Selasa, 13 April 2010

akankah . . .

Disaat ku tak menentu dengan sejuta asa yang telsah membuncah

Dikala aku tak mengerti dengan apa yang ku rasakan

Hanya dengan sedikit derita yang kini tertinggal

Sekian lama akuy tak mengenal apa yang ingin ia kenalkan

Setalah ku tahu

Ku harus gigit jari dengan semua yang ku alami

Semua hanya mimpi yang ingin ku wuudkan

Ia hadir dalam mimpi

Dan dalam kenyataan ia tak ada

Ia hanya sebuah illusi

Yang terlalu ingin ku wujudkan

Kala malam kembali datang

Tanpa sang bintang dan sang purnama

Hanya nyanyian alam yang terdengar

Gemercik air menjadiakn komposer yang merdu

Ku tatap sekeliling

Cahaya dari sang kunang menyembul

Menari-nari dalam kegelapan

Sedikit waktu yang kini ada

Desir angin yang berhembus dengan lembutnya

Mencoba menusuk dari berbagai arah

Gelap yang menyelimut

Dingin yang membelai

Aku dalam kesendirianku

Menikmati apa yang ada

Konser alam yang artistik dan merdu

Tak ada falseto sama sekali

Merdu dan menyejukkan hati

Membawa ketentraman dalam hati

Tak sedikit yang masih dapat mendengar suara-suara indah ini

Hanya orang kampung yang tak mengenal kota

Bermain dalam imajinasi yang luas

Dengan faktor alam yang mendukung

Semua akankah menjadi nyata

Akankah . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar