Kamis, 27 Agustus 2009

Kamboja-kamboja itu

Bunga itu kembali mekar

Mekar dalam kesendirian

Gugurpun tak ada yang peduli lagi

Warna-warna nan elok itu hanya sebatas warna

Sudah banyak yang tak peduli lagi

Hanya sebagai pengingat

Tentang kehidupan yang abadi selamanya

Dan juga kesendirian

Tentang dimana kita akan tertidur abadi

Hingga ada tiupan terompet

Terompet tentang penghisapan amal

Yang tak akan tahu kapan

Akan berbunyi

Kita hanya sementara menikmati semua yang ada saat ini

Hingga suatu hari akan datang panggilan dari-Nya

Panggilan yang membawa kita dalam keabadian

Dan hanya warna-warna indah yang tak dianggap itu menemani kita

Warna yang akan membuat kita akan teringat duka lara

Tapi ketika kita masih dapat menikmati warna tersebut

Alangkah indahnya

Walau ia hanya sebagai pengingat duka lara

Duka yang selalu saja dalam

Hingga kita tak akan bertemu dengan ia yang telah tertidur abadi

Hanya nama dan perbuatan baik dan buruk yang kita tahu

Sebagai suatu tanada akan ia yang pernah hidup

Warna-warna indah itu telah gugur

Berjatuhan dipusaran seseorang

Dahan yang meninggalkan bekas

Angkuh berdiri sombong

Walau sang mahkota indat tersebut telah gugur

Tapi akan kita ingat sebagai lambang dari kematian

Yang tak akan tahu kapan kita dijemputnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar