Rabu, 15 April 2009

Penyesalanku

Ya rasa rindu ini kembali hadir di dalam rasa sepiku. Dunia yang seharusnya jauh dari ku kini telah datang mendekat memberikan sebuah kenangan akan masa lalu yang sangat curam. Tanpa rasa kasih sayang yang telah lama menghilang, menghilang entah kemana. Aku hanya dapat terdiam dan terpaku dipojok kamarku. Kamat yang sangt sempit dan penuh dosa yang aku perbuat sebelumnya. Aku hanya dapat memandang seluruh isi kamar dari pojok bawah tempat tidurku setelah semalam aku bercinta. Bercinta dalam mimpi.

Impianku untuk mendapatkannya ternyata sangat besar walau aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya dapat pasrah menunggu waktu untuk menghantarkan aku kedalam pelukkannya. Pelukkan yang sangat aku inginkan dan aku harapkan. Semua itu berasa hanya illusi yang mungkin hanya ada dalam anganku tapi kenyataannnya ini benar-benar ada di alam nyata bukan dunia hayal.

Tuhan terima kasih atas semua yang telah diberikan kepaku. Rasa syukur ini terus mengembang di dalam jiwa dan ragaku. Hitungan hari ini terasa sangt cepat berlalu. Sudah tidak terasa tanggal telah berlalu dan menunjukkan pertengah bulan, yang berarti tinggal beberapa hari lagi aku akan bertemu dengan sang pujaan hati yang tertinggal di Jakarta.

Jakarta yang terkenal dengan kekejaman yang sangat amat ini. Aku pun pernah merasakan selama enam bulan. Watu yang luamyan lama bagiku. Yah pertama kali kesana sendiri tanpa ada seorang yang menemani dan yang pasti aku hanya sendiri. Aku yang hanya seorang yang ingin mengetahui dunia luar yang bebas, tanpa ikatan yang harus aku jalani dan aturan orang rumah yang sangat beribet. Aku pun memulai devbut pertamaku. Petualanganku yang membuat aku seperti ini. Hanya untuk sebuah kebebasan aku harus melarikan diri dari rumah. 

Dua minggu pertama aku sangat rindu tapi rasa rindu itu akn hilang sendiri saat aku mempunyai kesibukan baru, yah . . . aku terlanjur jatuh kedalam jurang hitam. Jurang dimana aku mulai berani menjual tubuhku ini kesemua orang yang membutuhkan. Tapi aku hanya melayani untuk dipelihara bukan untuk dinikamti. Aku belum rela tubuh ku yag belum berdosa ini dipakai untuk orang lain.

Beberapa bulan kemudian aku memberanikan menjual yang lebih tapi aku tetap tidak rela sampai akhirnya aku mendapatkan sebuah kenangan buruk tentang hal ini. Ketika aku kembali dari melacur aku pulang ke kost dan seperti biasa sahabat karibku ada disana. Saling berbagi certa dan pengalaman yang telah aku dan dia jalani selama ini. Tak terasamalam semakin larut dan dinginpun menyergap kita berdua. Hanya ada kita berdua. Seperti biasa kau setiap mau tidur selalu menggunakan celana pendek atau bahkan hanya menggunakan celana dalam.

Kisah inipun terjadi malam itu aku sangat lelah sekali dan aku tertidur degan pulas tanpa memperhatikan apa yang dilakukan dia kepadaku. Aku merasakan tubuhku semakin berat dan ada desahan napas yang panajng diatara bibirku. Aku pun hanya dapat pasrah mendapatkan hal yang belum pernah aku rasakan ini. Rasa yang ada di dalam tubuhku berbeda antara aku menikmati dan aku menolak tapi inikah yang aku rasakan? Berhubungan dengan seorang cowok?

Rasa yang ada di dalam diri ku tidak dapat aku bendung lagi hingga sekarang aku masih mencari seseorang yang dapat menerima aku apa adanya. Aku hanya dapat pasrah pada keadaan tapi kau tidak akan meyalahkan siapapun. Aku tidak akan meyalah apa dan kenapa bisa begini. Aku hanya ingin dihargai jika aku masih mengharagi orang lain. Aku tidak akan berbuat sekeji itu jika aku hanya ingin mendapatkan sebuah kebahagian yang sekarang dan entah samapai kapan aku akan mendapatkan dari orang tuaku sendiri. Aku semakin bimbang dengan semua yang ada dan sedang aku jalani ini.

Keinginanku yang terbesar saat ini adalah aku mendapatkan kasih syang yang utuh dari semua orang tuaku yang entah sekarang dimana. Aku hanya dapat mencar dan mencari walau aku harus terjun dan tenggelam di dunia yang tidak aku kenal sama sekali. Aku hanya ingin mendapatkan sebuah rasa yang sangat tentram disini. Tanpa adanya rasa salng menghina. Aku hanya ingin seperti semua yang ada. Normal. Tapi apa daya semua sudah terjadi dan aku tidak bisa merubah yang ada.

Tuhan rubahlah keadaan aku yang sekarang menderita karna jeratan kasih sayang yang tidak semestinya ini terjadi padaku.

Aku mohon tuhan . . . .
 

                                                                                                Yogyakarta, 15 April 2009


4 komentar:

  1. mohon ampunan-NYA niscaya DIA akan slalu menyayangi kita

    BalasHapus
  2. Ren...jangan terbawa emosi sesaat. Dekatkan diri pada Allah, hanya Dia tempat kita mengadu dan memohon pertolongan. Allah menerima tobat umatNya yang sadar dan mau berbenah diri. Tetap semangat ya de', dan jangan putus asa.

    BalasHapus
  3. yup . . .
    makasih yach . . .
    abie'- percaya kepada Allah yang telah membawa abie'- ke jalan yang lurus . . .
    membawa abie'- ke jalan kebenaran . . .
    abie'- yang dulu non sekarang telah berpeluk kepada ajaran-Nya . . .
    ajaran yang sangat lurus dan jauh dari penyimpangan . . .

    BalasHapus
  4. yup . . .
    hatur nuhun . . .
    saat itu abie'- belum muslim . . .
    sekarang abie"- dah masuk muslim . . .
    doakan agar abie'- bisa melalui semua ini . . .

    BalasHapus