Kamis, 05 Juli 2012

tak pernah ada mantan saudara selama ini, yang ada hanya manta sahabat, mantan pacar dan mantan teman

Malam kembali datang memberikan sedikit ketenangan dalam gelapnya. Mengusir kelelahan yang telah melanda, diringi oleh sayup-sayup nyanyian hewan malam dan ditemani tarian sang kunang-kunang yang indah membawa damai dalam pancaran sinarnya



Sang rembulanpun tak malu-malu tuk menunjukan wajahnya nan pucat pasi namun berseri-seri memancakan sinar emasnya yang indah. Cermin malam yang tenang seakan menjadi layar malam ini, memberikan pantulan cahaya kolaborasi yang indah antara sang rembulan dan sang kunang-kunang serta harmonisasi musik yang semakin merdu dari sang katak, jangrik dan lain sebangsanya yang memerikan suasana serta menghilangkan rasa dingin yang sedari tadi ingin menusuk tulang.



Andai ia masih ada disisiku pasti aku kan mengajak dia menikmati malam ini berdua bersamanya, malam yang begitu indah tanpa ada abu seperti tahun yang lalu saat kita masih berdua. Namun ini mungkin sudah takdir dari Tuhan yang memaksa kita untuk berpisah, untuk saling mengenal lebih banyak lagi tentang arti kasih sayang dan arti kehidupan.  Mungkin kamu telah lupa akan tempat ini namun ketika malam datang dan kesendirian melandamu, aku yakin kamu akan mencari tempat ini. Tanpa diriku disisimupun aku tak mengapa, tak akan meminta kamu untuk mengajakku.



Laju waktupun tak dapat dibendung, kamu pun tumbuh menjadi lebih dewasa dan lebih bijak. Aku yakin jika aku bertemu denganmu pasti kamu udah tak ingat akan diriku atau mungkin juga sengaja tak ingin bertemu denganku hingga ajalku menjemput. Namun aku masih punya pengharapan kepada Tuhan untukmu agar kamu lebih dewasa. Senyummu masih menghiasi indah di dalam kepalaku, renggek manjamu dan manis bibirmu pun masih terasa dalam jiwaku hungga saat ini.



Ku ingin jujur kepadaku namun aku terlanjur membuatmu kecewa ketika aku datang berkunjung keistanamu yang begitu megah, begitu kau rahasiakan kepadaku. Aku tak tahu apa yang kau ucapkan kepada itu sesuai dengan apa yang terjadi saat itu hanya sebuah rasa emosi kepadaku yang tak dapat memuaskan apa yang kau inginkan. Aku saat itu sadar aku hanya tukang juice dan tukang pulsa yang tak seperti orang lain yang kau kenal. Walau aku juga seorang penyiar tapi kerjaanku yang ini hanya sebagai sampinagn bukan pokok.



Inginku mengakhiri semua saat kamu memutuskan untuk tak ingin mengenalku lagi. Pernah kau ucap sebuah kata yang begitu bersahaja untukku saat itu, " tak pernah ada mantan saudara selama ini, yang ada hanya manta sahabat, mantan pacar dan mantan teman " itu kalimat yang pernah kamu ucapkan kepadaku saat itu, namun aku yakin ketika kamu tak ingin menemuiku memiliki alasan yang kuat bahwa aku memang tak layak untuk dijadikan sebagai saudara.



Entah alasan apa dan karena apa kamu memutuskan itu namun aku masih menganggap kamu adek hingga sekarang. Kabarmu ku dapatkan dari keluarga sesekali jika aku rindu dan ingat kepadamu, hanya sekedar kabar yang mungkin basi ketika aku tak menemuimu namun ketika mendengar ucapan mereka, akupun tenang dan dapat menlanjutkan tidurku untuk sesaat, sebelum kamu hadir kedalam mimpiku kembali seperti biasa yang menghiasi malam-malamku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar