Kangen

Kangen, kangen, kangen, kangen. Hu’uf perasaanku ini. Kenapa, kenapa, kenapa. Pertanyaan yang akan selalu muncul dari sebagian orang yang mempertanyakan aku. Aku hanyai ingin menegtahui semua yang ada dalam diriku dan diri dia tapi . . .
Tapi aku belum bisa melakukan semua ini. Aku hanya dapat pasrah dengan semua yang ada. Ada yang benci dengan ku tapi ada juga yang sayang dengan aku. Semua memandang aku berbeda tapi itulah kenyataan yang ada semua berbeda. Tidak akan ada yang sama dari setiap individu yang ada di sekeliling kita. Semua memiliki ciri yang khas. Aku sendiri terkadang memandang sebelah semua itu tapi sekarang aku sadar dengan semua yang ada. Semua berbeda. Aku juga telah tumbuh dewasa. Bertambahnya angka pada usiaku, yang berarti semakin dekat jugalah aku dengan panggilan tuhan yang hanya tinggal menunggu karan aku sendiri tidak tahu kapan akan berpulang kepada-Nya.

Sekarang ini aku sedik bimbang dengan pilihan yang ada. Aku hanya ingin merasakan semua yang belum pernah aku rasakan dan terkadang aku juga ingin merasakan yang merka rasakan. Hanya sebuah mimpi yang duliu terpendam akhirnya dapat aku wujudkan dengan penuh pengorbanan yang tidak sedikit tapi aku telah merasakan semua yang ada.

Ya, dari sebuah rasa yang dulu aku pendam dan aku mimpikan akhirnya terwujud. Tuhan maha adil dan maha mengetahui apa yang diinginkan hamba-Nya. Walau terkadang yang kita inginkan tidak akan langsung dapat seperti yang kita inginkan. Seperti kita minta seekor kupu-kupu yang indah, Tuhan memberikan kita seekor ulat bulu yang sangat mengerikan tapi jika kita cermati dengan sesama apa yang Tuhan berikan kepada kita itu ada manfaatnya. Semua tidak akan sia-sia.


“ Tuhan, aku hanya ingin satu saat ini. Aku ingin semua yang dekat aku bahagia. Semuanya tanpa kecuali. Ya, Tuhan kabulkan doaku ini “. Hanya itu yang dapat aku ungkapkan karna aku hanya menginginkan kebahagian yang selama ini entah hilang kemana. Semua telah hilang sejak kepergiannya.