Jumat, 19 Maret 2010

Tak Tahu Apa Yang Harus Ku Perbuat

tak tahu apa yang harus ku perbuat

kini aku tak tahu

hanya sepi sendiri yang ku tahu

tanpa adanya sebuah kenangan yang tertinggal

mau dibawa kemana semua kisah-kisah ini

aku jua belum tahu

hanya kisah-kisah yang terlupakan dari sebuah kehidupan

kehidupan yang telah mementingkan kapitalisme

namun sekarang

mau dibawa kemana aku pun tak tahu

karena semua telah hancur dengan semua yang ku miliki

hanya ada duka yang kini datang menemani

 

 

 

wanita renta itu tersenyum

menatap semua yang berlalu lalang disebuah jalan

sebuah perempatan jalan nan sibuk ditengah kota

debu dan asap kendaraan bagaikan seorang teman

yang senan tiasa menemaninya

sengatan sang surya yang menghitamkan kulitnya

tak ia rasakan

demi sekoin ia lakuakn itu tiap hari

meminta-minta kepada pengguna jalan yang melewatinya

dengan mengharapkan ikhlas yang sangat

kedermawan seorang yang baik

walau peraturan pemerintah melarangnya

tapi

dalam kenyataan semua masih ada

dan berjalan normal

tak ada petugas yang menenrtibkan

yang ada hanyalah penggusuran yang tak menentu dan tak memberikan

secercah harapan yang baru

tanpa sebuah soliusi

hanya memindahkan permasalahan

dari watu ke waktu

dan tanpa memberikan sebuah . . .

kini ia berjalan tertatih meinggalkan perempatan jalan ini

meninggalkan semua

sudah satu minggu ku tak melihatnya

sosok yang kini entah kemana

dalam perjalananku

kembali ku teringat akan ia

namun,

aku sendiir tak tahu apa yang harus ku lakukan

hanya ada secercah sinar

sinar lampu yang menggelapakan pandanganku dan

hanya hitam yang dapat ku lihat sekarang . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar