Kamis, 11 November 2010

Merapi

Keindahanmu nan elok

Kini membawa sebuah derita

Membawa sebuah bencana yang telah menjadi siklus 4 tahunan

Namun keindahan panoramamu dikala kamu tertidur nyenyak sangat indah

Kini setelah kau terbangun

Kau luapkan semua energimu

Hingga banyak korban harta benda dan nyawa karena awas panasmu

Namun semuanya itu bukan salahmu

Semua telah tahu apa yang akan terjadi

Namun mereka masih mementingkan keegoisan merek

Tak mau direlokasi

Kini jerit tangis seakan menjadi sebuah duka

Isak tangis dan ketakutan yang ada

Menjdaikan sebuh truma yang mendalam

Bagi anak-anak yang kehilangan orang tua mereka

Maupun yang kehilangan saudaranya

Tempat-tempat relokasi telah dipenuh sesak

Semua bantuan dari relawan telah ada

Namun . . .

Berkali-kali mereka harus berpindah dari satu lokadi ke lokasi lainnya

Kenapa begini

Kenapa harus banyak sekali korban

Apa setiap siklusmu harus ada dengan sebuah bencana sperti ini

Untuk masyarakat sekitar

Kini ku tak akan menyalahkan siapapun

Ku hanya akan disini

Entahlah kapan kamu akan berhenti dari siklusmu

Siklusmu yang akan membawa sebuah kesuburan

Untuk tanahmu

Kini  semua akan kembali seperti sedia kala

Seperti saat kau terlelap

Cepatlah kau tenang merapi

Cepatlah kau membaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar