Rabu, 08 September 2010

tangisku

Tangisku membuncah malam ini

Tetes-tetes air mata tak trtahankan lagi

Yang ku rasakan hanya rasa sedih yang selalu hadir

Dalam setiap sepinya malam ini

Yang selalu ada dalam semua sisi manuasia

Setegar apapun

Semua pernah merasakan rasa sakit dan tangis

Munafk jika tak pernah

Semua pernah

Sedih yang terlampiasakan dengan tetes air mata lebih berguna dibandingkan

Meluapakan kesedihan dengan sebuah emosi

Percuma menyesali apa yang telah terjadi

Semua tak akan pernah kembali

Guratan-guratan kasih yang telah terlukiskan dalam lembaran-lembaran

Lembaran hati yang sebagian masih kosong

Semua lembaran yang ada

Telah terlukiskan nama-nama sebagian dan kisah-kisah nan indah

Tangisku disini

Diayunan renata ini

Ditemani oleh wangi bunga-bunga dan terbang indah sang kupu-kupu

Nan gemulai berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain

Bunga mawar yang indah nan angun namun sombong

Tak seperti sang melati yang harum semerbak

Penuh dengan kerendahan hati

Semua tlah berbaur

Seperti sifat-sifat manusia yang lain

Tak ada yang sama

Saling egois dan sedikit yang benar-benar ingin berbagi

Ku nikmati semua yang ada

Ku berikan semua dengan sebuah angan yang indah

Walah aku harus jatuh bangun untuk semua ini

Yang ku miliki bukan milikku

Yang ku punya bukan punyaku

Semua hanyalah pinjaman

Air mata tak juga berhenti

Hingga ku lelah disini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar