Rabu, 10 November 2010

Jangan menyerah

Tak tahu kenapa

Tak tahu kenapa

Tak tahu kenapa

Air mata ini mengalir dengan sendiri

Diiringi dengan hujan abu yang lumayan tebal

Diiringi dengan tangisan sendu sedan

Tangisan anak-anak yang ketakutan

Kepanikan orang-orang yang terlalu memikirkan harta benda

Namun semuanya

Telah berlalu

Berlalu dengan sekejap

Semua tertinggal

Hanya ada isak tangis

Dalam pandangan yang ku berikan

Nanar duka cita begitu terlihat

Tangisan sendu dan kehilangan begitu terasa

Hingga semua telah berlalu

Berlalu karena

Sang waktu telah berganti

Menggangtikan semua dengan suka cita

Menggantikan dan membuat kenangan baru

Untukmu saudaraku

Dan selalulah berusaha

Jangan menyerah dan jangan putus asa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar