Minggu, 19 April 2009

Datanglah Kepada Ku

“ . . . Datanglah sayang
Dekap tubuhku
Usap keningku
Tenangkan aku dipelukmu

Dengarlah sayang
Coba rasakan
Keluh kesahku
Penatku dan juga resahku

Karena hanya dirimu yang mengerti aku
Karena kaulah yang sanggup menenangkan aku

Genggam erat tanganku
Buat aku tersenyum
Wahai...
Kekasih hatiku . . . “

Tapi kenyataan yang aku rasakan tidak seperti ini. Aku sendiri semakin bimbang dengan semua ini. Aku merasakan sakit yang lebih saat aku mengetahui bahwa aku dihianati. Aku tidak pernah berpikiran untuk memiliki mu. Aku hanya ingin sebuah kesetia yang pernah kamu bicarakan. Aku tidak ingin semua yang ada hanyalah sebuah mimpi. Mimpi yang telah kamu berikan kepada semua orang yang pernah kamu beri cinta. Aku yang telah merasakan apa yang kamu ingin katakan dan apa yang ingin kamu katakan. Aku hanya ingin mengingatkanmu.

Mengingatkan atas apa yang pernah kamu ceritakan kepadaku. Aku hanya ingin kamu tidak mengulangi lagi tentang apa yang telah kamu rasakan. Yang sekarang kamu rasakan adalah awal dari apa yang akan kamu dapatkan. Terkadang kamu menikmati rasa yang sangat bahagia dibalik penderitaan orang lain. Sedangkan suatu saat kamu akan mendapatkan rasa sakit itu dan kamu berpaling darinya sedangkan kamu telah mengetahui sebab dan akibatnya. Sayang dan cinta yag sekarang kamu miliki ini akan berubah dengan cepat. Secepat yang kamu rasakan sekarang.

Aku hanya ingin mengingatkan jika kamu memang masih ingin diingatkan. Aku tidak mau ada orang yang aku sayangi itu menderita tapi jika semua itu dari perbuatan dia sendiri akupun akan mnegikhlaskan semua yang ada. Aku tidak dapat merubah takdir Tuhan. Aku kan selalu membuat diriku bahagia walau aku terasa sakit sekali akibat perbuatanmu itu. Aku hanya dapat membaca dari apa yang akan terjadi. Aku tidak ingin memaksa semua berjalan seperti yang aku mau. Yang aku mau hanyalah sebuah cinta. Dimana cinta itu tidak akan menyakitkan tapi kenyataan berkata lain semua telah menyakitkan. Tidak seperti apa yang aku rasakan dan aku inginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar