Rabu, 08 September 2010

malam dingin

Malam yang dingin

Ku berbaring disini sendiri

Tanpa teman

Telah lama ku berharap

Namun kenangan denganmu tak mungkin terlupakan begitu saja

Malam yang syahdu

Semua ku berikan kepadamu

Walau ku tahu

Kau akan meninggalkanku esuk hari

Jika tugasmu malam ini telah selesai

Dan entahlah . . .

Kapan ku bisa menikmatimu lagi

Deru ombak dan wangi pasir serta cahaya lilin

Yang menjadi saksi kita

Gubuk-gubuk peristirahatan yang nyaman

Angin laut yang menerobos masuk

Menggoyahkan nyala lilin

Memberikan suasanya romantis

Dingin yang menyerbu

Telah tergantikan dengan hanganya dekapanmu

Hati yang dulu bimbang kini telah terobati

Walau . . .

Esuk akan kembali sakit

Tulusku untukmu

Entah kamu telah berapa kali ku tak peduli

Guratan cerita pantai masih membekas

Memberikan ruang tersendiri

Hingga detik ini ku tak dapat berlari

Berlari untuk mengganti hati

Walau kau akanmelupakanku

Namun kamu akan selalu ada dihatiku

Dukamu adalah dukaku

Bahagiamu adalah bahagiaku

Namun dukaku belum tentu menjadikan duka pada dirimu

Inilah aku

Aku yang selalu ingin menjadikanmu

Orang yang berarti

Dan mengartikan kasih sayang

Namun malam ini ku sendiri

Hanya bayangan tentang kamu yang ku rasakan

Bayangan yang membekas didalam hati

Tetes air mata tak terasa jatuh

Semua kenangan tentang dirimu

Kan selalu ku simpan

Entah telah berapa lembar kisah–kisah ini

Kisahku tentang kamu

Namun ku sadar dengan semua yang ku punya

Ku bukanlah orang yang berada

Kisah ini ku tutup untuk malam ini

Walau ku sendiri

Namun hangatnya dirimu tak akan tergantikan

Samapai kapanpun . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar