Rabu, 29 April 2009

true story

Yang semua aku rasakan ternyata banyak yang berbeda. Aku yang selama ini kurang kasih sayang tapi aku bisa melarikan diri dengan berbuat sesuatu tetapi masih banyak yang lain yang belum bisa merasakan apa yang dirasakan aku. Jika aku mengingat kembali masa laluku saat aku masih ada dibagku sekolah aku tidak perna merasakan seperti mereka. Kisah ini terjadi dan alami setelah aku menghadiri acara pernikah teman aku yang ada di daerah Samigaluh Yogyakarta. Aku sangat miris melihat pemandangan sekitar. Takjub dengan kuasa Tuhan yang menciptakan semua keindahan yang ada. Aku hanya ingin melihat suasana alam yang belum pernah aku liat. Aku mengaguminya hingga aku dikagetkan oleh sebuah suara. “ Mas, maap botol minumannya boleh saya ambil ? “ Yah suara seorang bocah dengan baju seragam sekolah menengah pertama. “ boleh, silahkan mau buat apa ? “ tanyaku tapi dia hanya mengambil dan langsung berlalu pergi. Aku yang selama ini merasakan bahwa aku adalah yang paling menderita. Tapi masuh ada yang lain, aku memang jarang mempunyai rasa kasih sayang tapi aku cukup dalam materi, sedangkan mereka ? Banyak yang dapat seutuhnya kasih sayang tapi dalam materi tidak. Aku menangis dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengingatkan aku akan hal ini. Terima kasih Tuhan

2 komentar:

  1. Yg membedakan seseorang miskin atau kaya adalah tingkat sejauh mana mereka bersyukur atas karunia-nya.

    BalasHapus
  2. yup . . .

    semua orang itu tidak ada yang miskin untuk sebuah rasa syukur dan pujian kepada-Nya

    BalasHapus