Rabu, 30 Juni 2010

tetes-tetes air mata

Tetes-tetes air mata

Kembali mengalir

Tanpa terkendali

Hati ini terlalu lelah menahan semua yang ada

Menahan apa yang telah lama ingin ku ungkapkan

Namun

Ketika aku berada dihadapannya

Tak ada sepatah katapun yang terucap

Hanya senyum nyinyir yang saat itu terlontar

Tak banyak kata

Hanya air mata yang mengalir

Kini saat ku jauh dan tak ingin bertemu

Kriing

Suara telepon berdering

Tanpa rasa ragu ku jawab

Dan hanya tetes air mata yang kembali mengalir

Malam yang larut

Sunyi sepi

Sepertinya malam ini akan membuatku lelah

Dengan tangisan sendu yang tak tahu untuk apa

Yang ku inginkan hanya

Dirinya

Sampai kapanpun

Namun seperti . . .

Semuanya sulit untukku

Untuk membedakan mana yang asli

Dan mana yang palsu

Semua hanya sebuah kerinduan

Atau karena aku terlalu mencinta

Mencinta yang tak tahu sampai kapan

Akan berakhir

Apa ia tak merasakan apa yang ku rasakan

Malam-malam seperti ini

Hanay kesendirian yang menemaniku

Tetes air mata takberhenti juga

Membuat mataku sembab

Namun mungkin itu pelampiasanku

Hanya kesendirian dan kesedihan yang menemanuku

Hingga saat ini . . .

pilihan-pilihan

Pilihan-pilihan yang mempunyai banyak resiko

Pilihan yang berjalan dengan seimbang

Dikala semua menjadi satu dalam kebimbangan

Dikala semua menjadi pilihan yang pasti

Saat-saat indah yang kini memudar

Saat-saat semua dalam kehancuran

Retak-retak yang mulai datang

Dengan perlahan namun pasti

Memberikan efek yang sangat jelas

Keterpurukan bagi yang belum siap

Namun jika kita mulai dari bawah maka

Semua akan terlihat

Tak ada rasa kecewa

Tak ada rasa berhutang

Semua berjalan apa adanya

Seperti roda

Yang selalu berputar dengan kepastian

Tak akan pernah ia menetap

Terkadang ada diatas titik jenuh dan terkadang

Ada dibawah titik jenuh

Kanan

Kiri

Atas

Bawah

Semua pernah mengisi

Semua pernah merasakan

Tak akan ada yang abadi

Jika kita dari bawah maka

Dan berjalan dengan pelan maka

Saat kita ada diatas kita dapat melihat lagi kebawah

Seperti ketika kita berjalan naik

Tak akan terkagetkan disaat kita ada kembali turun

Tenang dan penuh tawakal dengan semua yang terjadi . . .

Minimal Resiko-Resiko

Terkadang apa yang dipandang orang tentang kita itu berbeda

Dikala suka maupun duka

Dikala ada yang harus mengalah

Aku bukanlah orang yang sering membandingkan keadaanku dengan orang lain

Tapi terkadang semua memandangku berbeda

Kesederhanaanku mungkin yang dianggap aneh

Telah lamu ku meninggalkan dunia gegap gemita

Untuk apa aku berada didunia tersebut namun aku tak sehat

Bukankah lebih bahagia denagn kehidupan yang ku alami sekarang

Setelah semua ku lepas

Hanya ada pilu dan nestapa yang ku rasakan

Namun tak mengapalah

Pandangan orang mungkin berbeda

Ada yang menomor satukan materi

Bagiku materi tak begiu penting

Yang ku rasakan dan yang ku anggap penting adalah

Bagaimana aku dapat bahagia dengan semua keadaanku

Setelah semuanya habis

Dan tak ada sarupun yang tersisa

Mencoba membangun dari awal itulah hal yang tersulit

Berbeda jika mereka yang ada karena dari orang yang berada

Bukan seperti aku yang harus menyisihkan sedikit keringat

Itupun jika aku tak boros

Namun kenyataan

Tak pernah ada materi yang terkumpul

Namun aku merasakan bahagia dengan apa yang ku alami

Walau mungkin aku tak bisa membeli sperti mereka

Namun aku dapat membahagiakan diriku sendiri

Setidaknya aku tak pernah mencela siapapun

Namun aku harus sadar

Semua itu mempunyai jalan

Aku bisa jika aku mau

Inginku berjalan lebih jauh lagi

Namun rasa yang selalu ada untuk merdeka dari jajahan orang lain

Ini yang selalu membebaniku

Ku mencoba semua jalan

Hingga ku mencoba jalan yang terburuk

Mencoba menjual diri . . .

Namun aku tak begitu menikmati semua yang ku lakukan

Hingga ini menjadi sebuah pilihan terakhir

Menjalani semua dengan apa adanya

Tapi bukan jual diri seperti dulu

Mencoba mencari keuntungan dengan berbagi hasil

Namun sepertinya tak berjalan mulus

Banyak rintangan yang ku hadapin

Aku tak menyerah

Jika dalam 12 bulan tak ada perkembangan maka hanya ada satu jalan

Jalan untuk merubah semua

Merubah management

Merubah semua

Merubah susunan yang ada

Menambah apa yang ingin ku jual

Setidaknya bukan hanya aku

Tapi aku ingin selalu menjadi yang pertama

Semua akan menjadi sesuai dengan apa yang ada dalam piukiranku

Dan semua anganku

Tak akan lagi ada rasa sepi . . .

Semua kan berjaya

Namun aku akan lebih berhati-hati lagi dengan apa yang ada

Semua beresiko

Namun aku ingin meminimalkan resiko-resiko tersebut . . .

remang malam

Dalam remang dan keindahan malam

Dengan pancaran sang purnama yang merindu

Menikmati malam yang indah dialam terbuka

Hanya akan ada sebuah asa yang hadir

Ingin kembali menikmati seperti dahulu

Bermain dialam terbukan nan luas

Namun sangat disayangkan sekarang

Tak ada tempat seperti dulu mainan anakpun telah berubah

Semua serba teknologi

Tak seperti dulu yang mendorong kreatifitas dan kebersamaan

Mendorong hal yang terindah dengan sejuta makna yang terpendam

Namun ku nikmati alam yang ada malam ini

Dengan kesendirian dan dengan sebuah kebahagiaan

Yang ku rasakan sekarang adalah keindah dalam segala nuasa

Meninggalkan perangkat-perangkat teknologi yang telah menyita waktu

Berkutat seharian dengan memandang semua yang tak pasti

Namun malam ini

Aku lupakan semua

Hari ini adalah kebebasan yang ku rasakan

Kebebasan untuk kembali merasakan alam yang telah hilang

Jauh dari keramaian dan ku nikamti semua dengan rasa senang

Sendiri untuk merubah semua yang ku rasakan

Tanpa ada beban

Hanya riang yang ku rasakan . . .

Melupakan semua beban yang ada

Tanpa adanya duka yang berarti . . .

Selasa, 29 Juni 2010

ku terima apa adanya

Ku jalani semua dengan keiklahasan

Ketabahan dan ku terima apa adanya

Dengan sebuah keharmonisan

Cerita yang selalu menemaniku

Cerita sedih

Cerita senang

Ataupun cerita tentang penghianatan

Cerita tentang kesetian

Perselingkuhan dan kemunafikan pasangan

Normal

Biseks

Dan tak lazim sekalian

Gay, homo, lesbi

Atau apapun lah istilahnya

Tertuang rapi dalam kata-kata yang berambigu . . .

Antara cerita

Sajak

Ataupun mungkin itu puisi

Entahlah

Aku sendiri juga tak mengerti akan apa yang ku alami

Tulisanku yang terkadang lucu

Sedih

Bahagia

Ataupun malah tak dianggap sama sekali

Namun ku nikmati duniaku

Dunia yang terkadang aneh

Ingin ku akhiri semua ini

Namun aku juga tak tahu harus darimana

Terlalu axiz bermasalah

Menghilangpun bermasalah

Haduh . . .

Ribet sekali rasanya

Tapi ya inilah hidup itu

Selalu mempunyai dua pilihan yang terkadang terlihat aneh

Dan tak sesuai dengan apa yang kita inginkan . . .

Senin, 28 Juni 2010

Ing papan ngendi wae, Gusti Allah mesthi paring rejeki marang sapa wae sing gelem nyambut gawe . . .

kerinduan

Sang purnama meninggi dengan cahaya yang elok

Kembal ku termenung ditemapat favoritku

Didahan pohon beringin nan rindang yang ada disamping halaman

Alunan musik alam yang menyayat hati

Meninggalkan perih dalam hati

Menyisakan luka

Air matapun tak berhenti mengalir untuk sebuah luka atas cinta

perbedaan malam

Malam-malam ini tak seperti biasanya

Setelah berdiam dan bercanda sejenak dengan sikecil ku teringat

Dikala dahulu tentang masa kecilku

Masa yang ku dapatkan dengan penuh bahagia dan keharmonisan

Namun kini . . .

Semua hanyalah kenangan masa lalu

Kini setelah semua berjalan dan berkembang

Seiring dengan berjalannya waktu maka

Semua akan sirna menurut merekas

Namun apa yang ku alami akan selalu membekas dalam hati

Membekas dalam kenangan yang tak akan terlupakan begitu saja

Tetesan air mata tak terasa telah mengalir

Seperti kata pepatah mungkin . . .

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya

Tapi aku ingin berubah

Ingin menjadi orang

Tak selamanya kan aku akan berkutat dalam kemiskinan

Aku selalu ingin berubah dengan semua keinginan yang ada

Namun dikala semua tinggal mewujudkannya kenapa harus hilang

Hilang dan pudar tak membekas sama sekali

Asa itu tinggal asa

Kembali air mata tak tertahankan

Menetes membasahi kedua pipiku

Entah apa yang terjadi jika si kecil mengetahuinya

Dulu kisah-kisah itu tak pernah ku ingat

Namun seiring dengan cacian yang timbul

Dengan apa yang mereka katakan tentang aku

Serasa tubuh ini lemas tak berdaya

Hanya sepi yang menemani

Hanya kerinduan yang terpikirkan

Hingga tak terasa

Malam semakin larut

Dan suasana semakin menyepi

Tanpa ada suara selain hewan malam

Dan suara isak tangisku

Sendiri

Dan mungkin selamanya akan sendiri

Namun aku akan berubah dengan apa yang ku miliki . . .

Jarak-jarak pemisah

Jarak-jarak yang memisahkan kini harus terhapuskan

Dengan kata-kata cinta yang manis

Kata-kata yang terkadang aneh

Dengan sebuah keyakinan yang  harus ku nikmati

Kenyataan yang kini enggan berbalik

Hanya menyisakan duka

Dan rasa kecewa

Namun aku tersadar

Jarak mungkin yang membuat ia berpikir dan memutuskan itu

Aku belum pernah merasakan hal yang seperti ini

Sebuah hal yang tak bisa ku terima

Kata-katanya yang selalu diucapkan

Namun aku juga tak akan kecewa

Mungkin cinta tak pernah bersahabat denganku

Hingga aku merasakan seperti ini

Disaat-saat yang tak menentu dan disaat-saat aku ingin

Aku hanya bisa diam

Air matapun menetes tanpa diminta

Menerawang jauh hingga tubuh ini lemas . . .

Tanpa ada harapan yang bisa ku nikmati

Selamat tinggal cinta

Jangan buat aku percaya lagi akan makna cinta . 

The Inspiration of Erika Dwi Kustanti

Ku nikmati dalam sepi

Menunggu sebuah  cerita yang tak akan usai

Kata-kata nan indah dan penuh makna kini terucap

Saat-saat semua telah menjadikan sebuah cerita cinta

Cinta yang sepertinya terdegar  aneh

Namun dalam lamunan ku

Sepertinya cinta itu indah

Berbeda dengan kenyataan yang ku alami

Cinta yang pahit yang ku temukan

Perbedaan usia

Perbedaan status

Dan semua yang ku anggap berbeda

Tak ada yang menyetujui semua

Hanya berjalan sesuai dengan apa adanya

Hingga suatu hari akan hilang entah kemana

Hingga ku tersadar  akan hadirnya yang hanya membuatku tersakiti

Tapi perasaan ini takmudah untuk berubah

Selalu ada rasa tentang dia yang kini terpaksa

Terpaksa ku berdiam

Hingga semua berlalu

Dalam kebimbangan yang tak sama

Hingga ia kembali mengisi ruang kosong dalam hati ini

Ruang yang selalu penuh tanya tentang dia

Tentang keseriusan ataupun tentang kebiasaan dia

Namun ku nikmat semua setelah

Kegagalan demi kegagalan

Tanpa sebab yang pasti

Angka-angka usia ku teleh bertambah

Namun, dimanakah aku kan menemukan tambatan hatiku

Tak hanya untukku

Tapi aku jalani semua ini untuk keluargaku

Bukan hanya kesenangan batinku saja . . .

Ya Tuhan, dekatkanlah hamba kepada pasangan hamba . . .

Terima kasih atas dikabulkannya doa hamba . . .

Amien

 

Inspirasi oleh Erika Dwi Kustanti by Abie’- Adriie Adriansyah (26 Juni 2010 @ 03.03 pm)

Introductions Cinta

Cinta kini melukaiku lagi

Dalam keindahan hari

Dalam keramaian malam

Yang sendu

Tetesan air

Seakan tak berhenti

Setia menemaniku

Dalam saat-saat tertentu

Hanya ada asa yang kini ku lambungkan

Hanya diam yang ada

Dalam kepiluan yang ada

Tanpa berpikir lagi

Tanpa suatu hal yang terhambatkan

Kini saat semua serasa hancur

Tak bertepi dengan semua yang ku rasakan

Hanya ia yang mungkin mampu untuk menenamiku

Dan menghiburku

Namun malam-malam yang ku rasakan bersamanya

Kini enggan lagi menyatukan

Hanya pilu dan kesenduan yang ku nikamti

Dikesendirianku

Dalam lamunanku

Dalam sepi ku

Hanya kata-kata yang mampu untuk menemaniku

Kini ku nikamati semua 

Jumat, 25 Juni 2010

Yang Ku Rasakan

Kini apa yang ku raskan sangat berbeda

Saat yang seharusnya penuh dengan kaish sayang

Kini telah ku dapatkan apa yang seharusnya ku daoatkan

Hanya secercah asa yang tak sama dengan yang lain

Namun apa yang ku miliki sekarang akan ku jaga hingga titik penghabisan

Yang tak pernah habis oleh kata

Dan tak akan pernah usai oleh kisah

Entahlah telah berapabanyak kisah yang mencerutakan tentang ini

Namun ku hanya terdiam

Tak banyak kata yang mampu untuk ku ucapkan

Dan telah lelah mulut ini untuk berkata

Yang ku lakukan hanyalah diam membisu

Dalam kesendirian ku coba membagi rasa

Dengan kesunyian yang selalu setia menemaniku

Hanya ia yang selalau setia menemaniku dalam kesendirian

Tanpa adanya seorang peduli dengan apa yangterjadi dalam hidupku

Karena ia datang dan pergi

Mungkin aku tidak percaya cinta

Namun karena cinta juga aku merana

Sebuah kata yang kini menyiksaku

Namun aku percaya

Ia akan membawa sebuah kebahagian dibalik semua ini 

Kawan, Sahabat, Lawan, dan Cinta

Antara kawan, sahabat, lawan, dan cinta

Antara perbedaan yang sangat mencolok

Menghilangkan sesuatu yang tak pasti

Sebuah pengorbanan yang tak

Dari kawan bisa menjadi sahabat

Dan sahabat menjadi lawan

Namun dapat juga itu semua menjadi cinta

Dan akan berakhir menjadi lawan

Terkadang cinta datang di temapat yang tak semestinya

Merusak sebuah persahabatan

Namun cinta juga dapat menjadikansemua itu semakin dekat

Tapi sedikit yang bisa mengartika

Tak ada yang peduli

Setelah virus cinta datang

Sebagian merelakan persahabatan hancur

Namun tak sedikit juga kawan yang mempertahankan

Dan setelah cinta pergi dan semua hancur

Yangtertinggal ada lawan dan ras benci . . .

Kamis, 24 Juni 2010

Yang Berbeda

Kini apa yang ku raskan sangat berbeda

Saat yang seharusnya penuh dengan kaish sayang

Kini telah ku dapatkan apa yang seharusnya ku daoatkan

Hanya secercah asa yang tak sama dengan yang lain

Namun apa yang ku miliki sekarang akan ku jaga hingga titik penghabisan

Yang tak pernah habis oleh kata

Dan tak akan pernah usai oleh kisah

Entahlah telah berapabanyak kisah yang mencerutakan tentang ini

Namun ku hanya terdiam

Tak banyak kata yang mampu untuk ku ucapkan

Dan telah lelah mulut ini untuk berkata

Yang ku lakukan hanyalah diam membisu

Dalam kesendirian ku coba membagi rasa

Dengan kesunyian yang selalu setia menemaniku

Hanya ia yang selalau setia menemaniku dalam kesendirian

Tanpa adanya seorang peduli dengan apa yangterjadi dalam hidupku

Karena ia datang dan pergi

Mungkin aku tidak percaya cinta

Namun karena cinta juga aku merana

Sebuah kata yang kini menyiksaku

Namun aku percaya

Ia akan membawa sebuah kebahagian dibalik semua ini