Minggu, 03 Juni 2012

Permainan Tradisional " DELIKAN "

 Seperti biasa senja telah datang dan kerumunan bocah-bocah semakin banyak, bersorak-sorak ditanah lapang diiring dengan senandung lagu-lagu dolanan yang sekarang mungkin sudah asing untuk didengar oleh anak-anak seusia mereka dikota.

" Yo pra kanca dolanan neng jobo, padang bulan, bulane kaya rina, rembulane ne sing awe-awe, ngelingake aja padha turu sore-sore. Yo pra kanca dolanan neng jaba, rame-rame kene akeh kancane, langite pancen sumebyar rina, yo padha dolanan sinambi guyonan " 

Senandung yang tak dapat dibilang merdu tapi sedikit memberikan sebuah kehidupan nyata untuk seumuran mereka. Ketika rembulan beranjak datang dan sang fajar kembali kepangkuannya, nayanyia anak-anak tersebut semakain terdengar nyari dan riang. Dari permainan jogjling, betengan, delikan ( petakumpet ) , engrang dan lain-lain, tapi senja kali ini mereka asik bermain delikan.Sebuah permainan tradisional yang semakin tersingkirkan dengan keberadaan internet, game consol dan lain sebangsanya.

Namun disudut kota yang terkenal akan budayanya ini masih ada segelintir anak yang setia dengan permainan tersebut, seakan tak tersentuh modernisasi namun siapa sangka anak-anak tersebut masih setia memainkan permainan tersebut walau tempat untuk bermainnya tak bisa seleluasa dahulu jamanku masih kecil.
Belum banyak rumah-rumah mewah berdiri dan dipagari dengan beton yang menjulang. Kini walau hanya segelintir anak yang memainkan namun rasa bangga akan budaya permainan ini masih melekang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar