Senin, 30 Juli 2012

yang terlewatkan

malam terlihat begitu indah
langit bersih tanpa ada bintang yang berkelip
hanya pancaran kilau emas sang rembulan yang merayu
merayu mata untuk menikmati keelokannya
angin dingin bergerelia menjalari tubuhku
yang tidak terbalut oleh benang-benang penghangat 
namun ku tak beranjak dari tempat ini
tuk memuaskan mataku memandang sang rembulan
yang telah lama ku lupakan
menunggu dengan seksama dan menghilangkan rasa dingin yang mulai menyerbu tubuh ini
sang penari malampun telah datang diiringi dengan sayup-sayup nyanyian kesunyian
yang menyemarakan gelap malam
berlatarkan kilau emas sang rembulan yang mulai memudar
waktu berlalu begitu saja
tak terasa ayam jantanpun kembali berkokok
menandakan kerajaan sang fajar akan segera hadir
membawa tubuh ini yang mulai melepas keawang-awang
melemah dan ketika sang fajar menyapa
hanya gelap yang ku saksikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar