Kamis, 30 September 2010

banyak yang ngajakin ikut lomba tapi aku ogah

biadab

kurang apa coba,
semua telah ku berikan
rasa kasih sayang
namun ku tak mampu memberikan perhatian diharimu
yang mampu ku hanya menyapamu
kasih
jangan lupakan aku
kasih aku sayang denganmu
walau aku seorang biadab
namun ku berbeda dengan lelaki yang pernah tidur denganmu
lelaki yang tak sama
berbeda . . .
aku yang kini tersiksa
namun apakah kau peduli
biadab dengan kau
walau ku siakan kasihmu,
namun biadab kau sebagai cewek murahan . . .

Senin, 27 September 2010

inilah cinta

cinta yang agung telah datang kedalam jiwaku
mengisi sebagian ruangan hatiku
yang sempat hampa
namun dikala cinta itu hadir
ketulusanku dipertanyakan
kesetianku dan statusku dipermasalahkan
cinta tak pernah memandang apapun
cinta selalu datang dengan tulus
bukan karena kekayaan
bukan karena penampilan fisik
cinta hadir untuk menyatukan perbedaan
cinta mengajarkan suka dan duka
jangan dipertanyakan dan dipermasalahkan
karena inilah CINTA . . .

tak ada

lelah raga ini mengarungi hidup
lelah jiwa ini dengan memilih yang tak pasti
terombang-ambing dengan kerasnya samudra
lelah ku jalani semua ini
ku pandangi semua dengan nanar kepiluan
tak ada yang peduli
tak ada yang sayang
tak ada yang berkata
tak ada yang berucap
semua acuh dikala aku terjatuh
semua tak peduli dengan keadaanku
aku yang terlalu egois
aku yang terlalu berprasangka
aku yang . . .
entah apa kata mereka
entalah . . .
aku ini siapa

jadikan aku yang terakhir

jadikan aku yang terakhir
jadikan aku yang kekal
walau jiwa dan raga esuk tak bersua
namun jadikan aku yang terakhir
aku ingin kita abadi selamanya
kini tetesan air mata mengalir
karna ku hanya dapat memandang bingkai lukisan dirimu
entahlah kapan ku bisa memeluk dan mendekapmu dengan erat
hingga aku tak ingin terpisah dari ragamu
namun takdir tak akan mempersatukan kita
ingin ku hanya akan menjadi siksaku
namun ku yakin
engkau hanya untukku . .

Jumat, 24 September 2010

Mas, jangan usir adhe, mas seperti ayah saya . . .

Pengalaman pertama ku berada di daerah lereng gunung lawu di Jawa Tengah, tepatnya di Sambirejo Sragen. Misi dalam worshop yang digelar oleh yayasan sosial ini adalah membudidayakan story telling untuk pedesaan. Misi yang bagus, dimana didaerah ini sering anak-anak dititipkan kepada nenek dan kakeknya sedangkan orang tua mereka merantau ke Jakarta, hampir 55% permuda-pemudinya merantau. Disini walau telah terbuka ruang informasi internet dan jalur gprs edge operatos seluler namun hanya sedikit yang memanfaatkannya. Belum ' melek ' teknologi. Kehidupan yang masih sederhana dengan kebersamaan dan saling membantu yang kuat. Membuatku tersentuh. Dimana jarang ku temui dikota, bahkan saat workshop pagi ada anak kecil yang ikut dan menangis mendekati saya, ' mas jangan usir adhe, mas seperti ayah adhe ' sambil menahan tangis. Entahlah kemana orang tua anak itu, tapi ku rasakan ia sangat rindu dengan ayahnya. Duh semoga kejadian ini tak terulang diworkshop berikutnya. Masih 2 hari . . . Tetap semangat walau banyak sekali cobaan yang ada, pagi dingin dan berkabut begitu juga sore turun hujan lebat, tapi tetap mengasikan dengan dunia yang begitu indah, dibalik terpencilnya daerah ini.

maafkan aku sobat

maapkan aku sobat jika aku terlalu picik
jika aku terlalu merepotkan kalian
maapkan aku sobat,
dikala hujan malam ini aku tak dapat menemanimu
maapkan aku sobat jika aku tak sekuat kalian
tubuhku sakit-sakitan
maapkan aku sobat,
bukan maksudku untuk menelantarkan kalian
bukan maksudku untuk tak menerima kalian
tapi keadaanku yang harus membatasi pertemuan
maapkan aku sobat,
walau kalian dekat tapi aku masih trauma dengan kisah masa laluku sobat

Kamis, 23 September 2010

jalanku bukan jalanmu

kususuri semua dengan kebimbangan
walau ku sesali telah meninggalkamu
dan memilih yang lain
tapi terkuak sudahlah apa yang terjadi
dia yang ku pilih tak sebaik dirimu
namun inilah jalan hidupku
telah ku ikhlaskan kamu memilih jalan hidupmu
walau kini ku menangis
namun semua tak dapat terulang
kesalahanku telah mencintanya
namun ia kini telah berpaling dengan yang lain
otista yang menjadi tempat terindah
kebun raya yang menjadi awal dan akhir

Senin, 13 September 2010

Worshop story telling

Workshop story telling ku membuahkan hasil, walau lelah dan penat tapi 2 hari sudah sukses, besuk diposting ceritanya kalau pakai komputer tapi sayang aku tidak mebawa kamera jadi tidak ada foto, lokasi workshop di Sambirejo Sragen

narsisidi gunung




Kamis, 09 September 2010

memaafkan

Malam terakhir saat-saat dibulan yang penuh hikmah 
Saat dimana aku datang untuk merangkai kata terakhir 
Saat aku akan lama tak menyapa semua 
Satu bulan telah berlalu 
Bulan yang penih hikmah nan indah ini 
Hanya ada sedikit kebahagian yang ada 
Walau aku tak yakin apakah tahun depan aku bisa bertemu lagi 
Tapi semua harus berakhir 
Saat ditelinga ini terdengar suara puji-pujian nan merdu 
Suara beduk yang bertalu-talu 
Orang-orang yang berbahagia dengan datangnya hari kemenangan 
Taqobballallahu wa minna wa minkum 
Mohon maaf lahir dan batin 
Semoga dengan datangnya bulan yang penuh kemenangan 
Ini kita akan selalu rindu dengan bulan yang penuh berkah 
Bulan dimana kita banyak sekali harus melawan hawa nafsu 
Semoga kita kembali fitri 
Kembali suci dan harum dengan saling memaafkan 
Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1431 H untuk yang merayakan 

" wishing you the most wonderful Idul Fitri 1431 H minal aidzin walfa idzin and wishing you all the joy and hoping all your dreams come true " 

Rabu, 08 September 2010

Kesabaranku kembali diuji Dengan semua kasus yang ku miliki Namun ku tak akan pantang menyerah dengan semua Ku jalani dengan keikhlasan yang sekarang Yang ku jalani dengan semua yang ada Kini semua berjalan dengan indah dan damai Apa yang ku inginkan dan . . . Semua yang ku butuhkan Sama dengan semua yang ada

Jika cinta itu hadir Ku akan hadir untuk selamanya Jika cinta itu putih adakah seputih kasihku kepadamu Jika cinta itu anugrah Ku ingin kau adalah anugerah terindah yang terindah dalam hidupku

cukup hanya engkau yang ada di hatiku

Entahlah apa yang harus ku lakukan lagi

Disaat semua telah berjalan dengan sebuah asa yang indah

Tanpa ada yang tercela

Namun kini di dalam lubuk hatiku yang terdalam

Disaat semua yang ku lalui hanya untuknya

Untuk sebuah rasa cinta yang kini telah terpau di dalam hatinya

Namun dikala semua ada

Kenapa rasa tak percaya kembali bangkit

Kembali bangkit oleh sebuah asa yang ada dalam diri sendiri

Kini telah ku rasakan kasih yang ia berikan

Kasih yang tak semestinya ku pertanyakan

Namun disaat semua telah tergalau

Apa daya tangan-tangan kecilku ini

Tangan yang tak selamanya dapat merengkuh semua as yang ada

Aku dalam kesendirianku

Dan aku dalam sebuah kenikmataan yang ku jalani

Semua yang ada dalam diriku hanyalah untuknya

Untuk sebuah asa yang ada

Setelah sekian lama tak mengenal cinta

Apa ini yang ku rasakan tentang cinta itu

Cinta yang selalu hadir dalam anganku

Untukmu ku berikan semua

Untukmu ku ada disini

Danaku tak mau kau menghilang kembali dari hadapanku

Cukup untuk itu aku hadir dan cukup untuk ini ku berada disini 

kisah-kisah

Kisah-kisah yang tak berujung

Kisah yang selalu menyisakan sebuah pertanyaan

Sebuah rasa yang tak menentu

Kisah yang kini banyak ku alamo

Antara kenyataan dan ketidak sadaran

Antara sebuah angan dan illusi

Yang sedikit terbatasi

Batas pemisah yang tak tampak

Namun semuanya pasri

Pasti dalam sebuah kenyataan

Yang semakin tak menentu dalam hal yang jarang diketahui

Namun kini

Kini ku merasakan hal yang berbeda

Apa karena semua ini tentang semua yang ku lakukan 

berkah hujan

Hujan kali ini membawa sesuatu yang berbeda

Dalam setiap sore yang berubah-ubah

Dikala mendung datang dan dikala sang fajar mulai menyingsing

Meniggalkan lembayung nan elok ketika tanpa hujan

Dipesisir ini

Aku dan kamu yang ada disini

Dikala semua telah tak dianggap

Hanya aku dan kamu yang menikmati semua ini

Menatap jauh kepada ombak yang beriak

Berkejar-kejaran tanpa lelah

Menggoda aku dan dia

Yang sedari tadi hanya berani saling memandang

Dingin yang membawa semua ini

Berjalan dengan sendirinya

Disaat yang penuh dengan sebuah godaan

Akhirnya serahku kepadamu

Cumbuan mautmu telah membutakan semuanya

Kenikmatan yang kau berikan malamini sebagai tanda

Tanda sayang dan kasihmu

Semua berlalu begitu indah

Begitu manis

Begitu tak dapat dilukiskan dalam kata-kata

Untukmu semua telah ku berikan

Untukmu ku serahkan

Dan untukku jiwa dab ragamu

Kasihku takakan berhenti dan sayangmu tak akan lekang

Samapaikapanpun . . .

Untukmu kekasihku 

hilangnya sebuah cinta

Semua yang telah terjalani

Semua yang berjalan dengan tenang

Tak ada yang terusik

Tak ada yang mengusik

Sebuah ketenangan yang jadir dalam setiap diri anak manusia

Yang sedang terluka dan berusaha untuk kembali percaya akan sebuah cinta

Yang telah lama tak pernah dirasakan kembali

Dalam biduk-biduk yang indah

Dalam suka duka yang terkadang dialami

Ketika ku hadir disini

Di sebuah asa

Yang akan kembali ku percaya

Sebuah perbedaam

Entah yang keberapakali akujuga tak yakin

Yang ku ingat adalah semua mebuatku kecewa

Dengan semua yang ada

Tangis dan sesalku

Tak akan berguna sama sekali

Namun asa yang kini ku miliki harus kembali ku hancurkan

Sebuah asa yang selalu ada dalam hati ini

Tetes-tetes air mata kembali mengalir

Tak terasa

Yang ku rasakan adalah kesedihan yang mendalam

Bukan untuk mereka yang telah mengecewakan aku

Namun untukku yang terlalu bodoh dengan semua yang ada

Ku terima semua dengan sebuah kelapangan dan ku sempatkan waktuku

Walau sebenarnya aku tak begitu minat

Namun dikala waktuku telah terbujuk oleh semua yang ada

Hanya sakit yang kini ku rasakan

Dicampakan dengan semua

Aku yang tak selalu tau dan aku yang terlalu mudah

Cinta sepertinya tak pernah berpihak sama sekali kepadaku

Semua telah hilang bersama

Hilangannya sebuah cinta yang ku yakini 

tangisku

Tangisku membuncah malam ini

Tetes-tetes air mata tak trtahankan lagi

Yang ku rasakan hanya rasa sedih yang selalu hadir

Dalam setiap sepinya malam ini

Yang selalu ada dalam semua sisi manuasia

Setegar apapun

Semua pernah merasakan rasa sakit dan tangis

Munafk jika tak pernah

Semua pernah

Sedih yang terlampiasakan dengan tetes air mata lebih berguna dibandingkan

Meluapakan kesedihan dengan sebuah emosi

Percuma menyesali apa yang telah terjadi

Semua tak akan pernah kembali

Guratan-guratan kasih yang telah terlukiskan dalam lembaran-lembaran

Lembaran hati yang sebagian masih kosong

Semua lembaran yang ada

Telah terlukiskan nama-nama sebagian dan kisah-kisah nan indah

Tangisku disini

Diayunan renata ini

Ditemani oleh wangi bunga-bunga dan terbang indah sang kupu-kupu

Nan gemulai berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain

Bunga mawar yang indah nan angun namun sombong

Tak seperti sang melati yang harum semerbak

Penuh dengan kerendahan hati

Semua tlah berbaur

Seperti sifat-sifat manusia yang lain

Tak ada yang sama

Saling egois dan sedikit yang benar-benar ingin berbagi

Ku nikmati semua yang ada

Ku berikan semua dengan sebuah angan yang indah

Walah aku harus jatuh bangun untuk semua ini

Yang ku miliki bukan milikku

Yang ku punya bukan punyaku

Semua hanyalah pinjaman

Air mata tak juga berhenti

Hingga ku lelah disini 

problematiak remaja

Probelmatika seorang remaja

Tentang sebuah kisah

Kisah cinta yang selalu diagungkan

Terkadang dimunafikkan

Janji-janji yang selalu diucapkan

Hanya menjadi sebuah janji

Yang kini teralami

Namun disaat semua telah hadir

Cacian dan makian tersebut hancur

Oleh sebuah senyum dengan penuh keikhlasan

Serta permintaan maaf yang terucap

Mungkin semua hanya gombal semata

Namun semuanya begitu indah

Tampang yang rupawan dan kaya materi yang mereka cari

Sungguh semuanya masih dalam materi

Kini ku hanya memandang dan sebuah senyum nyinyir diatara mereka

Lucu dan terkesan aneh

Namun semuanya nyata

Semuanya teralami

Bukan hanya sebuah kisah-kisah fiktip

Kisah yang kini ada dan mungkin banyak yang mengalami

Sama tak ada yang berbeda

Tampang yang rupawan dan semua yang mereka miliki

Menjadi daya taraik sendiri

Tak seperti yang selalu mengatas namakan cinta

Semua berbeda

Tapi inilah kenyataan

Aku yang melihat

Walau aku tak mengalaminya

Namun kesunyian yang selalu menemaniku

Kisah ini ku tutup disini

Setelah mereka berlalu dari hadapanku . . .

 

Jogja, 06 Agustus 2010 at 01.05 pm

rintik air

Rintik air muali turun

Suasana berganti

Dari yang panas menyengat menjadi dingin

Perubahan yang mendadak

Yang tak wajar

Musim-musim yang berlalu dengan indah

Dan semua hal yang berganti-ganti

Tak ada yang bertahan dalam satu keadaan

Suatu saat semua mengalami kebosan

Yang semakin hari semakin melanda

Entah itu diri sendiri maupun diri orang lain

Yang pasti dalam sebuah formasi semua dapat berubah

Tak ada manusia yang ingin terjerumus dan berada dalam satu lingkungan tertentu

Kini semua telah terjawab

Dengan sebuah asa-asa yang ku tuliskan

Walau hanya akan menjadi sebuah asa

Namun tak ada masalah untukku

Untuk semua yang ada

Sebuah keinginan yang entah kapan akan terwujud 

menikmati kenangan

Tak ada yang mengalir

Tak ada yang bergerak

Tak ada yang berubuah

Semua masih sama

Masih seperti yang dulu

Yang selalu setia menemaniku

Selalu ada disini

Disetiap kesendirian dan kesunyian

Yang selalu ada dalam diriku ini

Sore berganti dan malam mulai menyapu kalbu

Memberikan sebuah ketenangan kepada semua jiwa

Memberikan rasa nyaman dan menghapuskan rasa penat

Namun . . .

Aku merasakan hal yang berbeda

Dalam semua perbedaan yang ada

Kesendirianku membawa anganku

Melayang jauh

Ke masa-masa lalu yang indah dan pahit

Masa yang amat menyenangkan

Dimana masa itu masih ada sebuah permainan

Mainan yang begitu indah dan menunjukkan sebuah sportifitas

Kebersamaan dan sebuah persahabatan

Tak seperti masa sekarang

Masa kecil anak-anak yang berbeda

Seperti tak ada kebersamaan

Selalu dihadapkan dengan semua perangkat teknologi

Dan jenjang jurang pemisah semakin terlihat

Tak seperti masa dulu

Lahan bermain telah berganti

Sawah-sawah nan asri dulu

Kini telah tertanam pohon-pohon beton nan kokoh

Seperti tak ada yang tersisa

Tarian kunang-kunang kembali menemaniku malam ini

Dari dahan pohon ini

Ku masih menikmati kendahan sebuah masa lalu yang indah

Tempat yang terasa lapang dan jauh dari semua teknologi

Pohon-pohon nan rindnag dan bermandikan cahaya rembulan

Yang masih dapat ku nikmati dulu dan sekarang

Walau tak sebanyak dulu 

tak statis

Aku yang selalu berbeda

Selalu berubah-ubah

Seperti halnya ia saat dahulu

Namun sekarang

Sekarang ku tak mau berganti-ganti

Telah ku tutup semua yang menggangguku

Telah ku belenggu semua menjadi yang kamu

Tak ada yang seindah kamu

Tak ada yang sama seperti kamu

Kamu adalah yang pertama

Dan kamu adalah yang terakhir

Kini saat kamu mulai menghilang dari pandanganku

Dan saat semua telaha ada disini

Jarak yang kamu permasalahkan

Walau tealh tak ada bisik suaramu lagi

Dan tak ada yang mengucapkan kata-kata nan manis

Tanpa belaian mesramu disaat malam

Dan menjadikan aku tak biasa

Dua tahun aku tersiksa karena mu

Dan saat ini aku tak mengerti akan arti cinta yang kamu berikan

Hanya rasa sayangku yang kamu pertanyakan

Tak pernah lelah air mataku

Namun semua tak berguna karena kamu . . .

Kamu tak peduli lagi dengan semua yang ku berikan

Sekarang ku hanya dapat memandang bingkai lukisan dirimu

Semoga kamu akan abadi didalam hatiku .. . 

kamu yang memulai dan kamu yang mengakhiri

Kamu yang memulai dan kamu juga yang mengakhirinya

Aku hanyalah seorang pemain

Yang menuruti naskah-naskah yang telah kamu buat

Aku hanyalah seorang pesuruh

Namun aku juga mempunyai hati

Jarak-jarak pemisah yang ada

Dan jarak-jarang yang membedakan

Semua ini

Maka ku pilih untuk mengakhiri semua

Mengakhiri semua perih akan sebuah cinta yang ada

Selama iniku hanya diam

Namun kau tak merasakan apa yang ku rasakan

Kini setelah kau membenciku

Aku lebih baik disini

Lebih baik tanpa sebuah siksaan batin yang ada

Hanya rasa-rasa yang kini ada

Semua harus terhapuskan

Semua asa yang kau berikan terpaksa ku hapuskan

Walau sakit yang ada

Namun ku yakin ini yang terbaik

Tanpa adanyasebuah cinta yang kembali hadir

Hanya sepi yang kini menemaniku

Seperti dahulu

Sepi yang setia menemaniku . . .

Tanpa hadirmu aku selalu sendiri

Semoga kamu bia bahagia dengan semua yang kau pilih

pelacuranku

Pelacuranku datang kembali

Dalam sebuah asa yang kuingkinkan

Namunaku juga tak tahu apakah ini semua akan menjado nyata

Atau tidak

Namun kepastian yang kini datang kepadaku

Saat-saat yang tak menenti dan saat yang kini datang kambali

Namun alangkah indahnya jika semua menjadisatu dalam kebersamaan

Yang kini akan ku wujudkan 

ku jalani semua

Kini semua harus ku jalani dengan semua yang ada

Ku terima semua dengan baik

Apapun yang telah terjadi dengan semua yang ada

Namun aku bukanlah orang yang baik untuk semua

Telah ku jalani dengan apa yang ada

Saat-saat yang tak menentu

Saat yang penuh dengan tanda tanya

Serta semua yang hancur berkeping-keping

Kini ku jalani semua dengan apa adanya

Yang dulu hanya sebuah asa kini harus ku wujudkan

Untuk sebuah mimpi

Mimpi yang indah dalam anganku

Namun aku harus percaya bahwa semua akan indah

Saat ini dan saat-saat sesudah ini

Yang kini entah kemana lagi aku harus mencarinya 

masa lalu

Kembali ku teringat dengan masa yang suram

Masa yang selalu ada dalam setiap diri manusia

Masa-masa yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya

Masa yang kini harus ku lalui dengan sedikit rasa kecewa

Namun

Aku harus tegar menghadapi semua yang ada

Masa-masa yang indah kini harus ku lewati begitu saja

Namun keindahan yang penuh dengan tipu daya itu berhasil ku lewati

Walau sekarang belum muncul apa yang seharusnya ku tunggu

Ku bahagia dengan semua yang ada

Dalam asa-asa yang telah menutup semua yang ada 

kupu-kupu

Kupu-kupu nan indah kembali menampakkan diri

Dimusim yang tak menentu ini

Antara panas dan hujan

Yang membuat semua berlalu

Dan banyak penyakit yang tumbuh dengan baik

Ku lihat keluar dari balik kaca pembatas

Diatas rumput yang segar karena hujan semalam yang baru berhenti

Sepasang kupu-kupu nan indah berkejar-kejar

Tanpa menghiraukan semua yang ada

Bermain diantara rumput yang basah dan bunga yang bermekaran

Hanya bunga rumput yang ada diluar sana

Melambai terhempaskan angin yang datang

Membawa hawa dingin

Kupu-kupu itu semakin banyak

Tak digubris walau disana ada sepasang manusia yang sedang bermesraan

Namun kemesraannya tak seperti pasangan kupu-kupu nan indah itu

Berkejaran dan menari-nari

Lama sudah aku tak pernah memandang pemandangan itu

Inginku berlari bersamaanya

Namun . . .

Ku hanya bisa memandang dari sini

Celoteh burung ku dengar kembali

Yang hampir tak pernah u dengarkan dikota

Burung yang bertebaran bebas

Bertengger diatas pohon palem dan cemara nan indah

Memberikan suasana nan sejuk

Tentram dan mengisi

Namun tiba-tiba

Angin kencang datang menggoyahkan semua yang ada

Burung yang bertengger telah pergi

Kupu-kupu yang berkejar-kejaran telah hilang

Entah kemana

Bunga illang terayun-ayun dengan gemulai

Langit mendadak murung

Seperti iri kepada beberapa kupu-kupu yang berkejar-kejar

Titik-titik air hujan mulai menetes

Membentuk danau-danau kecil di cekungan tanah

Mataku terus mencari

Ku berjalan mendekari kaca pembatas

Ku tatap dengan tajam diluaran sana

Namun tetap tak ada

Kemana mereka pergi

Haruskah aku menunggu lagi ia datang

Entahlah,

Bisik tetesan air hujan dan lebatnya membuatku tak dapat melihat

Kembali ku duduk disini

Melamun dan menanti semua kembali

 

Jogja, 28 Juli 2010 @ 01:28pm SMA ISLAM 1 YOGYAKARTA

Untukku dan keluargaku

Senja berganti dan suasana beralih

Dengan ketenangan yang kini ku rasakan

Malam yang mulai beranjak

Memberikan sebuah kenikmatan

Tanpa kebisingan dan tanpa hiruk pikuk

Hanya sepi dan sesekali nyanyian jangkrik, kodok dan kawan-kawannya

Memberikan nuansa damai dalam kalbu

Kalbu yang sedang bimbang dengan semua yang harus dipilih

Sebuah pilihan yang terkadang memang harus terasa berat

Dikala semua menjadi prioritas dan semua tak ada yang mengalah

Bukan saja aku, dia atau mereka

Namun sebuah kebimbangan yang dimiliki seoranganak manusia

Yang kini sedang galau dalam sebuah nuasa cinta

Namun disini

Aku mendapatkan sebuah kenikmatan yang sesungguhnya

Kenikmatan yang tiada duanya

Tentang sebuah kebebasan

Tanpa adanya paksaan

Dari pihak manapun

Yang kini membuatku ternenung untuk segera memilih

Mana yang terbaik untukku dan semua yang ku inginkan

Bukan hanya untukku tapi juga untuk keluargaku