Minggu, 14 Juli 2013

abrasi merajalela

pasir dan ombak masih saling menyapa
angin yang dahulu sepoi-sepoi bisa diandalkan
kini telah membawa ombak membumbung tinggi '

walau abrasi makin merajalela menelan bukit-bukin pasir yang
dahulu banyak ditumbuhin pohon-pohon pemecah angin
cemara udang atau entahlah apa namanya

angin yang dulu bersemarak kini hanya mengalun pelan
tak dapat menerbangkan pasir yang mulai mengering
bahkan hanya untuk menggeser seutas daun kering yang mulai berjatuhan

gemuruh ombak berlari menuju pantai
menghantam bukit-bukit pasir yang tak dapat berlari
menghancurkan perlahan-lahan dan pasti
pohon-pohon penmecah anginpun mulai tumbang
bergelimpangan tak bertuan

bahkan untuk menopang tubuhnya sendiripun tak mampu
akar-akar yang kuatpun menjadi lemat
gemburan air laut nan keras
merontokkan tebing-tebing pasir tempatnya berdiri

aku masih disini
menyaksikan gulungan-gulungan ombak
yang saling berteriak dan bekejaran
hingga mentari semakin tinggi
dan jingga tak mungkin hadir dalam sekejab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar