Kamis, 30 April 2009

Teruntuk Sahabatku

Yogyakarta, 19 Februari 2007

Teruntuk sahabatku, Amin Nurramli 


Senadainya saja aku tidak mengenal kamu pasti aku tak akan begini. Aku malas sekali tapi gimana lagi ini harus terjadi dan memang sudah jadi jalannya. Walau saat libur kelqas aku tidak akan bertemu tapi aku kan selalu berusaha melupakan dirimu. Aku akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di dalam keadaanku yang seperti ini.
Aku yakin aku bisa karena ujian juga sudah dekat. Waktu pasti akan memberikan kita suatu pemisahan. Dimana kita bertemu pasti disitu kita juga akan pisah bener kan semua? Ada awal ada akhit ?
Ujian kali ini aku harus bersemangat karena aku ingin semua yang aku lakukan akan berguna untuk masa depan yang ada. Aku sendiri akan memisahkan dua hal yang akan aku prioritaskan. Masa depan yang utama. Aku hanyalah seorang pecinta yang sangat sensitip. Yang berlalu biarlah berlalu, songsong masa depan dengan hal yang lebih baik lagi. Yang kini aku rasakan tak kan berulang diwaktu yang akan datang. Aku tahu pasti kamu menyesal punya teman kayak aku. Aku selalu negatip dimata orang lain. Aku tahu, kamu menjauhi aku. Aku hanya ingin kamu jujur padaku. Yang ingi ku katakan sudah aku katakan. Tapi mengapa kamu malah menjauh dari ku ?

Aku sebel banget sama kamu tapi ini telah terjadi dan aku tak akan menyesal dengan semua yang ada. Aku yakin semua yang terjadi mempunyai hikmah yang sama dengan apa yang akan terjadi tahun-tahun berikutnya. Aku pengen cepat menyelesaikan studi ini tapi aku belum yakin apakah aku bisa untuk selesai, sedangkah aku masih banyak sekali masalah yang aku hadapi. Aku ingin setelah selesai studi aku ingin bebas kemanapun aku pergi, terbang kesana kemari. Aku tidak ingin terikat denga semua yang membelengguku sekarang. Aku ingin melupakan semua yang ada. 

Rasa gundah ini kembali lagi setelah aku mengetahui apa yang kamu ingikan. Hari ini aku merasakan tidak punya teman sama sekali. Aku meraskan kesendirianku. Padahal aku berada diantara mereka tapi mereka diam dan cuek kepadaku. Aku hanya ingin semua ini cepat selesai. Aku tidak ingin semua ini terjadi berlarut-larut. Yang aku rasakan adalah aku ingin selalu bersama mereka. Akutahu itu tidak pernah bisa tapi aku kan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Aku tidak menyesal dengan semua walau banyak teman ku yang memandang aku sebelah mata tapi aku kan selalu bahagia ada disamping mereka. Hanya ada seorang yang bisa memandangku dengan baik. Dan itu hanya kamu. Kamu yang selalu membuat hidupku positip. Semangat selalu bersamamu. Tapi kenapa kamu sekarang menjauhi ku?
Aku tak tahu apa maksud dari itu semua. Aku hanya dapat dia beribu bahasa di depanmu. Aku . . . tahu kamu menjauh dari aku tapi aku tak kan menjauh dari kamu. Aku mulai tidak dapat melakukan konsentrasi saat aku belajar. Aku hanya ingin kamu memberi semangat dan kamu semangat itu saja tidak lebih dan tidak kurang. Itu saja. Sebentar lagi ujian ini yang membuatku bertanya tanya. Aku kan berjuang agar aku bisa menyelesaikan dan melupakan kenangan yang pernah kamu berikan kepadaku. Semua mimpi indahku selama ini terbanglah kamu dari tidur panjangku. Aku ingin bangkit . . . 

Walau sekarang kamu menghindar tapi aku ingin kamu dapat menerimaku apa adanya. Aku tahu kamu sengaja menghindari dari aku, tapi dalam kenyataan kamu tak bisa menjauh dari aku. Jujur saja kamu pasti tak rela jika aku kembali ke masa lalu ku. Yang sangat gelap, curam, tanpa adanya sebuah tujuan dan dipenuhi dengan perbuatan-perbuatan anarkis. Aku sadar, aku penuh dosa dan jauh beda dengan sekarang. Sekarang aku beda karna telah bertemu dengan kamu. Kamu yang membuat aku berubah. Aku tidak akan pernah melupakan kamu. Aku sangat berharap jika kamu mau menjadi teman yang paling setia, teman sejatiku. Aku juga ingin kamu menjadi yang terbaik yang telah mewarnai hidupku. Semakin lama aku bertemu dengan kamu akan semakin membuatku sayang sama kamu tapai aku kan menganggap kamu hanya sebatas sahabat aku tidak akan lebih. Aku sangat menghargai rasa sayangi kepadamu dan sayang kepada semua orang yang telah memberikan rasa sayang ini kepada kamu. Aku tidak pernah membedakan sedikit pun.

Aku kangen sama kamu tapi aku tidak dapat menemukan kamu sekarang . . .

Salam sayang

Aroef Abie Rendy G.B.S


Tidak ada komentar:

Posting Komentar