Kamis, 22 November 2012

Bagian 1

Dahulu begitu indah dan aku mengira bahawa aku yang terbaik disisinya. Telah berjalan lama aku berstatus sebagai istrinya, hingga aku telah dikarunia dua orang anak sebagai hasil pernikahanku ini. Tahun demi tahun berlalu dan semua berjalan seperti biasa, tak ada yang berbeda dari suamiku hingga dia bertemu dengan shabat lamanya Andre.

Dalam kehidupan rumah tanggaku tak ada yang janggal sama sekali, semua berjalan seperti kebanyakan rumah tangga Kalau kami sedang marahan paling banyak dia hanya akan pulang larut dari tempat ia bekerja, selalu seperti biasanya. Tak pernah ada perkelahian ataupun adu argument antar kami. Selalu seperti itu, selalu terlihat harmonis dimata tetangga. Entah mengapa aku menjadi sedikit beringas, malam ini ia tak seperti biasa. Tak menyentuhku sama sekali, bahkan ketika dikamarpun ia tak menyentuhku. Sehabis menyegarkan badan ia langsung beranjak ketempat tidur, bahkan sama sekali tak menyentuh makan malam yang telah ku siapkan untuknya.

Hati ini sedikit sakit. Ku kira aku adalah belah jiwa yang dia inginkan tapi selama ini dia jarang bercakap sama aku, menyentuhku hingga muncul dua orang anakpun sepertinya terpaksa. Dimata orangtuaku dan orangtuanyapun kami terlihat baik-baik saja bahkan jarang terlihat bertengkar. Harmonis dimata mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar