Kamis, 13 Desember 2012

Sebuah Kenangan Tentang Kesunyian

Malam begitu indah dikaki gunung Slamet
Pancaran sinar rembulan yang tak terhalang oleh polusi cahaya
Sinaran rembulan merasuk masuk kedalam kamar melalui genteng kaca dikamar ini
Cahaya emasnya begitu elok diantara pekatnya malam
Kebisingan kota yang biasa ku dengarkan ketika malam datang lenyap sudah
Hanya ada nyanyia sang hewan malam yang terdengar
Jangkrik dan sang kodok yang memanggil hujan
Ku intip dari jendela kamar ini
Masih terhampar pagi yang semakin merona terkena sinar rembulan
Menguning keemasan
Sang kunang-kunangpun menari dengan lincahnya diatas permadani padi
Gemercik air dari pematang sawah memberikan ketenangan
Malam belum terlalu larut
Namun hilir mudik tak seramai kota yang selalu ku jadikan tumpuan
Kota pelajar
Yang selalu ramai dan tak kenal lelah
Sepi , mustahil bisa didapatkan dikota ini
Namun di kaki gunung Slamet ini
Aku masih bisa menemukan kesunyian
Yang telah lama ku cari
Sungai Serayu yang mengalir ini yang akan menjadi saksi bisu
Saksi bahwa aku mendapatkan sebuah hal yang ku cari
Kesunyian yang telah menghilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar