Dingin kembali melanda suasana hati ku. Ditemanin dengan rinmtik air hujan yang membasahi daun yang hijau. Bau tanah yang khas pun tercium pula oleh semua orang yang hilir mudik ditengh curahan air hujan.
Dingin kini terasa kembali kedalam relung hatiku yang mulai membeku, tanpa kehangatan yang aku miliki. Hanya sebuah lilin kecil yang memberikan kehangatan padaku. Lilin yang setiap saat menyala dikala aku merasakan kedingan dn kesepian, sebuah pelipur lara yang setia memberikan padaku kehangatan yang lebih dan lebih.
Kesendirianku memberikan yang terbaik bagiku dan memberikan sesuatu yang berbeda karna semua rasa kini hanya aku yang merasakan semua ini dan ditemani oleh kesendirianku. Aku masih mencari sesuatu yang berbeda dari apa yang aku inginkan berikutnya. Beda dengan semua orang yang mungkin telah lama dan banyak dimilikiya tapi aku menginginkan semua yang ada dalam diriku bisa lebih baik dari yang semula. Aku, menangis sendiri disini dan merenungi apa yang telah lama aku lakukan. Hanya sevbuah renungan yang tiada berarti dan bermakna. Tangis tawa hanyalah semu belaka. Hanya akan membawa kesebuah penderitaan yang tidak akan selesai bergerak dan menjerumuskan kita ke dalam hal yang lebih dalam lagi dan dalam.
Hanya sebuah renungan yang selama ini aku jalani karna aku tidak berani berbuat apapun untuk menegakkan apa yang aku ingikan. sebuah illusi yang ada dalam diriku ini. Sebuah harapan yang tidak tahu kapan akan aku wujudkan semua ini. Aku masih berharap untuk semua ini cepat menjadi yang terbaik dan ingin membuat semua ini nyata dihadapan orang yang aku cintai dan aku sayangi serta semua orang yang telah memberikan rasa sakit ini kedalam hidupku.
Semua akan aku wujudkan walau aku harus menunggu seribu tahun lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar