungkinkan, lalu plot dan pindahkan pada
peta topografi. Titik ini merupakan titik kontrol perjalanan kita.
6. Perubahan Kondisi Medan
Selama
berjalan, waspadalah terhadap perubahan kondisi medan dan perubahan
arah perjalanan kita. Misalnya pindah punggungan, punggungan curam
menjadi landai., sungai dari sebelah kiri ke sebelah kanan kita,
punggungan tipis, dll.
Jadi selama kita berjalan konsentrasi kita selalu penuh terhadap perubahan-perubahan medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar