“ . . . kulihat perahu laju..
membawa anganku serta..
mengarung pulau-pulau
laut lepas..
laut senusantara . . . “
Ingat dengan masa lalu dan kuliat sekelilingku. Aku masih berdiri disini, ditepi pantai yang indah dan melihat sebuah aktifitas sang nelayan yang setia dengan perahu lajunya. Mengangkat ikan kasil tangkapan semalam. Bau anyir segera menyergap. Aku hanya dapat mengingat apa yang harus aku lakukan. Aku menghampiri salah seorang dari mereka para nelayan dan memulai membuka obrolan pagi. Aku yang semula ragu-ragu kini mulai memberanikan diri untuk bertanya. “ Maap, bapak satu kilo ikan berapa harganya? “ tanyaku sambil berusaha tidak kelihatan gugup dan nervous. “ dua puluh delapan ribu, nak “, jawabnya tanpa ekspresi yang berlebihan. Aku pun mengulurkan uang untuk membawa ikan segar tersebut.
Aku hanya berjalan menyusuri sebuah jalan untuk kembali kerumah ku. Aku sudah tidak tahan lagi untuk merasakan nikmatnya ikan segar yang dibumbui oleh ibuku. Aku masih ingat dengan pemandangan tadi. Ach sudahlah . . . aku tidak ingin berlarut-larut dalam suasana ini . . .
Alam Indonesia begitu mempesona... Jangan ambil apapun selain gambar, Jangan bunuh apapun selain waktu, Dan Jangan tinggalkan apapun selain jejak. Mari lestarikan alam Indonesia... From Indonesia with love...
Minggu, 26 April 2009
cerita nelayan bagian 2 ( akhir )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar